Gue duduk didepan meja belajar sambil memandangi buku-buku yang berserakan dihadapan gue, Seketika pikiran gue nge-down dan gatau harus melakukan hal apa. Dan gue meraih sebuah ponsel diatas kasur gue dan kebetulan tidak jauh dari meja belajar yang gue dudukin sekarang. Saat ponsel itu sudah tepat digenggaman gue, guepun memutuskan untuk menelfon sahabat gue, Lyn. yap karena dia satu-satunya teman curhat gue
"Lyn...." panggil gue dengan suara sedikit serak dan dengan volume kecil
"Iyaa, lo kenapa kok suara lo beda?" dengan nada sedikit khawatir karena malam-malam menelfon mendadak dengan suara yang kecil dan serak seperti habis menangis
"Hmm.. Lo bisa kerumah gue? Atau gue dehh yang kerumah lo. Gue mau curhat!"
Berbicara dengan sesak tangis hingga membuat Lyn semakin khawatir"Lo kenapa si Re? Yaudah-yaudah gue yang kerumah lo sekarang ya. Lo tunggu gue!"
"Oke..." dimatikannya telfon itu tanpa ba-bi-bu dan diletakkan kembali ponsel itu diatas kasur gue dengan melempar biasa
Disaat gue menutupkan muka gue dengan tangan dan air mata yang terus mengalir membasahi pipi gue tiba-tiba ponsel gue bergetar menandakan ada yang menelfon gue, guapun meraih ponsel itu kembali dan dilihatnya Nomor itu tertera nama Thomas Saputra dan gua sengaja untuk tidak mengangkatnya. Kejadian itu kembali terulang dan setelahnya berhenti bergetar ponsel gue yang menandakan ada yang menelfon itu gue langsung mengambilnya dan melihat dan ternyata ada Pesan masuk juga didalam ponsel gue
#6 pesan masuk dan 11 panggilan tak terjawab#
Thomas Saputra : Re, Kamu kenapa? Kamu marah sama aku? Marah kenapa tapi?
Thomas Saputra : Aku minta maaf Re kalo aku ngebuat kesalahan.
Thomas Saputra :Re, kalo kamu gamau angkat telfon aku, Aku bakal kerumah kamu sekarang juga!Gue hanya menghembuskan nafas gue lewat mulut dan tak lama Thomas menelfon gue lagi, Akhirnya gua mengangkat telfon itu dengan paksaan karena jika tidak dia akan kerumah gue sekarang juga.
"Re, kamu kenapa si?" tanyanya dari telfon dengan nada bingung "Tadi ketemu diem aja dipanggil ga nyaut, terus sekarang aku telfon berkali-kali kamu ga angkat dan di SMS juga ga satupun dibales. Kalo ada masalah cerita ke aku jangan kaya gini, kamu justru malah bikin aku khawatir tau ga" celotehnya dari sebrang sana
"Ga papa" jawab gue simple tapi pasti "aku ngantuk Thom, aku mau tidur dulu" tanpa aba-aba gue langsung mematikan telfon itu tak memperdulikan walaupun diluar sana atau dimana Thomas berada dia berbicara sendiri atau bahkan diam membisu karena gue begitu menjadi dingin dengan dirinya
Tak lama gue menutup telfon dari Thomas didengarnya suara ketukan pintu kamar gue dan memanggil nama gue "Re?" panggilan itu amat sangat lembut
"Iyaa, masuk aja" nada gue pelan tapi tidak amat pelan sehingga tidak bisa didengar oleh orang
Seseorang itupun masuk kedalam kamar gue, dan yaa itu sahabat gue, Lyn. Setiap ada masalah apapun yang ada di diri gue, gue selalu bercerita dengannya walaupun memang gue mempunyai suatu Gank dikelas tetapi gue hanya ingin bercerita dengan Lyn jikalau bercerita dengan banyak orang justru takut ada yang tidak sengaja ataupun keceplosan berbicara dan semacamnya dan berhubung Lyn sudah menjadi teman curhat sudah begitu lama jadi gue tanpa pikir panjang buat cerita atau tidak ke dia.
"Hy Re" jawabnya canggung seperti seseorang yang baru berkenalan dan belum akrab "lo kenapa?" sahutnya lagi sebelum gue menjawab sapaan dia
"...." gue hanya diem dan terus menangis tapi tanpa suara
Dibasahinya pipi gue dengan air mata yang lumayan deres dan tangan Lyn pun menepuk pundak gue dan beralih ke wajah gue untuk menghapuskan air mata yang membasahi pipi gue
KAMU SEDANG MEMBACA
KARMA.
Teen FictionKarma itu nyata! Karma itu memang benar-benar ada! Karma itu berlaku kepada siapapun, kapanpun, dimanapun, dan sebagainya! Dan Karma itu juga hanya didapatkan kepada orang-orang yang berbuat salah, dan semacamnya! Terdapat sepasang kekasih bernama...