KEKAISARAN ZEIRIA

TOKOH, TEMPAT dan PERISTIWA

Ura-nor, adalah kerajaan tua dari masa awal zaman peradaban. Dari Ura-nor lah, peradaban baru kaum manusia dimulai. Ura-nor terletak di utara benua besar. Wilayahnya terbentang luas dari barat hingga mencapai timur benua bagian utara. Ura-nor berlangsung 5 abad lamanya. Di tahun 612, Ura-nor runtuh ditandai dengan pecahnya negara menjadi tiga : Aztral, Deneral dan Ural.

Doric, sebuah bangsa di tepi laut Merah dibarat. Kaum Doric adalah suku bangsa yang terdesak oleh dominasi bangsa Uranorin di utara benua. Doric mendirikan negara dengan wilayah tebing-tebing terjal di sepanjang pantai laut Merah. Doric mengakui kekuasaan Zeiria dan mengirimkan Duta Setia tiap tahun ke Zarpolis. Saat Venza V menjadi pemimpin Doric, ia menghentikan pengiriman Duta Setia dan hal tersebut menimbulkan Perang Doric II yang memaksa Venza V jatuh dari kedudukannya dan diasingkan ke negeri tandus Carom. Doric selanjutnya dibawah pengawasan ketat Zieria dan tetap mengakui kekuasaan Zeiria hingga negara tersebut berakhir ditangan Tezar I.

Zeiria, atau Kekaisaran Zeiria Agung, merupakan negara besar yang menjadi kekuatan dominan dikawasan. Zeiria menggantikan kekuatan Uranor yang memudar. Lebih kurang 5 abad, Zeiria menjadi penentu kemajuan dan kehancuran dibenua besar. Kekuasaan Zeiria yang besar hanya bisa ditandingi oleh Republik Kelima Imperia Selatan. Saat Ura-nor runtuh, Zeiria banyak mengadopsi sistem pemerintahan Kerajaan lama tersebut.

Anter V, adalah Kaisar Zeiria yang bertahta pada tahun 610-635. Masa pemerintahannya ditandai dengan jalan peperangan dengan negara-negara sekitar. Anter V menghancurkan kekuatan-kekuatan penyokong Ura-nor dan melakukan ekspansi untuk memperluas wilayah. Pada tahun 615, ia menerima penyerahan Aztral dan Deneral.

Untra Sa II, Raja Aztral pertama, putra angkat Kaisar Veroz III Kaisar terakhir Ura-nor. Mendirikan Aztral karena dia tak diakui sebagai Kaisar Ura-nor. Penunjukan Untra, menimbulkan gelombang ketidaksetujuan. Hal itu dikarenakan sang mantan kaisar tidak meninggalkan pewaris yang jelas. Hal itu berlanjut dengan Perang Tahta selama 3 tahun. Untra Sa II, yang merasa terdesak oleh Ural, meyerahkan mandat negara pada Zeiria. Pada pemerintahan Zeiria, status Untra dijadikan Yang Dipertuan dan wilayah Aztral menjadi daerah otonom Kekaisaran Zeiria.

Zarpolis, ibu kota Zeiria. Terletak diantara sungai Hijau Besar di pusat wilayah Zeiria yang luas. Zarpolis dinamakan berdasar pendiri Kekaisaran Zeiria, Kaisar Zarkan Yang perkasa. Zarkan menyatukan wilayah yang sebelumnya dihuni berbagai suku bangsa. Zarkan juga membentuk Zeiria dari 5 kerajaan utama diutara benua besar. Pada zamannya, Zarpolis adalah kota terbesar dan termegah yang menggantikan fungsi dan peran Ura-sar sebelumnya dan menjadi pusat budaya hingga beberapa abad kemudian.

Balai Agung, adalah gedung megah ditengah Kotaraja Zarpolis. Setiap bulan, Balai Agung didatangi oleh Kaisar/ratu untuk beraudiensi dengan para angota legislatif Kekaisaran. Balai Agung adalah tempat para anggota Dewan Negara menjalankan tugasnya dan tanda kekuasaan Dewan yang otonom. Pada suatu masa, Dewan Negara memiliki kekuasaan yang begitu besar bahkan melebihi kekuasaan Kaisar. Pada suatu ketika pula, Dewan Negara pernah dibubarkan dan para anggotanya diburu dan dibunuh oleh pemerintah. Sepanjang sejarah Zeiria, catatan sejarah mengungkapkan adanya beberapakali konflik antara Dewan dan Pemerintah. Terkadang konflik itu berbuntut panjang pada kondisi perang saudara.

Sonrin, wilayah setingkat dibawah Provinsi. Sonrin, setara dengan wilayah Kadipaten dimana kendali pemerintahan diarahkan dari pemerintah provinsional. Dalam fungsi pemerintahan Zeiria, Sonrin lebih berfungsi sebagai wilayah pengawas bagi daerah-daerah otonom. Seperti di Aztral dan Deneral, pemerintah pusat menetapkan sebuah Sonrin yang diperintah oleh orang Zeiria. Dalam prakteknya, Sonrin-Sonrin tersebut menjadi daerah kantong kekuasaan pusat yang berada dalam daerah otonom yang tidak loyal pada struktur pemerintahan tingkat provinsi.