Wahai angin
Teruslah mendesah
Teruslah menghujam
Hanya kau yang kumiliki

Wahai angin
Mungkin banyak orang yang membenci kehadiranmu
Tapi tidak denganku
Yang selalu menanti
Tiupan mesra dari mulutmu

Wahai angin
Jagalah dia untukku
Lindungilah dia dengan desahanmu
Bisikkan kepadanya
Bahwa aku mencintainya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 10, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Secangkir Kopi HitamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang