02. TEMAN DAN SAHABAT

63 16 31
                                    

"Pagi-pagi udah ngeliat postingan yang beginian," ucapku ngedumel. Langsung saja aku berangkat ke sekolah naik motor.

*
*
*

Setibanya di sekolah, seperti biasa aku masuk melewati gerbang depan yang sedikit terbuka dan suasana di sekolah yang masih sunyi sepi bagaikan kuburan. Itulah aku, pergi ke sekolah pagi banget dimana para siswa belum ada yang datang. Memang aneh, tapi aku paling suka kesunyian yang tenang tanpa ada yang mengganggu. Setelah itu aku masuk kelas dan berdiam diri menunggu siapa orang yang masuk kelas paling pagi setelahku. Kadang aku menunggu 15-20 menit sampai ada yang datang.

___ KRIEEET ...

Setelah beberapa lama, akhirnya ada yang datang.

___ DAR !!!

Namanya Nia, dia teman sekelasku. Seperti biasa dia masuk kelas diam-diam untuk mengagetkanku. Sayangnya dia selalu gagal. Wajahku hanya flat aja. Aku gak ajak dia ngobrol karena aku lagi malas bicara. Mungkin ini efek hari Sabtu yang dimana kelasku akan dikunjungi oleh guru IPS ku yaitu Bu Ani yang hobinya suka ngasih tugas plus-plus.

Sebenarnya aku lagi nunggu sahabatku, Ramdan.

"Ramdan lama banget sih datangnya. Aku lagi punya urusan nih," pikirku.

Tiba-tiba datanglah teman perempuanku yang cukup sering aku jahili. Namanya Riana. Orangnya sih cantik, wajahnya japanese gitu kayak personil JKT48, haha. Dia juga baik, pinter, ramah, pendiem, lugu ...

Kadang Gaje, jarang ngobrol.

Tapi ... jujur, dia itu beda dari yang lain, dia itu langka. Di sekolahku hanya dia yang seperti itu.

Aku kadang berfikir kalau Aku itu suka sama dia, tapi ragu rasanya.

Riana pun duduk di bangkunya yang berada tak jauh di belakangku. Ide jahilku mulai muncul. Aku teringat pada iklan di TV yang aku anggap lucu.

"Selamat pagi, Ayam!" sapaku dengan senyuman jahil.

Riana pun menjawab "Apaan sih? Manggil ayam? Ye ... Biasa korban iklan, haha,"

Aku hanya diam saja dan kembali berbalik melanjutkan aktivitasku corat-coret membuat tanda tangan baru yang anti mainstream.

Akhirnya orang yang kutunggu-tunggu pun tiba.

"Dan, sini cepetan," seruku.

"Apa sih?" sahut Ramdan penasaran.

"Gimana? Nanti jadi gak ke warnetnya?" bisikku.

"Loh, bukannya nanti siang PRAMUKA?" jawab Ramdan heran.

"Eh iya ya, aku lupa , gak jadi dong," ucapku kecewa.

___ TEEET ... TEEET ...

Bel jam pertama berbunyi. Belum saja suara belnya selesai, eh ... guru teladan ini sudah datang saja.

"Assalamualaikum semua, selamat pagi. Anak-anak, silahkan buka uji kompetensi bab 6 halaman 58. Waktunya 20 menit. Setelah diisi, kalian hafalkan dan nanti ibu akan tanya satu-persatu. Selamat bekerja!"

___ "GAAAHH !!!"

Seketika ekspresi teman-temanku menjadi aneh mendengar ucapan Bu Ani yang panjang lebar dan menyiksa dengan santainya. Tidak ada yang berani protes. Aku segera kerjakan saja biar cepat selesai, 45 soal sih masih bisa aku kerjakan.

Disaat aku mengerjakan soal, aku iseng tengok-tengok ke arah Riana.

___ CELINGAK

Aku melihat dia sedang mengerjakan dengan serius.

ALS - ARIANA LOVE STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang