{Vernon x Your Name} +Mingyu---
Kericuhan ini... Augh, aku sakit kepala.
・Chapter 5
Ini hari kesembilan (y/n) di sekolah. Suasana kelas terlihat sama seperti hari-hari sebelumnya. Riuh. Namun tempat ini tidak membuat (y/n) merasa jengkel. Justru ia merasa senang. Mungkin karena kelas ini kelas yang terlihat berisik tapi sebenarnya sangat akur dan kompak.
"Baiklah, sampai disini pelajaran kita." terang Jung-Ssaem kemudian meninggalkan kelas.
Vernon lagi-lagi menenggelamkan kepalanya. Ia selalu saja mengantuk dan mudah marah. Bahkan hanya dalam beberapa hari, (y/n) merasa ia amat sangat mengenal Vernon.
"(y/n)-ah!" panggil Nayeon cukup keras sampai Vernon mendongak. "Mingyu disini! Dia mencarimu loh."
(y/n) berdiri dan berjalan perlahan. Namun tiba-tiba Vernon menarik lengannya. "(y/n)-ah! Tunggu."
Karena kaget, (y/n) dengan refleks langsung membalikkan badan. Wajah Vernon yang semula suram dan lelah kini terukir senyum di dalamnya. Entah kenapa, ada maksud lain.
"Ada apa? Aku ingin bertemu Mingyu." kata (y/n). "Bicaranya nanti saㅡ"
"Tidak bisa nanti!" selanya. "Sebegitu inginnya ketemu Mingyu, ya?"
(y/n) mendengus. "Baiklah, ada apa?"
"Istirahat ini..." gumam Vernon. "Istirahat ini kau temani aku ya! Makan di kantin atau di atap. Apa pun itu."
(y/n) tertawa kecil. "Astaga, kukira ada apa. Baiklah, Choi Vernon Hansol-nim. Kalau begitu aku sudah boleh pergi?"
Vernon mengangguk dan melepaskan tangan (y/n). Kemudian senyumnya langsung menghilang dan ia kembali menenggelamkan kepalanya, siap untuk tidur.
(y/n) berjalan pelan ke arah Mingyu yang melemparkan senyum. "Ada perlu apa?"
"Apa kau ada waktu?" tanya Mingyu. "Ayo makan bersamaku!"
"Eehh?!" (y/n) agak terkejut saat Mingyu berusaha menarik lengannya dengan lembut. "Itu... aku sudah ada janji dengan Vernon."
Mingyu berdecak kesal. "Dia mendahuluiku atau menghalangiku sih? Ya sudah lah. Nanti siang aku akan datang lagi. Bye!"
-
"Jadi tadi apa yang kalian bicarakan?" tanya Vernon setelah mereka tiba di atap.
"Tidak ada yang penting. Dia mengajakku makan ber..." (y/n) melambatkan perkataannya. Menatap ke arah Vernon dengan pandangan curiga. "Jangan-jangan... kau sudah mengiranya?!"
"Mengira... apa?"
(y/n) berhadap-hadapan dengan Vernon. Ia menatap Vernon dengan tajam. Tapi wajah Vernon seolah tidak bersalah, tidak ada yang terjadi.
"Kau menahanku karena kau tahu Mingyu akan mengajakku kan?"
Vernon tertawa. "Astaga, bagaimana mungkin kau berpikir seperti itu."
"Jujur saja. Iya kan?"
"Heh, kau terlalu percaya diri! Mana mungkin aku menahanmu hanya untuk itu." ujar Vernon. "Aku hanya malas makan sendiri. Kau pikir aku tidak mengizinkanmu makan dengan Mingyu? Jangan terlalu percaya diri! Hubungan kalian kan tidak seperti itu!"
"Kau malas makan sendiri?! Hei, bukannya dulu kau selalu sendiri?!"
"Kenapa kau jadi menghinaku begitu?!"
(y/n) membuang mukanya. "Hentikan. Ini perdebatan yang tak masuk akal."
"Iya, ini karenamu."
"Kenapa kau jadi menyalahkanku?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
EXPECTATIONS
FanfictionHighest Rank: #4 ~choihansol Highest Rank: #6 ~carats Adolf (y/n), gadis berumur 18 tahun yang selalu berpindah negara dikarenakan pekerjaan orang tuanya. Separuh Eropa dan juga Asia, penampilannya membuat banyak pria tertarik dimanapun ia berada. T...