Nyatanya, aku memang belum benar-benar mengikhlaskan kepergianmu. Entah untuk apa aku menunggu. Menunggu kamu yang tak lagi berperasaan sama sepertiku. Entah untuk apa aku bertahan. Bertahan dalam segala perihnya luka. Entah untuk apa aku menahan. Menahan sesak didada, menahan kamu dalam ingatan yang ada.
Sampai pada akhirnya aku menemukan dirimu yang sedang berduka. Kita adalah dua orang yang bernasib sama. Sama-sama kecewa akibat terlalu percaya. Sama-sama menaruh harap yang kemudian pupus entah kemana. Kita dibuang karena terlalu sayang.
Dimanakah letak salahku pada dunia? Mengapa aku selalu tersakiti.
Kita hanya diam-diam saja merenungi hal-hal yang belum dapat kita terima. Kita saling menatap namun tak saling bicara. Ingin bercerita namun sulit menjelaskannya dari mana. Dan pada akhirnya kita hanya saling menguatkan dalam do'a. Semoga Tuhan masih menyayangi kita, memberikan bahagia yang tanpa kita duga.
Ps:[Berikan hadiah vote untukku;)]
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINATION
Poetry[#Rank 1-darihati in poetry ^19/518] Kamu tahu rasanya terbang? Asik dan menyenangkan sekali. Tapi apa kamu tahu rasanya ketika terjatuh saat terbang? Terjun bebas lalu terhempas kedasar jurang yang dalam. Sakit, hancur, bahkan mati disana. Sama sep...