Biarkan waktu yang menjawab
Semua yang menjadi pertanyaanku
Dariku - Unknown*****************************************
Andin tergesa-gesa untuk ke kopsis. "Capek banget, padahal gue kan bisa jalan, tapi kalau lama kan kasian risa sama selly. " gerutunya sendiri.Andin berhenti berlari ketika melihat laki-laki yang membuat sahabatnya jadi seperti ini. Andin memperjelas penglihatannya saat ini, Dia melihat derian dan siswi yang entahlah Andin tidak tau namanya, sedang berjalan beriringan dan sesekali Derian mengacak rambut siswi itu.
"Enak Banget Ketawa ketawi, canda-candaan disini, Bukannya minta maaf sama temen gue, Malah bahagia sendiri, Egois tau nggak" Sinis Andin kepada derian.
"Lo Ngomong sama gue Ndin? " tunjuk Derian ke dirinya sendiri.
"Nggak gue nggak ngomong sama lo tuh, gue ngomong sama makhluk kasat mata yang sering buat temen gue nangis tiap hari, untung kasat mata, coba aja manusia udah gue bonyokin hari ini juga" Ucap Andin dan berlalu pergi, dia hampir Lupa membeli seragam untuk Selly.
"Masih Waras Ndin?? " Teriak Derian, nadia mencubit pinggang derian
"Awwhh Ihh sakit nad," rintih derian
"Ngapain teriak sih, Malu-maluin" ucap nadia, "Iyahh maaf tuan putri" mereka berjalan menuju ke kelas nadia
Bel berbunyi pertanda bahwa pelajaran telah usai, waktu untuk pulang pun telah tiba. Derian berjalan menuju kelas Nadia, di Lantai bawah. Dan dari kejauhan dia melihat selly dan kedua sahabatnya berjalan.
"Selly kok sembab banget wajahnya ??" guman derian dalam hati, banyak pertanyaan yang muncul di benak nya, ketika melihat wajah selly yang terlihat pucat pasi.
Selly yang melihat derian, mulai berakting Pura-pura tidak perduli, selly berjalan sambil berceloteh ria dengan andin dan risa.
Andin menatap sinis ke arah derian. "Awas lo ngalangin jalan aja, nggak liat kita mau lewat. Ohiyah lupa dia kan kasat mata" Selly yang melihat itu hanya membiarkan teman-temannya, Dia berlalu tanpa ingin mendengarkan apa yang mereka katakan
Tessss
Cairan bening itupun langsung jatuh di lantai, cepat-cepat selly Mengusap wajahnya.
"kak derian mana sih lama banget, kalau emang nggak bisa pulang bareng setidaknya Line, WA, Dm ig, Atau Apa gitu" gerutu nadia sendiri.
"Nad lo nungguin kak derian " tanya irgi, nadia tau irgi menyukainya, tapi nadia tidak memberi respon dengan perasaan irgi, dia hanya menjaga jarak saja dengan orang-orang disekitarnya karena derian akan marah jika tau kalau dia dekat dan suka sama cowok lain. Yah bisa dikatakan derian egois.
"Ehh iyah ni ir, tapi kak derian nggak muncul-muncul dari tadi. " Jawab nadia, Irgi mengedarkan pandangannya untuk mencari orang yang di maksud nadia.
"Nad kak derian kan nggak ada, mau bareng nggak? " Tawar Irgi, Nadia menggelengkan kepalnya.
"Nggak usah ir gue nungguin kak derian aja makasih yah udah nawarin tapi gue nggak bisa" ucap nadia dengan senyum di wajahnya
"Tapi kan kak Der-" belum sempat Irgi melanjutkan ucapannya, Derian datang dan menarik pergelangan tangan Nadia
"Ayok nadia, maaf nunggu lama, eh irgi makasih yah udah nawarin ke nadia tumpangan, lain kali ngasih tau dulu gue yah kalau mau numpangin dia. Kalo gitu gue sama nadia balik dulu" Ucap Derian, dan langsung berlalu begitu saja
"Tuhh orang nggak bisa liat gue seneng apa" tukas Irgi
Derian dan nadia berjalan menyusuri koridor.
"Kak derian sih yang lama banget, Kan aku malas nunggu sendiri, nunggu itu nggak enak" Ucap nadia dengan wajah cemberutnya.
"Iyahh iyah maafin yah, tadi tu ada panggilan alam jadi yah, telat deh jemput tuan putri" ucap derian menggoda nadia
"Yaudah kamu nunggu depan Gerbang aja aku keluarin dulu motor bentar yah" Nadia menganggukan kepalanya, dia berjalan menuju gerbang depan, sementara derian mengeluarkan motor kesayangannya. Supra X 125
Derian memang anak orang kaya tapi dia tidak pernah menampakan bahwa dia anak orang kaya, bapak nya punya perusahaan besar di Indonesia dan di luar negeri. Derian tidak suka bapaknya mengeluarkan uang hanya untuk membeli motor ninja, Mobil sport atau apapun, Kenapa dia memilih Supra X 125 jawabannya yah, karna dia nggak mau orang yang naik ngerasa nggak nyaman.
Nadia berdiri disamping gerbang, Dia melihat tiga cewek yang memandang sinis ke arahnya.
"Ngapain coba mereka liatin gue kayak gitu" Gerutu nadia dalam hati.
Tinn... Tinn
suara klakson motor barusan langsung membuyarkan lamunan nadia
"Ayok naik keburu sore, Nggak usah lamunin cogan, Nggak akan ada tante girang yang berani gangguin, kan udah ada tante nadia yang temenin" ucap derian sambil menggoda. Nadia memutar bola mata nya, derian selalu saja membawa suasana dengan jayus Recehnya.
Nadia naik ke atas motor derian "Jalan bang" ucap nadia menirukan ibu-ibu saat naik ojek "Bangg Bang" ulang nadia, tapi derian tak kunjung menjalankan motornya, Nadia melihat mata derian tertuju pada gadis yang sedang tertawa lepas dengan kedua temannya, gadis yang memandangnya dengan sinis tadi.
"Kak derian kenal mereka?" tanya Nadia,
"ehh... Em... Enggak kok nadnad tadi liat mereka kok bahagia banget yah!! Kesannya kayak yang nggak ada masalahnya, tapi coba deh liat cewek yang itu" Nadia bingung "cewek yang mana kak? " tanya nadia dan memerhatikan tiga orang yang bersenda gurau didepan warung budevi.
"itu yang make seragam baru" Ucap derian, nadia melihat objek yang derian katakan, memang benar mereka tertawa tapi wajah gadis itu keliatan sekali sembab dan pucat pasi, Nadia rasa gadis itu habis menangis.
"Tunggu dulu, kayaknya gadis yang itu" Nadia mulai mengingat-ngingat dimana ia melihat gadis yang didekat selly itu.
Nadia ingat gadis itu kan yang berpapasan dengannya dan derian di koridor kopsis.
"Nggak gue nggak ngomong sama lo, gue ngomong sama makhluk kasat mata yang sering buat temen gue nangis tiap hari, untung kasat mata, coba aja manusia udah gue bonyokin hari ini juga" Nadia mengingat kata-kata terkahir gadis itu"makhluk kasat mata?? Buat temen gue nangis ?? Apa mungkin yang di maksud itu kak derian?? Lalu apa hubungannya dengan gadis diseberang sana, Apa mungkin kak derian yang membuatnya nangis, tapi kan kak derian bilang nggak kenal gadis itu" banyak pertanyaan muncul di benak Nadia, nadia langsung menepiskan pikiran itu.
"Nad.. Nadiaa kok lo bengong sih dari tadi??" tanya derian melihat nadia dari kaca spionnya.
"Ehh enggak kok kak, yaudah yuk kita pulang" ujar nadia.
*****************************************
Makin nggak jelas yah ceritanya,
Maaf yah buat bingung
Jangan lupa vote and coment
See you

KAMU SEDANG MEMBACA
To Derian
RomanceRumit, Cerita cinta yang sulit ditebak, kesalah yang sulit ditebak oleh selly, Fatal? Jelas rasanya karena tergambar jelas dari raut sinis diwajah derian. Apa mungkin derian akan kembali atau tidak?