Berkembang

6 1 0
                                    

Nugra's POV

Gue baru inget mau nanya apa sm Piya.
"Eh Piy, btw lo pny kakak nggak?"
"Iya punya. Nape?"
"Cewe bukan?"
"Iya cewe" sambil mengangguk
"Nama lengkapnya siapa?"
"Givia Noilla, panggilannya Kak Noi"
"Lah serius itu?"
"Dehh batu lo, Nug"

Pikiran gue entah kemana, jadi kemarin yang tunangan sama abang gue itu Kak Noi, Kakaknya Piya(?) Tapi kok kemarin gak ada si Piya sih. Pantesan mirip banget. Yaudah lah, nanti aja bahasnya. Mending gue ajak jalan jalan dulu ini anak orang.

Via's POV

Ini kenapa si Nugra jadi nanyain kakak gue? Ada apa ya kira kira? Apa cuma topik pembicaraan aja kali ya... Ahsudahlah lupakan. Nug, jan diem terus dong.

Berarti bener dia gak tertarik sama gue. Emg cuman gue doang yang naro perasaan lebih ke dia, tapi dia engga. Fix.

Finally, Nugra ngajak gue makan 'lagi'. Tapi nggak pake kata-kata. Pake isyarat doang. Dia cuma menunjuk shilin, berarti bahwa dia mau ngajak kesana. Anjir, udh kek org gagu tau gak(?) Yauda lah gue ngangguk-ngangguk aja.

Ehh kok kaya Japi sm Chika sih depan Share Tea? Kok dia berduaan ya. Jangan-jangan bener kata Nugra, mereka sering jalan bareng. Gak beres nih manusia. Batin gue.

Kita berdua di Shilin bentar banget. Palingan cuman 10menit. Soalnya kata Nugra makan di mobil aja, takut keburu malem dan besok masih sekolah.

Gua harus seneng atau enggak sih, gaada perkembangan gue sama dia. Susah sih kalo cewe suka sama cowo. Harus nunggu, nunggu, dan nunggu. .

Gak bisa ngelakuin hal lain. Yaa, makanya kalo Nugra gak bertindak, gue gak bisa apa-apa. Sayangnya, sampe sekarang Nugra juga belum ngerti perasaan gue. Sedih sih ada. Yang paling banyak itu kecewa. Ini kan yang sering buat cewek-cewek diluar sana pada galau?

Author's POV

Dari Nugra ataupun Via, mereka tidak saling mengerti perasaan satu sama lain. Itu disebabkan karena terlalu dingin Nugra dan terlalu gengsi Via. Bagaimana suatu hubungan bisa berkembang jikalau tidak terbiasa? Tidak mungkin. Harus saling berkomunikasi dan melawan rasa gengsi masing-masing.

Sepanjang perjalanan pulang, keduanya masih diam. Menunggu siapakah yang akan memulai percakapan. Sebagai seorang lelaki, Nugra masih cupu dalam hal percintaan. Ia belum bisa mengungkapkan yang sesungguhnya kepada Via. Percintaan itu sudah rumit, jadi jangan dibuat semakin rumit. Akhirnya, Nugra membuyarkan lamunan Via.

"Hm, Vi? Gue anter sampe depan gerbang gapapa ya, jangan depan komplek. Gelap tuh"
"Iyaiya, selaw"
"Oke. Nih udah sampe Vi"
"Yoeslah, gue turun ya. Makasih buat semuanya ,Nug" Lalu, Nugra hanya mengangguk dan mengusap-usap kepala Via.

Respon Via adalah biasa saja. Nugra semakin yakin bahwa Via tidak memiliki perasaan yang sama sepertinya. Tetapi, kali ini Nugra salah.

Justru sudah lama Via mengidam-idamkan Nugra. Perawakan Nugra memang biasa saja, namun goodlooking. Nugra yang tinggi dan sipit menjadi incaran Via seorang.

Teman-teman Via juga bingung, kenapa segitu sukanya Via sama Nugra. Tetapi, Nugra memanglah tipe Via.

Sesampainya di rumah, Via lgsg menuju darkroom-nya dan segera merobohkan badan kurusnya. Ia baru ingat bahwa besok sore harus mengganti karet behel. Ia juga baru ingat kemana Kak Noi pergi. Dalam benaknya, pasti ada sesuatu dengan Kak Noi dan Nugra. Ia pun mengecek Group Anon Squad di LINE.

Anon Squad

99+ pesan belum terbaca

Haniryz = muncul kek piy
Chika = kmana si yak
Rani P = biasanya ge paling berisik
Liqa.ar = masi lama readnya piy?
Slsviaa = iye apaan si
Haniryz = abs drmn lo anj
Debbby = 2, gue sider dl y maw makanz
Slsviaa = kmana ge WKWK
Rani P = dih nyolot bet
Chika = santuy, eh kemaren kan gue ke rumah Rian.trs ktemu sm nugra wey
Liqa.ar = hah ngapain dia?
Slsviaa = 2
Chika = gatau, gua sung pulang aja
Slsviaa = ogty
Haniryz = lu ngape eh.singkat beud

Read.

Via hanya berdecak kesal. Entah kenapa Via kesal sama Nugra. Sepertinya Ia sudah mulai bosan(?). Waktu dulu saja, Ia menolak Nino karena Ia masih suka dengan Nugra.

Betapa bodohnya Via. Ia merelakan Nino yang tulus sayang, demi seorang Nugra. Tidak ada lagi yang bisa diharapkan dari Nugra. Pikir Via. Semoga saja Tuhan berkehendak lain.

Teman-teman Via sudah coba membantunya. Tapi hasilnya nihil. Nugra tetap Nugra yang dingin. Ia sama sekali tidak tertarik untuk bicara dengan wanita lain selain Via.

💠

Next part, bakal ada kejadian seru.
Ketidaksengajaan membuka semua tekateki. Ada apa? Next guys!

Vote-comment kalian sangat saya hargai ;)

On mulmed - Via&Liqa

Where's The Love Lives?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang