Prolog: Anin & Alvaro

59K 2.2K 343
                                    

Sebelumnya, terimakasih buat kalian yang sudah bersedia membaca cerita ini. Cerita ini dalam mode private ya, jadi kalian harus follow akun aku terlebih dahulu sebelum masukin cerita aku ke perpustakaan kalian. Untuk caranya, bisa cek chapter terakhir aku yang judulnya PRIVATE & CERITA BARU. Oke, i hope u enjoy it!

Happy reading!

***

Namanya Anindya Cantika, biasa dipanggil Anin. Pecinta drama korea, makanan pedas, ice cream, dan Alvaro.

Anin merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Ia memiliki 1 kakak laki-laki dan sepasang ibu dan ayah. Anin bisa terbilang deretan perempuan cantik dan populer di SMA Bakti Pura, Jakarta. Kulit wajahnya putih dan bersih, alis yang tidak terlalu tebal, bibir mungil dan selalu berwarna pink tanpa tambahan lipstik, memiliki rambut panjang dan hitam, tubuhnya pun standar untuk ukuran perempuan SMA.

Lalu, Alvaro Pratama, merupakan salah satu murid most wanted di sekolah ini, ia mempunyai wajah yang tampan, rahang nya yang kokoh, sorot mata nya yang tajam, rambut nya yang selalu terlihat acak-acakan justru menambah ketampanan wajahnya. Otak yang encer, mempunyai banyak bakat, dan senyum yang manis, tubuh yang sangat pelukable, di gilai kaum hawa, dilahirkan dari keluarga kaya, dan merupakan sahabat Anin. Ya, hanya sahabat. Jadi, siapa yang tidak jatuh cinta dengan Avaro?

🌀

Hari ini, hari pertama Anin masuk sekolah, setelah liburan kenaikan kelas kemarin. Ia pun memasuki kelas dengan semangat. Anin senang bahkan sangat senang, karena di kelas 11 ini, ia satu kelas dengan Alvaro. Yah, walaupun ia pisah kelas dengan Sera, sahabatnya.

Anin memasuki kelas 11 Ipa 3, dan menyapa ramah semua teman-teman nya, "Pagiii," Anin tersenyum pada teman-temannya, dan dibalas senyuman oleh teman-teman dikelasnya.

"Pagi jugaa Anin cantikkk," sapa Dimas. Dimas merupakan salah satu teman Alvaro.

Anin tersenyum kepada dimas, "ehh Dim-Dimm,"

Ia pun menaruh tas nya di kursi, kursi yang akan menjadi tempat duduknya selama kelas 11.

Anin memutar tubuhnya ke belakang,tepat dimana tempat duduk dimas, "Dim, Alvaro mana?"

"Yah, mana gue tau, kan lo pacarnya," Ucap Dimas yang masih terfokus pada game di handphone nya.

Anin mendecak, "Apasih lo, kan lo temennya,"

"Yah anjir gua kebobolan," Dimas membanting handphone berlogo Apel itu.

"Dimas ih,"

Dimas terkekeh, "Apasih Anin sayang,"

Anin memutar bola matanya malas, "Dasar, idiot!"

Dimas tertawa terbahak melihat ekspresi Anin yang bisa terbilang lucu. Dimas memang hobi menggoda Anin. Anin memutar kembali badannya menghadap ke depan, dan membuka handphone nya.

"Permisi, boleh duduk disini?"

Anin mendongak, dan mendapati perempuan yang ber-name tag 'Kirana Larasati' tengah tersenyum padanya.

Anin terlihat sedang berfikir. Jika ia duduk dengan Kirana, ia tidak bisa duduk dengan Alvaro, dong?

"Kalo ngga boleh, gapapa kok, Nin,"

Darimana Kirana tau nama Anin?

Anin mengerutkan alisnya, "Kok lo tau nama gue?"

Kirana tersenyum, "Ya tau lah, lo kan temennya Alvaro,"

Ya, semuanya tentang Alvaro.

"Jadi, gue boleh duduk disini?" Tanyanya lagi.

"Oke deh,"

Just Friend, Or? [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang