Part 4

1.3K 52 9
                                    


Setelah acara ijab qabul selesai Jalal dan Jodha langsung naik keatas lebih tepatnya ke kamar Jalal.
Begitu sampai di kamar,Jodha langsung pergi ke kamar mandi guna membersihkan dirinya. Sedang Jalal mencoba merilexkan dirinya dengan berbaring di kasur pengantin mereka.

20 menit berlalu

Jodha keluar dari kamar mandi dengan keadaan lebih fresh lagi. Malam ini Jodha menggunakan lingerie merah maroon dengan renda di area paha dan dada nya. Dengan sangat pelan ia menghampiri Jalal yang rupanya tertidur di atas kasur mereka.

"Jalal" Jodha berupaya membangunkan Jalal dengan menepuk pelan pipi Jalal.

"Jalal bangun kamu harus mandi"

"Enggh" Jalal mengulet pelan lalu mengucek mata nya.

"Ada apa, Jo.?" tanya Jalal yang kini sudah terduduk.

"Kamu harus mandi, Jalal. Setelah itu kamu bisa tidur lagi" ucap Jodha seraya tersenyum pada Jalal.

"Okee baiklah.. Aku tidak akan tidur malam ini, karena kita akan 'bermain', bukan begitu istriku?" goda Jalal
Pipi Jodha memerah. Oh tuhan aku malu! Batin Jodha.

"Ahkk Jalal apaan sih" Jodha memukul pundak Jalal seraya menunduk malu.

"Hahahah santai saja,Jo. Aku tidak akan memintanya sekarang. Kamu sangat lelah sebaiknya kamu tidur saja." ucap Jalal dan berlalu dari sana

Jodha termenung. Dia bingung! Apa dia harus memberikan hak Jalal malam ini? Atau dia akan menundanya sampai benar benar siap? Tpi rasanya tidak adil jika Jodha harus menunda malam pertama nya dengan Jalal. Kalau Jalal saja mau menikahinya demi harga diri nya kenapa dia tidak bisa memberikan hak Jalal malam ini? Tapi apa Jalal mau mengambil haknya sekarang? Batin Jodha bergejolak tak karuan.

10 menit berlalu

Kini Jalal sudah selesai mandi. Dia melihat sekeliling nya tapi tdk menemukan sang istri.

Dimana dia? Batin Jalal

Di tengok nya pintu balkon yang terbuka dengan gorden putih di terangi cahaya menampilkan sebuah siluet bidadari dengan rambut tergerai bebas dan tertiup angin sungguh pemandangan yg emejing.(emejing? Bahasa apa itu bang?hehehe)

Jalal berjalan mendekat.

"Jo" panggil Jalal sambil memeluk Jodha dari belakang

Di resapinya pelukan hangat Jalal, membuat Jodha tak bergeming ia malah memepetkan tubuh nya ke tubuh Jalal.

"Kamu cantik" ucap Jalal tepat di belakang telinga Jodha.
Membuat darah Jodha berdesir halus.
Jodha merebahkan kepalanya di dada bidang Jalal.

"Kau tahu, Jalal. Aku merasakan hal yang tidak biasa. Aku juga tidak mengerti sebenar nya itu persaan apa? Tapi aku senang sekali. Terima kasih Jalal kau adalah malaikat penolong ku" ucap Jodha masih dalam posisi yang sama.

"Aku juga bahagia, Jo. Ingin rasa nya aku kopral di depan penghulu tadi, hehehe. Kamu tahu seperti apa bahagia yang aku rasakan? Bahagia yang aku rasakan sangat lah berbeda dari bahagia yang lain. Aku bahagia karena kamu sudah menjadi istriku dan kebahagian ku akan bertambah ketika anak kita terlahir di dunia." ucap Jalal sambil mengecup pucuk kepala Jodha

Jodha berbalik lalu menatap Jalal semenit kemudian dia kembali memeluk Jalal. Di hirup nya aroma parfum Jalal sambil mencium pundak Jalal.

"Jangan menggoda ku, Jo!. Kamu akan membangunkan Varo junior" ucap Jalal dengan nafas memburu.

The Sanctity Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang