•Closer•

38 4 0
                                    

Jam 00.35 PM..

Ely belum pulang juga. Veneta sangat khawatir.

"Kenapa kak Ely belum pulang juga ya?" Veneta

"Mungkin, dia ada meeting." Cristina

"Tidak mungkin ini sudah sangat malam. Atau mungkin.." Veneta

"Mungkin apa?" Cristina

"Dia pergi ke club lagi.." Veneta

"Untuk apa dia ke club?" Cristina

"Semenjak kak Mia meninggal dia jadi sering mabuk." Veneta

"Kalau begitu kita harus cepat mencarinya." Cristina

"Ayo.." Veneta

"Memangnya kau tau tempatnya?" Cristina

"Tau, ayo cepat" Veneta

Mereka pun langsung begegas pergi menggunakan mobil.

"Kau bisa mengendarai mobil?" Cristina

"Tentu saja, itu sudah keahlianku." Veneta

"Apa maksudmu?" Cristina

"Ayo cepat naiklah." Veneta

Veneta mengendarai mobil dengan sangat cepat.

"Veneta, kamu bisa bawa mobilnya pelan-pelan kan?" Cristina ketakutan

"Tenang, kak aku pernah ikut lomba balap mobil." Veneta

"Menang?" Cristina

"Gak.. Hahaha" Veneta

Mereka pun sampai di club tersebut.

"Kamu kalau bawa mobil hati-hati, kamu itu masih di bawa umur." Cristina

"Iya kak, ayo kita masuk." Veneta

Di dalam club..

Di tengah keramaian, Veneta dan Cristina mencari Ely. Ely pun ditemukan dengan keadaan mabuk berat.

"Mia, kau sangat cantik hari ini. Aku sangat merindukan mu." Ely berkata kepada Cristina dalam keadaan mabuk.

"Kakak, sadarlah." Veneta

Mereka pun membawa Ely keluar dari club.

Di mobil..

"Sepertinya, Ely sangat mencintai Mia." Cristina

"Emm.. Kau tau kak Ely sangat mencintainya." Veneta

Tiba-tiba kepala Cristina pusing dan dia jatuh pingsan.

"Kak Cristina.. Kakak tidak apa-apa?" Veneta khawatir

Tapi Cristina tidak menjawab..

"Tuhan, tolong aku.." Veneta memberhentikan mobilnya dipinggir jalan dan menangis keluar mobil.

Lalu, ada sebuah motor berhenti di depan Veneta.

"Sekarang apalagi Tuhan?" Veneta menangis

Si pengendara motor pun turun dan menghampiri Veneta. Ternyata itu Joshua.

"Vi kenapa kamu disini?" Joshua

"Kamu sendiri kenapa disini?" Veneta

"Aku melihatmu, oleh karna itu aku berhenti. Mengapa kau menangis?" Joshua menghapus air mata Veneta.

"Aku bingung.." Veneta menangis tambah kencang.

"Sebenarnya ada apa?" Joshua

Veneta hanya menatap mobilnya. Lalu Joshua memeriksa mobilnya.
Joshua sangat terkejut..

"Siapa mereka?" Joshua

Veneta hanya terdiam.

Joshua pun menyuruh Veneta masuk mobil. Joshua pun masuk ke kursi kemudi.

"Kita harus ke rumah sakit." Joshua

Veneta hanya menatap Joshua dengan berlinang air mata.

Mereka pun menuju rumah sakit.

Di perjalanan Veneta melihat hidung Cristina berdarah dan dia terkejut.

Akhirnya, mereka pun sampai di rumah sakit.

Ely dan Cristina dimasukkan ke dalam ruangan yang berbeda, dan Veneta belum bisa masuk melihat mereka.

Veneta dan Joshua pun menunggu diruang tunggu. Karna lelah Veneta pun tidak sadar tertidur di pundak Joshua.

"Jangan tinggalkan aku." Veneta menangis mengigau dalam tidurnya.

Joshua pun menghapus air mata Veneta dan mencium kepala Veneta.

Pagi harinya..

Veneta terbangun, Joshua sudah tidak ada. Tapi, Veneta terkejut karna jaket Joshua menyelimutinya.

"Adik sudah bangun. Sekarang adik bisa melihat kakaknya." Dokter

"Iya, dok." Veneta

Veneta pun masuk dan melihat kak Ely.

"Kenapa kau membawa ku ke rumah sakit?" Ely

"Karna kau mabuk berat, aku khawatir." Veneta

"Kau membawaku menggunakan apa? Dan sama siapa?" Ely

"Aku bawa mobil sendiri sama kak Cristina. Hah! Iya.. Kak Cristina." Veneta

Veneta pun lari menuju ruangan satu lagi dan Ely mengikutinya.

"Kak Cristina belum sadar." Veneta

"Memang apa yang terjadi semalam?" Ely

"Kemarin kak Cristina pingsan." Veneta

"Lalu?" Ely

"Aku membawanya ke rumah sakit." Veneta

Dokter pun masuk..

"Apa anda suami nyonya ini?" Dokter

"Iya, dok dia suami nyonya ini." Veneta

"Memang kenapa dok?" Ely

"Ingatan istri anda akan segera kembali. Anda harus membantunya agar proses pengingatannya lancar dan cepat." Dokter

"Kalau begitu terima kasih dokter." Ely

Dokter pun keluar ruangan..

"Memangnya kenapa dengan kak Cristina?" Veneta

"Kak Cristina kehilangan ingatannya 2 tahun yang lalu." Ely

"Jangan-jangan kak Cristina itu kak Mia." Veneta

"Kamu itu jangan sembarangan ngomong." Ely

Cristina pun sadar..

"Aku ada dimana?" Cristina

"Kau ada di rumah sakit Cristina." Ely

"Maafkan aku tuan karna tidak bisa melaksanakan perkerjaan dengan baik." Cristina

"Tidak apa kak, kakak sudah kita anggap keluarga." Veneta

"Benarkah?" Cristina

"Iya, tentu saja." Ely

Lalu kepala Cristina mulai terasa sakit kembali..

"Kau tidak apa-apa?" Ely

"Aku mengingat sesuatu." Cristina

"Apa itu kak?" Veneta

"Sebuah kecelakaan mobil. Aku! Aku yang kecelakaan. Lalu,aku pernah belajar bermain gitar dengan seorang pria." Cristina

"Sudah hanya itu saja kak?" Veneta

"Iya, hanya itu saja." Cristina

Ely hanya diam berfikir, dulu dia pernah mengajarkan Mia gitar, tapi Ely berfikir kalau itu hanya kebetulan.


Because My Step Are SlowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang