Dalam hening yang amat sepi,
kulangkahkan kaki sejenak tuk mengelabuhkan keluh-kesah hati kepada alam.Inilah lubuk hati kecil,sepandai-pandai kau berdrama pun bagian rasa tak bisa kau bohongi.Kau baik,sangat baik untuk membuat hati orang lain tertawa.
Tidak berlaku bagiku,kau benalu yang hanya akan terus mengusikku.Ketika ku menengadah pada langit,kau lukiskan berjuta angan dalam mimpi.Haruskah kubertanya pada hamparan langit?."Mengapa kau selalu ada?". Lagi-lagi saat duka melanda raga yang lemah ini.Bedanya,langit tak pernah membuat sedikitpun luka.
Kau menawan bagi sebagian mereka.Bahkan,banyak penggemar menyodori ruang dalam sanubari. Sadarkah dikau hanya seorang hamba dan penghuni dunia sementara?
Ntah, kau bukan kepastian.
Tak seperti jawaban soal matematika yang pasti hasilnya.
Intinya,ku tak tau apa yang akan terjadi di masa depan.Ku benci kau dengan separuh hatiku,tjinta hitam putih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Know It Now
NezařaditelnéSenyuman itu masih pekat dalam memoriku setiap saat.Walaupun ku tau, kau bukanlah hal yang pasti kemarin dan saat ini. Ku yakin yang terbaik akan mendapatkan yang terbaik pula. Maka, saling memperbaiki-lah jika miliki tekad suci.