Tak Tersentuh

75 9 1
                                    

Sudah lebih dari sebulan Vania bersekolah di National High. Tentu saja dengan berbagai kisah per-hari nya.

Sejak kejadian di taman sebulan yang lalu, sifat dan sikap Renald yang asli mulai di tunjukan pada Vania.

Mulai dari sering membolos, merokok tanpa sepengetahuan guru, jahil, dan yang lainnya. Vania terheran, kenapa bisa secepat itu?

Renald yang dia kira baik, justru berbanding terbalik.

Renald yang dia kira teladan, justru sering melawan.

Vania memutuskan lamunan singkat nya saat ia teringat sesuatu

"Eh iya pulang sekolah gue mau ke caffee, kalian mau ikut ga?" tanya Vania pada ketiga teman nya yang sedang makan

"Gue ada nemenin nyokap Van, sorry ya" tolak Sonya

"Gue juga Van ada urusan"

"Gue mau jalan sama sodara gue dari surabaya" timpal Chika mengakhiri

"Oh yaudah okay" mereka melanjutkan makan hingga bel masuk berbunyi dan kembali ke kelas

Sepulang sekolah, Vania bergegas menuju parkiran dan menjalankan mobil nya menuju caffee favorit nya.

"Cappucinno satu ya" pesan Vania pada waiters

"Baik, silahkan di tunggu" Vania mengangguk dan menengok ke luar caffee dan membulatkan kedua bola mata nya

'Renald? sama cewek?'

"Dia tadi ga masuk sekolah perasaan" gumam Vania pelan

Vania memperhatikan Renald bersama seorang wanita berpenampilan minim yang mengalungkan lengan nya manja pada Renald, memasuki caffee ini juga.

Duduk tidak jauh dari tempat nya, rasa nya Vania ingin sekali menghampiri kalau saja tidak ada wanita itu.

"Permisi, ini cappucinno nya. Selamat menikmati" ucap waiters membuyarkan lamunan Vania

"Terimakasih"

Renald tidak menyadari keberadaan Vania. Dari belakang tampak Renald menunduk lengkap dengan tubuh atas yang di balut jaket levis kesayangan nya

Tak berselang lama wanita tersebut pergi, ke toilet seperti nya.

Dengan tekad Vania memberanikan diri menghampiri Renald, walau hanya sebentar saja

"Renald?" Vania merasa dejavu dengan sapaan ini, saat dirinya ingin mengembalikan topi sebulan yang lalu di dalam kelas

Hal lucu yang membuat nya berfikir Renald berbeda dengan lelaki di luaran sana

"Apa?"

Dingin. Vania merasakan nya kentara.

"Lo ga sekolah? Lo disini ngapain? Gue liat lo tadi sama---"

"Ga usah ngurusin hidup gue, gue ga suka di perhatiin segitunya" potong Renald cepat membuat Vania tertegun

Ini jauh dari sikap pertama saat dia pertama bertemu dengan Renald

R E V A NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang