BAGIAN 1

179 5 6
                                    

Raditya bara ,itu lah namanya . Jujur saja dia memang tampan,tapi menyebalkan .  Aku lebih suka berteman dengan rekannya yang bernama Farhan . Farhan lebih santun dibanding Raditya yang cool{dingin/es batu dalem kulkas} . Aku dengar beberapa guru tidak senang dengan nya karna sikap nya yang dingin begitu .

"Huft mel gw makin bete dengan sikap radit yang sok cool begitu " ucap ku dengan penuh kekesalalan
" biasa aja perasaan fan" balas teman ku .

Aku lupa memperkenalkan diriku dan malah memperkenalkan sidingin Raditya itu . Namaku fanka azahra dan teman ku Amelia putri. Kami cukup dekat karena selalu pergi kemana pun bersama ,bisa dibilang lebih dakat seperti sepasang sejoli yang sedang bersemangat dalam merintis hubungan cinta .

Aku membenci kata cinta ,bila cinta itu ditujukan kepada sidingin Raditya . Aku berfikir "mana mungkin gw mencintai dia , itu hal terburuk apabila gw bisa cinta sama dia " . Fikirku didalam hati

Disekolah , jam istirahat 10.00 WIB

Punggung ku seketika terasa sakit , seperti ada meteor yang terjun dari langit ,lalu menghantam punggung ku . tapi seperti nya itu bukan meteor melainkan tepukan oleh amel yang rasanya begitu sakit .

Dorrr...

"Lu melamun aja , mikirin apa sih ? Damar? emang damar kenapa ? Dia nyakitin lu ya ? Aelah tu orang emang harus di Hajar nanti pulang sekolah. tu laki-laki memang tidak menghargai wanita ! "
"Jangan! Apaan sih lu bukan dia yang gw pikirin . Gak tau kenapa gw tiba-tiba mikirin si Raditya sidingin itu , kan amit-amit jadinya ."
"Hah serius ? Lu mikirin dia ? , hahahahahaha... " tanya amel dilanjutkan dengan tertawa terbahak- bahak yang berarti mencibir kan aku

"Iya,gw ke kelas dulu bye" jawab ku dengan ketus lalu meninggalkan amel yang sendirian di halaman sekolah tempat aku melamun tadi

Aku berjalan dengan penuh kesabaran , aku sudah lelah sekali . Menurutku jauh halaman sampai kelas ku jauh sekali ,ditambah lagi aku harus membawa badanku yang beratnya hampir 70kg .

Baru seperempat perjalanan , badan ku tersenggol oleh seseorang yang wangi parfum nya khas sekali . Aku tau siapa dia , si Raditya tukang es itu ( sampai-sampai orang nya dingin sekali )

"Woi kalau jalan pake mata dong jangan pake dengkul ! " teriak ku dengan kesal
" jalan tu pake kaki bukan mata apalagi dengkul " Jawabnya dengan santai
" sama aja harus pake mata , lo udah buat gw kesal hari ini , dan lo Harus ganti rugi "
" apa ganti rugi nya? "
"Lo harus antar jemput gw selama seminggu .ti...ti..k "
"Oke kalau begitu gw terima "
"Dimulai dari besok,ingat itu " ucap ku lalu pergi meninggalkan dia yang masih terpaku di tempat memperhatikan aku yang lambat larut tidak terlihat dari kejauhan tempat dia berdiri .

Mencintai SendiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang