first

3.1K 74 4
                                    

Tiara POV

Senang rasanya kalau sudah melihat rumah yang sederhana ini di depan mata.Rasa rindu akan canda tawa di dalam muncul dan membuatku tersadar dari khayalan barusan.

Tok... Tok... Tok

Ku ketuk pintu rumah itu beberapa kali.

"Assalamualaikum umi... baba.. Tiara sudah di depan ini"

Senyum ku melebar melihat seseorang yang telah membukakan pintu untukku dia yang melahirkan,menjaga dengan kasih sayang siapa lagi kalau bukan....

"Umi.... tiara rindu sekali pelukan umi. Boleh Tiara peluk umi sekarang?"

Ku lihat umi tertawa, sungguh itu sangat tulus bagiku 💜
"Umi juga rindu sama Tiara,sini umi peluk nak! "

Sesaat kami berpelukan ada tangan yang ikut merangkulku aku yakin ini baba tapi kenapa tangan baba mengelcil?

Ku lepas pelukkan ku

"Baba kenapa baba sekarang sangat kurus apa baba baik-baik saja?"

Ia tersenyum.Senyum yang bahagia.

"Baba rindu dengan anak baba yang satu ini makanya baba gak makan..Hahhahaha"

"ah baba ada ada saja "

Akhirnya aku masuk ke rumah ini lagi.Tempat yang membuat ku nyaman akan kehangatan,dan nyaman akan asrinya pohon-pohon di halaman.
"Tiara istirahat dulu di kamar sana umi udah bersihin kamar Tiara lo"

"ohya mi? Oh terimakasih umi"

Kuciumi pipi umi sungguh aku merindukannya.

$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$
Genta POV

Seperti biasa aku ke sini bukan karena ingin melihat papa dan mama tapi, untuk mendengar pernyataan papa yang katanya sangat penting untuk dibicarakan. Mungkin hak ahli waris? Oh tidak,,,tidak mungkin

"Assalamualaikum pah,,mah, Kalian apa kabar? "dengan senyum sumringahku

"Walaikumsalam eh Genta kapan kamu sampai nak? Alhamdulillah kami semua sehat. Ayo duduk nak! "

" Genta ,kamu kok tambah kurusan sih? Kamu lupa makan lagi? "tanya mama

" Tidak mah.Hanya saja Genta tidak sempat"helaku. Semoga mama tidak mengomeli ku karena masalah makan atau tidak... Hufttt

" Kamu itu Genta kalau orang tua nasehatin tidak pernah kamu turuti"

"Papa... Genta capek pah.. Sebenarnya apa yang ingin papa dan mama sampaikan ke Genta? "

Papa menghela nafas sangat dalam.

"Kamu itu sudah besar nak. Papa sama mama sudah ingin menimang cucu kami sudah pertimbangkan ini semua bulan depan kau akan nikah dengan gadis pilihan mama kamu! "

" Apa pa? Ma. Maksud papa dijodohin gitu? "

Aku kesal sekali. Kenapa mereka mengambil keputusan begini aku punya pilihan yang menurut ku itu yang bisa membuatku bahagia

"Perjodohan ini bukan sembarangan nak mama juga mau yang terbaik untukmu. Untuk kali ini mama gak mau ada penolakkan"ucap mama tegas

"Tapi ma Genta sudah besar Genta bisa pilih yang mana yang mau! "suaraku mulai meninggi

"Terserah kamu mau terima apa gak. Mama mau ke kamar dulu. "kulihat punggung mama menghilang menaiki anak tangga.

"Genta betul kata mama kamu kalau kamu sayangkan kami tolong nak ikuti kemauan kami"

Sungguh hati ku bimbang bagaimana ini bisa terjadi denganku? Bagaimana dengan dia?oh ya tuhan bagaimana ini.

Helloo guys i'm back.oiya jangan lupa votement ya guys ini untuk semangatnya aku maksih yang udh baca dan ngevote ttp deh love readers 💜💜💜

Difficult LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang