CHAPTER 2

74 15 2
                                    

{Vernon x Your Name} +Mingyu

---

"Hei, apa kau gila?!" bisik Nayeon dengan tegas sembari melirik ke arah Vernon.

"Jangan lihat dia Nayeon-ah! Kau bisa dihukum mati!" tegur Jackson.

Kim-Ssaem melangkah ke arah (y/n) dan Vernon. Vernon tersenyum ke arahnya kemudian menguap lagi.

Dia... tidak benar-benar menguap...

・Chapter 2

(y/n) berdiri di depan pintu ruang BK. Ya, Vernon baru saja dipanggil karena ulahnya. (y/n) bolos di pelajaran sejarah dengan kedok bahwa ia ingin pergi ke UKS. Nyatanya, disinilah ia berdiri. Menunggu Vernon.

BRAK

Pintu ruang BK terbuka dan berbunyi keras. Vernon keluar dengan wajah santai namun perlahan memudar karena melihat (y/n). Vernon memasang headphone miliknya dan berjalan menghindari (y/n)

'Aku tahu tadi ia sengaja menguap dengan keras.' batin (y/n) sambil mengikuti Vernon.

"Jangan ikuti aku!" seru Vernon dengan nada tinggi.

"Aku... hanya ingin berterima kasih," kata (y/n) "Kau tadi... ingin membantuku kan?"

"Aku tidak membantumu. Dan juga, kau bilang tidak ingin berbicara padaku," jawab Vernon sambil membalikkan badannya.

"Aku tidak bilang begitu,"

"Kau bilang begitu."

"Tidak! Aku tidak bilang begitu!" seru (y/n) yang kemudian membuang muka. "Aku bilang, kau jangan berbicara padaku. Bukan aku yang tidak ingin berbicara denganmu."

Vernon maju selangkah. "Lalu kau ingin berbicara denganku?"

"Tentu saja!" seru (y/n) yang langsung membuat Vernon tertawa. "Hei, ada apa denganmu?! Kenapa tertawa?!" (y/n) memukul-mukul Vernon dengan cukup keras.

"Aa..A.. Maafkan aku," Vernon berhenti tertawa dan mundur selangkah. "Omong-omong, kenapa kau berada disini? Kim-Ssaem bisa memarahimu jika kau bolos dipelajarannya."

"Aku izin ke UKS."

"Kau sakit?"

"Aku ngantuk."

Vernon tertawa. Lagi.

"Kau tertawa lagi," kata (y/n). "Aku tidak menyangka bahwa kau sebetulnya orang yang seperti ini."

Vernon mendengus. "Yah, aku tidak terlalu suka berhubungan sosial. Tapi karena kau terlihat berbeda, aku mungkin akan berbicara satu atau dua kata denganmu."

"Heeee," (y/n) melipat tangannya di depan dada. "Kan sudah kubilang jangan berbicara padaku. Hanya aku yang boleh berㅡ"

"Lalu tadi yang menjawabmu siapa? Setan? Iblis?" tanya Vernon dengan sarkastik. "Ah, bukan. Yang menjawabmu barusan adalah pangeran. Ya, aku. Vernon Hansol."

(y/n) tertawa cukup keras untuk mengeluarkan Han-Ssaem dari ruang BK. Sebelum itu terjadi, Vernon menarik (y/n) dan berlari menuju atap.

--

"Astaga, kau tidak perlu menarikku sambil berlari. Lenganku sakit sekali."

Vernon menghembuskan nafasnya dengan kasar. "Jangan pernah berisik di depan ruang BK. Kedua guru itu sama menyeramkannya."

"Han-Ssaem dan Kim-Ssaem? Kupikir mereka cukup baik. Kim-Ssaem bahkan memberiku waktu istirahat di UKS."

Vernon mendelik. "Itu karena kau murid baru. Ia pasti mengharapkan kau pintar dipelajarannya. Lihat saja nanti, kurasa ia akan mengecek ke UKS saat jam pelajaran selesai."

EXPECTATIONSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang