PENDUDUKAN URA-SAR

64 1 0
                                    

PENDUDUKAN URA-SAR

Lokasi : Kotaraja Ura-sar 

Waktu : Musim Hujan 618 

Konfronter : Gran Zerusan, penguasa Vezar-Erans 

                       Anter V, Kaisar Zeiria

Ambruknya Ura-nor, adalah salah satu peristiwa besar yang tercatat sejarah. Kejatuhan itu membuahkan reaksi yang berpengaruh di Zeiria. Negeri yang baru muncul sebagai adikuasa itu mengakuisisi sebagian besar bekas wilayah Ura-nor. Dengan masuknya wilayah Aztral dan Deneral, wilayah Zeiria berkembang tiga kali lipat dari sebelumnya, menjadikannya negara terluas diseantero benua besar. Wilayah-wilayah penopang Ura-norpun kemudian satu per-satu dijatuhkan kecuali Ural dan Zemarin.

Tetapi, Anter V, Kaisar Zeiria saat itu, tak pernah merasa tenang. Pamor kerajaan tua Ura-nor tak bisa hilang begitu saja. Anter V kemudian menempatkan banyak serdadunya di bekas wilayah Ura-nor dikarenakan banyak bekas wilayah Ura-nor yang tidak ingin bergabung dengan Zeiria. Di posisi-posisi kunci pemerintahan Aztral dan Deneral, ditempati pejabat-pejabat Zeiria. Bangsawan-bangsawan Ura-nor satu persatu dicopot dari jabatannya. Yang bekerja sama diberi jabatan distruktur pemerintahan Zeiria, yang membangkang dibuang ke koloni-koloni jauh atau kemungkinan terburuk, ditahan bahkan dihilangkan. Setelah pengntegrasian Aztral dan Deneral 615, Zeiria menundukkan Deiria juga di 615 lalu menyusul Trevan 616, lalu penyerahan Vezar awal 617. Operasi untuk Zemar tak pernah berhasil dilakukan bahkan dihentikan sama sekali di 620. Operasi penaklukan Vogel dituntaskan di 618. Ural yang dikuasai Kaum Vanyar enggan disentuh Zeiria. Praktis, selepas 620, hampir seluruh Ura-nor masuk dalam kekuasaan Zeiria.

618, setelah penyerahan Vezar di tahun 617, Gran Vezar VII dicopot dari kekuasaannya atas wilayah Vezarin. Putrinya kemudian dikawinkan dengan bangsawan Zeiria, belakangan lebih diperlakukan sebagai budak. Ditempatkan di pedalaman Zeiria sebagai Gubernur wilayah kecil, lebih sebagai sandera dibandingkan sorang pejabat negara. Di awal 618, Gran Vezar VII wafat dalam keputusasaan dan penyesalan. Kursi jabatannya dilanjutkan oleh Zerus Erans, keponakan sekaligus putra angkat Vezar VII dari klan Erans. Ia dikukuhkan menjadi Gran Zerusan penerus Vezar. Di suatu malam, ia didampingi orang-orang yang setia melarikan diri ke Ura-nor lalu menuju Ura-sar. Disana, Zerusan mengumumkan dirinya sebagai pelindung tahta bintang Ura-nor. Saat itu, Ura-sar masih menjadi kota besar yang ramai walaupun telah kehilangan hampir separuh penduduknya. Kehadiran Zerusan membawa harapan bagi penduduk Ura-nor. Juga menghadirkan krisis keamanan dan politik yang terjadi berikutnya.

Dibulan keempat 618, kekuatan Zerusan meningkat pesat dengan mengalirnya dukungan politik dari wilayah sekitar dan dukungan militer dari milisi-milisi rakyat dan sisa-sisa pasukan Ura-nor yang setia. Mereka mendukung Zerusan dan memaki maki Aztral dan Deneral sebagai pengkhianat. Pembunuhan Vogel juga memberi legitimasi bagi Zerusan dan pendukungnya untuk menolak mengakui kekuasaan Zeiria. Mengultimatum Aztral dan Deberal untuk menyerah dan mengembalikan wilayahnya kepangkuan Ura-nor. Setelah perhatian Zeiria teralihkan selepas penaklukan Vogelia, Anter V berpaling ke Ura-sar.

 Dalam sidang Dewan Rakyat yang alot, sebagian besar anggota meminta untuk menghentikan sementara seluruh aksi militer. Dengan pertimbangan, operasi militer menyedot banyak anggaran dan menyusahkan rakyat banyak. Sebagian besar panen dari tahun 615 hingga 618 banyak tersedot untuk kepentingan tentara sedang rakyat kekurangan pangan. Wakil Remus, menjadi utusan dewan Rakyat di kursi Dewan Agung. Tapi hal sebaliknya terjadi dalam sidang Dewan Agung, disepakati untuk melakukan operasi militer ke Ura-sar. Dewan atas persetujuan Kaisar, menunjuk Bran Seba sebagai panglima perang. Seba, adalah Bran, bekas abdi Gran Vezar. Ketika Vezar mulai terdesak oleh Zeiria, Seba berkhianat dan membelot. Hal itu membawa pengaruh besar pada kekalahan Vezar kemudian. Selepas perang, bekas wilayah Vezar diserahkan ke Seba. Sebagai panglima, Seba diminta membentuk pasukan dalam waktu paling lama dua minggu, terdiri dari pasukan Seba, Aztral Deneral dengan dukungan pasukan Divisi Utara Zeiria. Boleh dikata, Zeiria merasa enggan memakai tangan sendiri untuk menghabisi kota awal peradaban tersebut.

KEKAISARAN ZEIRIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang