oke, 1 week to forward

1.1K 113 20
                                    

Chapter 4

The Buron

Disclaimer Masashi Kishimoto

By Deera Dragoneela

.

Previous Chapter~

"Mama mau kemana?" Yui melesakkan wajahnya ke perut Naruna yang kini berbaring miring.

"Mama hanya ingin bertemu keluargamu, Sayang..." Balasnya dengan belaian lembut.

"Mama pasti mau ninggalin Yui." Ujarnya sambil mengeratkan pelukannya. Naruna tersenyum sedih mendengarnya. Apakah mungkin, jika Yui mengalami nasib yang sama dengannya dulu, sehingga tidak ingin ditinggalkan?

"Ie, Mama tidak kemana-mana kok. Hanya berganti baju di kamar mandi, lalu ikut keluar bersama Yui." Balas Naruna lembut. Dia tak pernah tega melihat seseorang bersedih, apalagi seorang anak kecil yang ditengarainya masih berusia tak lebih dari 5 tahun.

"Kalau begitu Yui menunggu Mama saja." Balas gadis itu keras kepala. Membuat Naruna menggeleng dalam hati, bertanya-tanya dari mana gadis kecil ini mewarisi sifat keras kepalanya.

.

.0.

WARNING!

(Cerita GJ, g sesuai EYD, OOC, Gender Switch, banyak typo dE-eL-eL)

.0.

Suara pintu kamar yang terbuka membuat ketiganya menoleh, dan mendapati Naruna berdiri bersama Yui disisinya dengan saling bergandeng tangan.

"Kau sudah merasa lebih baik?" Mikoto beranjak untuk melihat keadaan Naruna dan cucunya.

"Ha'i, Saya akan kembali pulih dengan istirahat sebentar. Anda tidak perlu khawatir, Nyonya." Jawab Naruna sopan dengan senyuman lembut.

"Syukurlah..." Mikoto mendesah lega. Diliriknya sang cucu, yang menatapnya dengan sepasang matanyanya yang besar nan menggemaskan.

"Yui-chan... Apa kau sudah lapar?" Mikoto menyejajarkan tingginya dihadapan sang cucu, mengingat sekarang waktu sudah cukup malam dan melewati jam makan malam mereka yang biasanya.

"Yui lapar." Balas gadis itu, kemudian menatap Naruna dengan sepasang puppy eyes-nya. "Mama, Yui lapar." Ujarnya sambil membelai perutnya dengan tangan kirinya yang bebas, Naruna tersenyum gemas dibuatnya.

"Begitu? Mama juga lapar. Bagaimana jika Yui duduk disana-" Telunjuk gadis itu menunjuk sofá tempat Sasuke dan Fugaku yang hanya duduk terdiam menatap mereka sejak tadi. "Sementara Mama membuat makanan?" Gadis itu sejenak terlihat ragu.

"Nenek akan membantu Mamamu, sayang... Jadi kau bisa menunggu bersama Kakek dan Papamu." Ucapan Mikoto membuat Yui mengerucutkan mulutnya lucu, kembali membuat Naruna gemas.

"Listen, lil girl." Naruna menyejajarkan tinggi mereka dan menatap lurus sepasang amethys yang menggemaskan itu. "Kalau kamu mau menunggu, Mama akan membuatkanmu makanan spesial dari Korea"

Yui menelengkan kepalanya bingung. "Ko-rea?" Beonya mengeja dengan ekspresi imut. Naruna mengangguk senang. "Hmm, Korea. Negara asal Mama." Tambahnya sambil meringis dalam hati.

"Apa rasanya enak?" Yui menelengkan kepalanya bertanya. Dia tidak tahu Korea itu apa, tapi jika dengan makan makanan dari Korea dia bisa bersama Mamanya, gadis kecil itu tentu tak akan menolak. Apalagi jika rasa masakannya enak.

forgotten diamondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang