To Derian -2

13 3 0
                                    

Jika tangisan bisa membuat semuanya lega
Kenapa aku harus pura-pura tertawa
Untuk membuat semuanya indah
Dariku - unknown

*****************************************

"Hikkssss.... Hikkksss...... Apa salah gue derian sama lo, Hikksss... Apa se-gi-tu fatal kesalahan gue di-hi-dup lo hikkss.." Selly Menangis sesegukan di dalam toilet. Selly benar-benar capek untuk menjalani semua ini, dia rasa pundaknya sudah tidak mampu menahan beban.

"Sell..... Selly.... please buka pintunya sell, Lo nggak bisa gini terus sell,, Masih ada kita buat lo sell" risa dan Andin sudah tidak kuat lagi mendengar sahabat sejatinya menangis hanya untuk laki-laki yang jelas sudah tidak lagi peduli dengan keadaannya.

"Sell.. gue sama risa bakalan nungguin lo diluar sini sampe lo mau keluar, Sell maafin kita selly, kita belum bisa pahami apa yang sahabat kita rasain, tapi kita punya semangat buat lo berjuang, buat lo bangkit sell "  ingin sekali andin memaki, menonjok dan meludahi wajah derian, karna sudah membuat selly seperti ini.

"Riss, Gue kasian sama Selly, apa perlu gue bonyokin wajah ganteng derian, apa perlu gue ludahin dia sampe dia nggak punya malu, Ris kasian selly" risa tau apa yang andin rasakan tapi percuma mereka lakuin, yang ada mereka dijauhin selly nantinya

Kleek

Pintu Toilet itu terbuka, Menampakan wajah selly yang sudah memerah, Mata sembab, hidung berair. Tapi dia mampu untuk senyum, senyum yang tulus dari selly.

"Haii guys!! Sorry gue cengeng akhir-akhir ini, harusnya gue nggak gini yah tapi yah namanya cinta kan mau di gimanainpun tetap di bawa bahagia aja" lirih selly dengan nada yang benar-benar parau, selly bukan orang yang bakalan larut dalam masalahnya, dia tetap tegar walaupun dalam masalah yang besar, itulah yang disalutkan oleh risan dan andin

"Sell maafin kita juga belum bisa ngerti apa yang sahabat kita rasain, Maafin kita yah, kita cuman bisa jadi penyemangat lo " kata Risa dan di angguki oleh Andin.

"Kok kalian berdua sih yang mello kayak gini, bukannya gue yah yang harusnya mello hahaha" Kata Sely beriringan dengam tawanya. Selly tersenyum tulus sekali kepada sahabatnya, itulah yang membuat risa dan andin Sangat sayang kepada Selly, selly tipe orang yang kalau udah nangis, udah ngerasa beban di angkat, yah gini, kayak biasa senyam senyum, ketawa, bercanda sampai dia lupa apa yang membuatnya sedih barusan.

"Yaudah yuk ke kantin atau mana gitu sumpek gue disini, capek juga nangis se jam-an " tukas Selly,

"Lo ??" gantung andin, andin memandang selly dari bawah hingga atas puncak kepalanya
"mau keluar dengan wajah dan penampilan seperti ini, pede gila banget lo, ngaca gih di wastafel " ucap Andin, selly mengangkat sebelah alis nya 'kenapa' Andin langsung menarik tangan Selly ke depan wastafel
  
Kacau itu yang selly lihat dari penampilannya.

"Hahha muka gue udah kayak mayat idup aja, nggak punya prinsip, dan tujuan yah, lo beliin seragam baru yah di kopsis. " ucap selly kepada andin, dan andin langsung menanggukan kepalanya.

"Riss jagain selly yah gue mau ke kopsis dulu, beliin seragam baru buat selly kasian seragamnya kusut. " Risa langsung menganggukan kepalanya dan masuk ke dalam toilet menemani Selly berdandan agar terlihat biasa saja dan tidak terlalu menonjol bahwa dia habis menangis.

*Di tempat lain

"Kak derian lama amat, padahal tinggal jalan sebentar, nyebrang nyampe, Aihhh benci" ucap Nadia,

saat nadia bangun hendak membayar makanannya, tiba-tiba ada orang yang mendudukannya kembali.

"Lo benci sama gue"Bisik derian di telinga Nadia, sontak nadia membulatkan matanya dan menoleh kebelakang, benar saja derian tepat didepan wajahnya, tinggal beberapa centi mereka pasti akan, Ya sudahlah kalian Pikirkan sendiri .

"ehh.. Emm... Siapa yang benci" Alibi Nadia, "Tadi katanya aihh benci" ucap derian menirukan gaya bicara Nadia.

"Yeeyy PD duluan sih, orang aku benci suasana disini" ucap Nadia sambil bersedekap dada. "Yakin Benci sama suasananya, tolong dong yang benci sama suasana dijelasin kenapa bisa benci" ucap Derian sambil menaik turunkan alisnya.

"Yahh benci aja gitu, kan disini cuman aku yang duduk sendirian, liat aja noh meja yang lain pada sama pasangannya" Nadia memasang wajah cemberutnya

"Iyhh iyahh maaf udah Lama nunggu yah NadNad ku" Ucap Derian sambil menarik hidung mancung milik Nadia.

"Ihh kak derian mah suka banget yah lap-in ingus aku, cinta kak derian deh" Nadia tertawa melihat wajah derian yang tidak bisa dideskripsikan "Nad beneran ada ingus kamu, Ihh nadnad jorok ahh" Nadia tidak habis pikir sama laki-laki di hadapannya sejak kapan dia jorok seperti itu.

"Ihh kak derian mah sejak kapan sih Nadia punya yang gituan, kalo punya mah udah di ilangin duluan kali sebelum ketemu kak derian, biar keliatan perfect gitu, hahahah" Nadia memang suka banget ngelawak nggak jelas kalau udah di samping derian, nadia nyaman didekat derian.

"Aku kan suka kamu yang apa adanya, bukan ada apanya," Nadia rasa pipinya sudah merah sekarang.

"blushing neng ?? Hahahah" Derian tertawa melihat nadia blushing, "Pipi nya boleh di kresekin??? " tanya derian, 

"Ihh kak derian nggak lucu ah" Tukas nadia sambil berdiri.

"Yaudah yuk kak kita ke kasir bayar dulu baru caw ke sekolah" Nadia berlenggang pergi, dan disusul oleh derian di belakangnya.

Mereka berdua masuk ke gerbang sekolah sambil tertawa dan Becanda ria, sesekali derian mengacak rambut hitam milik Nadia.

*****************************************

Udah 2 part aja. Nggak nyambung yah ceritanya?? Hehehe sorry banget yah.

Jangan lupa vote sama coment nya guys

Love love

See you

To DerianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang