anak siapa ini

3.1K 273 6
                                    

Chapter 2

The Buron.

Disclaimer Masashi Kishimoto

By Deera Dragoneela
.
.0.
WARNING!
(Cerita GJ, g sesuai EYD, OOC, Gender Switch, banyak typo dE-eL-eL)
.0.
.
Flashback three years ago…

Setelah tertidur selama satu jam, Naruto terbangun dengan mata bengkak bekas menangis. Mendudukkan dirinya di atas kasur, gadis itu menatap sekeliling kamarnya dengan sendu.
Tidak bisa, dia tidak bisa bertahan lebih lama lagi di rumah ini. Terlalu menyakitkan. Dirinya sudah tidak kuat. Tak ada jalan lain selain pergi, jika ingin menjaga kewarasannya tetap utuh dan tidak membawa kemalangan bagi keluarga ini. Dia tidak bisa membiarkan keluarganya malu hanya karena kegilaannya yang diakibatkan depresi berkepanjangan. Tidak, dia tidak bisa dan tidak boleh.
Beranjak menuju kamar mandi, gadis itu pun membersihkan diri. Berharap air dapat membantu pikirannya lebih jernih. Menenangkan hatinya dan membantunya mencari jalan keluar yang terbaik.
Tidak sampai setengah jam, gadis itu pun keluar dari kamar mandi dengan berbalutkan jubah handuk. Berjalan menuju lemari besar pakaiannya, gadis itu menatap satu persatu tumpukan baju dihadapannya. Ada banyak baju yang dibelikan oleh keluarganya –orang suruhan kedua orang tuanya- dan semua itu sama sekali bukan seleranya.

Ditumpukan paling bawah, gadis itu mengambil kaos berlengan pendek berwarna putih bertuliskan ' Freedom' , gadis itu pun segera memakainya. Berikut celana jeans panjang berwarna hitam. Juga sebuah jaket kulit yang berada pada tumpukan paling bawah, yang tak pernah disentuhnya sejak bertahun-tahun. Hadiah ulang tahun dari kakeknya –Hashirama- sebelum meninggal bertahun silam. Satu-satunya keluarga yang masih memperhatikannya, yang sayangnya kini telah tiada.

Begitu selesai berpakaian, gadis itu kembali membuka pintu lemari di sisi kanan ranjang tidurnya. Lemari yang berisikan tas, perhiasan, juga perlengkapan lain yang dulunya biasa dia gunakan pada masa sekolah menengah atas.

"Sudah lama sekali…" Bisiknya melihat sebuah ransel berwarna hijau navy. Ransel yang sama dengan milik gadis lain, yang menghilang bertahun silam. Air matanya terasa menumpuk di pelupuk matanya, membuat gadis itu segera menggeleng dan mengambil tas itu keluar dari dalam lemari.

Tatapan gadis itu kembali terpaku pada laci di tengah lemari, yang hanya sesekali dirinya buka. Laci yang berisikan rahasianya, tempat kerja kerasnya selama ini yang tidak diketahui oleh keluarganya. Laci tempat tabungannya. Hasil kerja kerasnya sebagai penulis novel denganpenname Shine , penulis artikel lepas mengenai seni dan proofreader freelance .

Naruto memiliki kemampuan musik klasik dan sedikit modern. Gadis itu mampu memainkan gitar dan piano yang digelutinya untuk mengalihkan kesedihannya. Melepaskan luka-luka hatinya.

Dengan perlahan dibukanya laci itu dengan kunci yang selalu dibawanya, yang dijadikannya bandul kalungnya. Begitu terbuka, dibelainya buku tabungan itu. Entah apa yang dulu dipikirkannya, kala membuat buku tabungan itu dengan nama temannya. Bahkan meminta bantuan tanda tangan pada temannya yang –sangat aneh karena suka menghabiskan waktunya untuk menyelidiki daerah-daerah baru untuk tempat singgahnya nanti jika bisa mewujudkan impiannya- namun dipercayainya. Amaru Sora. Gadis kaya yang sama sepertinya, dan lebih dulu memilih pergi meninggalkan rumahnya karena –ehm- well, dipaksa dijodohkan dengan orang yang tidak diinginkannya. Mereka bersahabat, karena memiliki mimpi yang sama. Berkeliling dunia. Kebebasan dari segala aturan yang menyesakkan. Mencari kebahagiaan yang tak pernah mereka dapatkan selama ini karena keluarganya yang sibuk dan mengacuhkan mereka.

"Sepertinya, aku akan segera menyusulmu… Amaru-chan" Bisiknya dengan senyuman. Ah, sudah setahun dia tak bertemu gadis itu. Rasanya Naruto rindu mendengar setiap celotehannya mengenai tempat mana saja yang akan dikunjunginya nanti. Mungkin, sekarang gadis itu sudah mengunjungi tempat-tempat itu. Dan pikiran itu membuat senyumnya semakin merekah.

forgotten diamondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang