M // LUNA

1.6K 138 4
                                    

Sebenarnya dada luna sangat sakit jika melihat adegan yg barusan ia lihat ia tak sanggup lagi melihat nya.

Rasanya ingin menagis tapi untuk apa ia tak mau ahra melihatnya.

Sesampai di minimarket ahra langsung berlari menuju tempat ice cream dan luna hanya mengikutinya.

"Eomma aku sudah selesai"

"Ahra ini banyak sekali? Kau yakin akan menghabiskan nya?"

"Yap eomma aku yg akan menghabiskanya"

"Yasudah ayuk kita kekasir"

Setalah kekasir dan kelauar menuju kedalam mobil tak tau kenapa rasa mual itu kembali lagi dan membuat luna bingung.

"Ahra apa kau bisa menunggu eomma dimobil sebantar."

"Ne, eomma."

Luna langsung berlari menuju toilet di belakang minimarket ia tak bisa menahan mual itu.

Sudah selesai ia langsung kedalam mobil dan saat sudah ingi masuk kedalam tiba tiba ada seseorang keluar dari dalam mobil luna.

"Luhan??"

"Ohh.. nuna apa kau baik baikk saja?"

"Kenapa kau disini.. bahkan kau tadi bilang beberapa hari lagi kesini?"

"Ne.. nuna aku ada tugas untuk kembali keseoul lagi"

"Ohh"

"Nuna apa kau tidak apa apa?"

"Iyaa"

Mereka tak langsung pulang dulu karna luhan membelokan stirnya untuk pergi ke rumah sakit

Setelah dirumah sakit mereka langsung masuk ke ruang kandungan dan saat dokter selesai memeriksa luna ia langsung keluar dari ruangan tersebut.

"Dokter bagaimanah keadaan kakak saya?"

"selamat nonya oh sedang mengandung"

"Syukur lah bagaimanh keadaanya dokter?"

"Dia baik baik sajah kandungan nya sudah menginjak 2 minggu.. tapi ia harus banyak istirahat untuk menjaga kandungan nya dan satu lagi jangan biarkan dia menanggung banyak pikiran.. itu akan berbahaya untuk kandungan nya"

"Baiklah dokter"

Setelah memeriksa mereka langsung pulanng ke rumah sehun.

"Luhan apa aku hamil?"

"Ne .. eonni kandungan mu sudah sekitar 2 dua minggu dan pantas saja perutmu sangat buncit"

"ohh aku harap kau merahasiakan ini pada sehun"

"Bagaimanh bisa ini nuna? Seharusnya hyung ku tau tentang ini"

"Tapi luhan aku tak ingin memberitahunya sekarang"

"Ne.. baiklah.. tapi aku tak janji ya"

"Satuhal lagi han?"

"Wae?"

"Apa kau mau menjaga kandungan ini"

"Ya tentu saja nuna.. dia juga kan keponakan ku"

"Kamsahamnida untuk semuanya han"

Luhan tersenyum mendengar ucapan terimakasih dari nunanya.

Kini dikota seoul sudah sangat gelap karna ini sudah jam 12 malam tapi sehun belum juga pulang dari kantornya.

luna menunggu di sofa sampai ia ketiduran dan akhirnya luhan mengangkatnya masuk ke kamar sehun.

Jam sudah menujuk pukul 3 dini hari dan saat itu juga sehun baru pulang dan langsung masuk kekamar nya namun ia berhenti setelah melihat luna sedang tidur ia langsung nembalikkan badannya dan langsung menuju ke kamar luhan. Luhan malah sedang tidur di sofa untuk menunggu sehun datang.

Keesokan harinya...

Luna sudah berada di dapur untuk menyiapkan makanan untuk keluarganya seperti biasa.
Tapi setelah sehun datang ke ruang makan sehun malah tidak seperti biasanya. Ia malah lebih cuek kepada luna dan luna merasa risih dan lelah akhirnya ia pergi ke atas untuk membangunkan ahra baru ingin ke atas ia bertemu luhan yg baru bangun dari sofa dan luhan hanya tersenyum kepadanya dan luna membalas senyuman nya. luna naik keatas untuk membangunkan ahra setelah ia menbangunkan ahra baru saja keluar dari dalam kamar ahra ia melihat sehun dan luhan sedang berbicara dan luna malah medengar pembicaraan itu semakin memanas.

"Hyung kenapa kau pulang sangat malam"

"Aku ke club tadi malam"

"ohh benarkah itu? Kau tak tau istrimu menunggu mu sampai ia tertidur di sofa"

"Lalu"

"Hyung kau ini.. memangnya kenapa kau?"

"Aku bosan dengan luna"

"Kau tak boleh berbicara seperti itu hyung"

"Yak benar sajah dia itu jalang yang aku temui di club yg sama seperti aku menemui hyera! Bahkan aku membeli luna dari temannya?... bagaimanah itu tak bisa dikatakan jalang hah?"

"Kau keterlaluan hyung!"

Benar luna tak kuat mendengar perkataan itu ia mematung memdengar ucapan jalang yg menyebutkan nama nya. Sakit benar sakit tak ada satu kata pun yg keluar dari mulutnya.

Luna langsung berlari menuju kamar sehun dan masuk kedalam kamar mandi ia tak kuat dengan ucapan itu tak tau kenapa rasanya bagaikan luna hanya jadi pelampiasan sehun saja.
Kristal bening sudah bercucuran di pipinya tak tau ke rasa pedih ini sangat kuat ia menutup pintu kamar mandi dan menyalakan keran nya agar tangisannya tak terdengar dari luar.

Sedangkan dengan ahra ia langsung ke ruang makan dan melihat oppanya dan appanya sedang menelan makanan.

"Selamat pagi appa?"

"ne selamat pagi juga ahra.. hwaa kau sangat cantik ya kecil"

"Aku menyapa appa bukan ahjussi!"

"Ya ada apa sayang?"

"Eomma manah?... diakan sedang ha-"

"HADUHHH AKU SANGAT LAPAR HYUNG.. AHRA CEPAT KAU MAKAN.. EOMMA MU MUNGKIN SEDANG MANDI"

"ne ahjussi... jangan teriak teriak kuping ku jadi tuli nanti."

Setelah sudah lama sehun menunggu ahra menghabiskan makanan nya sehun langsung naik ke atas untuk mengambil jasnya. Ia tak melihat sama sekali sosok luna tapi ia hiraukan.
Iapun langsung turun dari atas dan menujuh kebawah

"ahra cepat appa sudah sangat telat"

"Ne appa.. oppa bilang kepada eomma untuk meminum obat nya ya oppa.. bilang juga aku menyayanginya.. byee ahjussi ku"

"Yak cepat pergi dasar kecil"

Setelah sehun dan ahra berangkat luhan langsung naik keatas karna ia harus berangkat ke rumah sakit di seoul. Ia melewati kamar sehun namun ia tak melihat luna sama sekali akhirnya ia masuk ke kamar sehun.

"nuna kau diamanah?"

"Nunna...?"

Akhirnya luhan mencoba masuk kekamar mandi untuk mengecek apa kah ada luna disana.
Benar pintu kamar mandi terkunci luhan mengira pasti luna ada di dalam sana. Akhirnya ia mendobrak pintu kamar mandi dan yg ia dapati adalah luna yg sedang pingsan di kamar mandi dan bajunya sangat basah.
Akhirnya luhan mengangkat luna untuk berbaring dikasur nya.

"Eonni bagaimanah bisa ini?"

"Kau dingin sekali"

"Sepertinya ia mendegarkan pembicaraan kami tadi"

"Ohh astaga.. bagaimanah ini"

Tak lama sesudah ia di kompres oleh luhan akhirnya luna sadar dan ia terus sajah memanggil nama sehun berkali kali.

****

Tbc.
18/09/12

Married -OshTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang