M // SEHUN

2.1K 167 29
                                    


Luna dan ahra berjalan menuju ruang kerja sehun sebenarnya fisik luna sedang tidak sehat tapi luna terus saja membujuk luhan untuk mengantar nya untuk memberikan makan siang sehun.

Sesampai di depan ruang kerja sehun, luna hanya berharap suaminya akan senang jika luna memberi tahukan kehamilan nya kepada sehun.

Ahra langsung membuka pintu ruangan sehun yg sedari tadi ditutup dengan rapat.

"Appa aku dan eomma membawa kan sesua-" ucapan ahra berhenti ketika ia melihat appanya sedang memangku wanita lain dan wanita itu melingkarkan tangannya di leher sehun.

Mereka- sehun dan wanita itupun langsung saling menatap tapi wanita itu tak beranjak dari tempat yg ia duduki-paha sehun. mereka dan langsung menatap ahra yang ada di depan luna.

Luna hanya bisa diam melihat kejadian ini luna tak mau berfikiran negatif tentang suaminya tapi hatinya tak bisa di ungkiri.

"Aku membawa kan makan siang untuk mu" luna langsung menaruh makan itu di meja sehun sebenarnya air matanya ingin sekali menetes di depan sehun dan wanita itu tapi ia tak berharap jika sehun akan berfikir jika istrinya-luna sedang cemburu dan kecewa melihat pernyataan ini.

"Hyung sebenarnya aku sudah melarang nya untuk ke si-" luhan yg langsung masuk tiba tiba berhenti melihat sehun dan wanita itu yg sedang menaruh tangan nya di dada bidang milik sehun langsung berhenti dan tercengang melihat kejadian tersebut.

.
.
.
.

Sehun sebenarnya masih tak bisa berkata kata saat ahra melihatnya dengan tatapan sinis dan juga luhan dengan tatapan tidak percaya. Sehun tak bisa menolak saat mantan istrinya- Kim hyeri selalu mendekatinya mencoba untuk menyentuhnya.
Beberapah hari sebelum nya sebenarnya sehun terkejut ketika hyeri tiba tiba muncul di kantornya dan memeluknya. Ia tak bisa habis pikir setelah hyeri pergi meninggalkan dirinya dan juga anak nya tiba tiba muncul begitu sajah tanpa ada perasaan bersalah. Dan saat sehun hendak ingin makan siang di salah satu rumah makan tiba tiba sajah hyeri memeluknya dari belakang dan ia sempat bertengkar dengan hyeri karna perlakuan nya tak pantas kepada sehun
Saat setelah pulang kerja sebenarnya sehun ingin langsung pulang kerumahnya tapi tiba tiba hyeri membujuknya untuk menemuinnya dengan iming iming tidak akan menggangu keluarga kecil sehun. Dan sehun pun langsung setuju tanpa ada pemikiran yg negatif.
Hyeri membawa sehun ke club malam dan sebenarnya sehun hendak menolaknya tapi hyeri tetap sajah memaksa sehun dan saat mengobrol dengan hyeri sehun sudah menghabiskan lima botol alkohol yg ia tengak sendiri dan membuat hyeri semakin banyak kesempatan besar untuk membuat sehun berubah fikiran.
dalam kurung waktu dua jam sehun pun akhirnya mengalah kepada hyeri yg masih dalam keadaan mabuk.

Saat sudah pulang dari club tiba tiba sehun tak bisa merasakan kasih sayang nya kpda luna dan juga sebenarnya saat pagi ia berkata kata yg membuat luhan emosi sebenarnya ia masih dalam keadaan mabuk dan tak bisa mencerna perkataan orang lain.
Saat ia ke kantor dan sedang mengerjakan tugas tugas nya tiba tiba hyeri masuk ke ruangan sehun tanpa izin dan membuat sehun hanya bisa pasrah saat hyeri melingkarkan tangan nya di dada bidang sehun dan sehun sebenarnya dengan keadaan emosi tapi saat ia hampir ingi memarahi hyeri tiba tiba sajah ahra membuka pintu ruangan sehun dan sehun melihat luna dengan tatapan tak percaya tapi ia tak menyayangka kenapa luna kekantornya padahal tadi ia melihat luna sedang menangis di kamar mandi tapi yg ingin ia ucapkan kepada luna hanya ingin memperjelas masalah ini.

sehun pov end.

"aku akan senang jika kau memakan nya" ucapan terakhir luna dan langsung keluar dari ruangan sehun.

"Eomma tunggu aku"
Ahra langsung berlari mengejar luna tapi di hentikan oleh hyeri saat hyeri langsung menggenggam tangan ahra.

"Ahra kau tak ingat dengan ku?" Ucapan menggoda hyeri kepada ahra hanya membuat luhan semakin menambah emosi.

Luhan langsung melepaskan tangan hyeri saat mengenggam tangan ahra dan luhan menatap hyera dengan tatapan creppy.

"Ahra kejar eomma mu dan jaga dia baik baik, jangan membiarkan eomma mu menangis dan tunggu ahjussi di mobil!!" badan luhan membungkuk agar menyamakan dengan tinggi ahra dan ahra hanya bisa mengangguk dan berlari mengejar luna.

Plakk!!!

Tamparan luhan membuat ujung bibir sehun tergores dan mengeluarkan bercak merah.

"Seharus nya kau hargai wanita yg menyayangi mu hyung!!"

"Dan kau masih sempat nya kau mengganggu keluarga hyung ku! Cih dasar jalang tak tau diri!!. Jangan sekali kali kau menyentuh ahra!! Kuperingat kan!!"

"Aku kecewa dengan mu!! Dan satu lagi ku harap kau masih mempunyai rasa bersalah kepada luna!"

Luhan keluar dari ruangan sehun dengan membanting pintu dengan sangat kencang.

.
.
.
.


Luhan luna dan ahra akhirnya sampai di apartement milik luhan.
Luhan sengaja membawa luna ke apartement nya karna ia ingin menenangkan hati luna untuk menjaga kesehatan kandungan nya.

"Oh yeah.. aku rindu tempat ini" ahra langsung menjatuhkan dirinya kekasur luhan yg sangat empuk

"Ahra kau belum makan?"

"Yak aku yg akan membuat makanan nya nuna"
Luhan langsung menaruh barang barang luna dan ahra di kamar nya sendiri.

"Tak apa aku sajah"

"Nuna kau harus menjaga kandungan mu!!"

"Tapi han?"

"Kau istirahat sajah dulu nuna dan ahra bisa tolong membantu ahjussi membuatkan makanan untuk eomma mu dan adik kecil mu?"

"Yak.. aku mau"

.
.
.
.

Luna menangis dalam diam sebenarnya ia tak tau jika air matanya sedari tadi sudah keluar deras ia tak peduli dengan apa yg ia lakukan ia hanya tak bisa melepaskan mereka yang ia sayang.

Sudah sekitar satu jam luna tertidur sambil menangis sebenarnya ahra sudah dari tadi berada di samping ranjang yang luna tiduri.
Ahra menatap eommanya dengan kasihan ia hanya bisa menggelengkan kepalanya dan menghapus air mata eommanya dengan rasa sayang.

"Kau disini?"luna langsung mematung ketika melihat ahra sedang menghapus air matanya.

"Eommaa..." ahra langsung menarik tubuhnya dan menjatuhkan badannya di samping luna.

Luna hanya bisa diam melihat tingkah ahra yg langsung membalut tubuhnya dengan selimut yang luna pakai lalu memeluk luna dengan erat. "kau tak apa apa sayang?" Tangan luna mengelus puncak ujung kepala ahra dan membuat ahra sangat menyayangi eommanya.

"Hemm.. aku tak mengerti dengan semua ini eomma?"

"Kau membicarakan apa hah?" Tangan luna mengelus rambut ahra yg panjang tak tau pertannya an itu membuat luna bingung.

Ahra bukan nya menjawab ia malah tertidur di pelukan eommanya. Sesekali luna mengecup ujung kening gadis kecil itu ia sangat suka dengan wangi nya dan ia juga sangat menyayangi gadis kecil ini.

"Eomma berhentilah mencium kening ku"
Ucap ahra yang masih menutup matanya dan membuat luna kaget.

"Ku kira anak eomma sudah tertidur?"

"Tidakk.. perutku sedari tadi tak bisa menahan lapar tapi eomma tetap memeluk ku?" Ahra menaikan kepalanya sedikit sampai ia bisa melihat wajah eomma nya yg kebingungan.

"Ayo kebawah eomma .. namjachinguku pasti sudah lama menunggu?"
Luna langsung memberhentikan geraknya saat ahra mengucapkan 'namjachinguku'.

****

Tbc.
21/09/16

Married -OshTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang