pacar sok ngartis

1.5K 17 0
                                    

Perhatian mereka menjadi populer berubah, pada saat Arda melihat temannya yang dulu menjadi lebih cantik. Akhirnya mereka ingin jadi populer, dengan cara.mempacari cewek kaya, dan terkenal
"gue setuju!. Masalahnya sekarang, kita masih pakai boxer. Kita juga belum mandi" kata Arda
"oh iya. Yaudah pulang dulu, ntar mandi baru kita pergi!" kata Rais
Mereka lalu pulang, dan mengganti baju mereka. Sesampainya di rumah, mereka semua sedang sibuk mencari baju, sedangkan Arda sudah mengganti baju. Arda lalu berjalan kearah lemari kayu tempat menyimpan buku. di melihat sebuah undangan di atas tempat buku itu. ternyata itu adalah undangan wisudawan di kampusnya.
"Rais!. Idam!. Sini dulu!" kata Arda memanggil mereka
Mereka lalu datang sambil mengeringkan rambut mmereka dengan handuk.
"apaan?" tanya Rais
"ini undangan apa?" tanya Arda
"undangan wisuda, kan kita udah selesai!"
"kok gue nggak diundang?"
"lo lupa kali!" kata Idam
Datanglah Aksa, dan Aldi
"ayo!" kata Aldi
Mereka lalu keluar rumah dan berjalan kaki
"bro kok jalan kaki?" tanya Arda
"iya, kan mallnya berapa kilo dari sini?"
"emangnya kalian mau naik apa?" tanya Rais
"yah..., naik mobil kek, motor kek kan bisa" kata Arda
"ini kita lagi naik mobil!"
"bro, lo sadar nggak sih bro?" tanya Idam
"ini dia tempatnya!" kata Rais masuk ke tempat rental mobil
Mereka lalu masuk. Tidak lama menunggu, datang yang punya mobil
"cari apa mas?" tanya bapak yang rental mobil
"saya mau sewa mobil pak!, untuk lima orang yang mana yah?" tanya Rais
Bapak itu lalu menunjuk sebuah mobil, yang berukuran besar
"yang ini dek!" kata bapak itu memegang mobil yang mau disewa
"kira-kira berapa yah pak?" tanya Rais
"ini tiga ratus sehari dek!"
Rais lalu mengambil dompetnya
"yaudah!. Ini pak!" kata Rais memberikan dompetnya
"waduh dek, tiga ratus dek, bukan dompet!" kata bapak itu
"nggak apa-apa pak!. Didalamnya ada kartu tabungan saya, bapak boleh pakai sepuasnya!"
"sok banget dia!" kata Arda membisiki Idam
"iya, padahal nggak ada isinya itu mah!"
"ok pak, makasih!" kata Rais memegang kunci mobilnya
Mereka lalu pergi ke mall dengan mobil yang sudah disewa. Tidak lama perjalanan, mereka pun sampai. Mereka parkir mobil, dan turun. Mereka lalu menuju ke tempat makan
"ok jadi ini rencanya!. Lo harus cari cewek yang tinggi, dan youtubers!" kata Rais kepada Arda
"kok harus youtubers, kenapa nggak yang lain ajah?"
"lo maunya apa?"
"gue maunya yang sarjana ekonomi!. Biar gue bisa dapat uang!"
"jangan, kalau lo putus, lo bisa bangkrut"
"kalau sarjana teknik mesin?. Motor gue rusak, gue suruh perbaiki!"
"jangan!. Nntar lo putus, motor lo di hamburin sama dia!"
"terus yang bagaimana?"
"lo mau cewek cantik?. Itu sana" tanya Aldi menunjuk ke cewek yang sedang duduk sendirian
"itu kan pevita!"
"pevita siapa?. Pevita pearce"
"bukan, pevita dwi wulandari, teman gue di SMA. Gue pernah suka sama dia, tapi karena gue lemah, jadi gue nggak berani buat bersaing!"
"yaudah, tunggu apalagi?"
"doain yah bro!" kata Arda berdiri dari kursinya
"iya buruan!" kata Rais
Arda lalu berjalan ke arah Pevita yang sedang duduk sendiri main hp
"pevita yah!"
"iya, siapa yah?" tanya Pevita dengan wajah binggung
"gue Arda, teman SMA lo dulu!, yang lo tolongin waktu orang nagih utang di gue!"
"Arda?. Oh yang pernah ajak berkelahi sama si Rayhan, tapi dia juga yang menanggis yah?"
"enggak, bukan itu"
"terus yang mana?"
"iya gue yang ajak berkelahi, tapi gue nggak nangis!"
"oh.. duduk dulu!"
"iya makasih!"
Temannya yang lain melihat Arda dari jauh
"kira-kira dia dapat nggak yah?" tanya Idam
"dia itu belum pengalaman, pasti akhirnya dia di tampar!. Lihat ajah!" kata Rais
Datanglah Aksa duduk di sebelah Aldi
"darimana?" tanya Aldi
"dari buang air di wc. Arda mana?" tanya Aksa kembali
"itu sana!. Dia lagi nembak cewek" kata Aldi menunjuk ke Arda
Datanglah pelayan, yang membawa menu makanan. Mereka langsung binggung bagaimana caranya membayarnya, soalnya dompet si Rais ada di bapak tadi.
"mbak bisa duduk disini sebentar nggak?" kata Rais
Mereka lalu dilempar oleh satpam yang menjaga. Arda dari kejauhan melihat mereka
"kenapa?. Itu teman kamu?" tanya Pevita
"nggak!. Mereka bukan teman aku!"
"ohh"
"kamu disini sendiri ajah?"
"iya. Nggak ada yang mau temani aku!. Jadi aku pergi sendiri"
"pacar kamu kemana?"
"pacar aku?"
"iya pacar kamu"
"pacar aku nggak ada!. lagian pakai tanya begitu segala
"kamu belum punya pacar?"
"iya belum. Lagian pacar buat apa, kalau akhit-akhirnya putus?. Mending langsung nikah!"
Arda lalu tersedak mendengar yang dibilang pevita
"kamu nggak apa-apa?"
"nggak!. Aku nggak apa-apa kok!"
Setelah berbicara, mereka lalu menuju ke tempat kasir
"berapa mbak?"
"lima ratus semuanya!"
Pevita lalu menggeluarkan dompetnya
"oh..nggak usah, biar aku ajah!" kata Arda
Arda lalu mengeluarkan dompet. Dari luar Idam melihat dompet yang dipegang Arda
"itu kayak dompet gue!" kata Idam memeriksa kantong celananya
"mana?" tanya Aldi
"itu, yang dipegang Arda"
"emang berapa isinya?" tanya Aksa
"dua ribu."
Arda lalu mendpatkan uang dua ribu di dompet Idam. Karena melihat tingkah Arda si Vita lalu menertawai Arda
"udah, jangan main-main!. Biar aku ajah!" kata Pevita membayar di kasir
Mereka berdua lalu keluar dari restoran tersebut. mereka berempat lalu bersembunyi di belakang sebuah toko hp
"sorry yah, gue nggak bayar tadi, tapi gue pasti ganti uang lo kok!"
"nggak apa-apa!. Aku juga senang ada kamu yang temani aku tadi!. Oh iya, kamu kesini sama siapa?"
"aku..aku sama teman aku. Mungkin dia lagi di lantai atas kali!. Lihat-lihat barang buat kos"
"oh, kamu sekarang kos-kosan disini?"
"iya, aku kos sama teman aku satu rumah"
"orang tua kamu mana?. Mereka disini juga?"
"mereka lagi di Makassar, soalnya papah aku kerja disana, dan mamah aku yang nemanin papah aku"
"oh iya, aku duluan yah!. Soalnya orang tua aku pasti nungguin di rumah" kata Pevita memegang pundak Arda
"iya. hati-hati di jalan!"
Pevita lalu meninggalkan Arda sendiri di depan pintu masuk. Datanglah keempat sahabat mereka
"berhasil nggak?" tanya Aksa
"gue nggak tau. tapi hari ini gue senang banget udah bisa makan barang sama dia!" kata Arda senyum sendiri
"lo enak makan didalam, lah kita malah diusir sama satpam" kata Rais
"emang kalian ngapain sih, sampai bisa diusir?"
"kita harus pesan makanan, kalau tidak pesan nanti kita diusir, dikira orang gila" kata Idam
"kenapa kalian nggak pesan ajah!"
"masalahnya adalah kita nggak ada uang!. Mana dompet si Rais di tempat rental lagi!"
"oh iya. ini makasih yah!" kata Arda memberikan dompet Idam
"lo kalau mau minta bilang dong!. Jangan langsung main ambil ajah!" kata Idam
"isinya juga nggak ada kok!"
"ya, tapi ini berharga buat gue. Gue kira tadi hilang!"
"yaudah maaf"
Semua lalu terdiam
"terus apa?" tanya Aksa
"yah apa?" tanya Aldi kembali
"mending kita cari persiapan buat besok!" kata Arda
"yaudah ayo!. Gue yang traktir" kata Rais
"tunggu!...tunggu!. Gue kira dompet lo di tukan rental mobil. Kok kartunya bisa di lo?" tanya Idam
"itu nggak ada isi!. Kalau ini isinya lumayan. Ayo buruan cari bareng-bareng !"
Mereka lalu jalan mengelilingi mall mencari persiapan buat besok. Sampai di rumah, mereka tidak langsung mengembalikan mobil.
"eh..ini mobil nggak dibalikin?" tanya Aldi menunjuk ke arah mobil
"lo mau naik apa besok ke kampus?" tanya Rais
"tapi lo kan nggak bayar!. Lagipula kartu tabungan lo juga nggak ada isi. Pinnya juga lo nggak ngasih tau!" kata Aldi
"itu urusan gampang!. Gue udah biasa sama yang begituan!. Udah masuk cepat!"
Mereka lalu masuk kedalam kos. Mereka lalu tidur dengan banyak nyamuk dalam satu kamar. Keesokan harinya mereka berebutan kamar mandi untuk bisa mandi. Bahkan si Idam nggak mandi, karena takut telat. Setelah bersiap semuanya, mereka lalu pergi menaiki mobil yang di sewanya kemarin. Sampai disana mereka lalu masuk kedalam ruanga yang telah disiapkan. Setelah lama menunggu, akhirnya nama mereka yang dipanggil. Nama mereka dipanggil secara berurutan dimulai dari Arda, Aksa, Idam, Aldi, dan Rais. Mereka berlima telah menjadi sarjana teknik mesin, dan sekarang mereka tinggal mencari kerja. Setelah menerima ijazah, dan piagam, mereka juga berfoto-foto dengan temannya yang lain. Setelah foto-foto, mereka lalu berkumpul disuatu tempat yang sudah direncanakan oleh Rais. Setelah lama menunggu akhirnya mereka datang
"kalian lama banget sih!. Gue daritadi nungguin kalian!"
"lagian lo pakai ketemu di tempat segala. Kan disana bisa!" kata Aksa
"kalian mau ikut gue nggak?" tanya Rais
"kemana lagi sih?" tanya Arda
"sebentar kalian tunggu gue di mall yang kemarin!. Ada yang gue mau omongin!"
"apaan?" tanya Arda
"lo udah punya dukun modern?"
"nggak, kali ini gue serius!. Sebentar tunggu gue di mall!"
"yaudah!"
Rais lalu pergi duluan mengendarai mobil. Dia sudah menyiapkan baju ganti didalam mobilnya. Dia lalu ganti baju, dan menuju ke mall. Se,emtara temannya binggung mau naik apaan. Mereka lalu berdiri di pinggir jalan.
"tuh anak lupa kali!" kata Aldi
"lupa darimana?. Dia sengaja bikin kita nunggu begini!. Dia cuman mau ngerjain kita!" kata Idam
"udah, jangan ribut!. Kita naik angkot ke kos ganti baju dulu!" kata Arda
"lo ada uang nggak?" tanya Aldi
"eh..bayar sendiri-sendiri tau!"
Pada saat mereka menunggu angkot, tidak sengaja si Pevita lewat didepan mereka.
"nungguin siapa?" tanya Pevita dengan suara samar, karena banyak kendaraan yang lewat
"ini lagi nunggu angkot. Mau ke kos dulu!" kata Arda
"yaudah masuk ajah!. sekalian ajah!" kata Pevita membukakan pintu mobil
"gimana masuk nggak?" tanya Arda kepada sahabatnya
"daripada lama nunggu, dan nggak uang mending kita masuk ajah!" kata Aldi
Mereka berempat lalu masuk ke dalam mobil. Pada saat semua sedang masuk, mereka lalu berangkat menuju kos. Didalam mobil, mereka asik sendiri dengan kegiatannya. Aldi yang main hp di kursi paling belakang. Idam yang terus-menerus membaca buku bijaknya, dan Aksa yang main game.
"kamu udah punya pacar?" tanya Vita ke Arda
"aku..aku udah."
"yes menang lagi!" kata Aksa dari belakang memotong perkataan Arda
Semua orang lalu melihat Aksa. Aksa juga melihat mereka kembali. Aksa lalu mengangkat tangan.
"lo ngapain?" tanya Idam mebisiki Aksa
"gue kira pengambilan suara tadi!"
Mereka lalu kembali seperti tadi. Arda yang nggak tau mau jawab apa, dia lalu menjawabnya sembarang
"iya aku udah punya pacar, tapi dia lagi di surabaya, pulang kampung!""
"aduhh!" kata Idam memegang kepalanya
"lo ngomong apaan sih?. Langsung ajah tembak!" kata Aldi membisiki Arda
"eh..sebenarnya gue belum punya pacar, tapi kalau lo mau jadi pacar gue, gue mau kok!" kata Arda
"apa?..apa?" tanya Pevita
"eh.."
Pada saat Arda ingin mengatakan ulang, si supir malah menabrak seekor tikus yang melintas. Yang membuat seisi mobil menjadi panik, karena rem mendadak
"waduhh!" kata si supir turun dari mobil
Aldipun ikut turun dari mobil membantu si supir
"kenapa pak?" tanya Aldi
"kayaknya kita nabrak!"
"haa.. nabrak?" tanya Aldi dengan wajah tegang
"iya mas"
"nabrak apaan pak?"
Si supir lalu tunduk kebawah mobil, dan melihat seekor tikus
"cuman tikus mas!"
"huu alhamdulillah" kata Aldi mengusap dadanya
Mereka berdua lalu masuk ke dalam mobil
"kenapa?" tanya Arda kepada Aldi
"nabrak tikus!. Untung bukan manusia"
"ohh"
Setelah lama perjalanan, mereka akhirnya sampai di kos-kosan mereka
"makasih yah pevita!. Sorry ngerepotin!"
"nggak apa-apa kok!. Kamu bisa ketemu aku nggak sebentar di mall?"
"di mall yah?"
"iya"
"bisa ajah!. soalnya habis darisini, kita semua mau ke mall"
"yaudah aku tunggu yah di restaurant yang kemarin!"
"iya, nanti aku datang!"
Si pevita lalu masuk ke dalam mobilnya
"aku duluan yah!. by" kata pevita pamit sama Arda
Mereka berempat lalu masuk, dan ganti baju. Setelah ganti baju, mereka lalu binggung mau naik apa lagi kesana
"kita naik apalagi kesana?"tanya Aldi
"kita naik angkot ajah!. nanti gue yang bayar!"
"tumben lo baik. Lo udah jadian sama teman lo si Pevita yah?" tanya Idam
"nggak!. Gue cuman baik ajah hari ini!, karena hari ini akan menjadi hari terbaik dalam hidup gue!"
"biarin ajah dia!. Kita pergi yuk!" kata Aldi membuka pintu
Mereka lalu pergi kesana naik angkutan umum yang lewat. Sampai disana, mereka lalu mencari si Rais
"tuh anak dimana yah?" tanya Arda
"tau?. suruh orang, tapi nggak ada kabar. Keterlaluan banget tuh anak!" kata Idam
"udah!..udah ayo cari!" kata Aldi melihat kanan kiri
Si idam lalu melihat Aksa yang daritadi memegang hpnya
"eh..lo ngapain daritadi pegang hp?" tanya Idam
"gue lagi main dota 2!. Lumayan satu item bisa dijual tujuh puluh ribu!"
"emang ada yang mau beli?"
"eh jangan salah!. Banyak orang yang cari beginian!. Setelah semua item gue jual, gue bakal naikin emak gue umroh!" kata Aksa
"bagus juga ide loh!. Gue mau dong satu item!"
"tunggu gue ambilin!"
Pada saat hampir mengirimnya, dia baru sadar, kalau si Idam nggak punya akun
"tunggu!..tunggu!. Lo punya akun dota 2 nggak?"
"nggak ada!. tapi gue punya akun coc!"
"yah nggak bisalah!"
"nggak bisa yah?. Yaudah ayo, mereka udah pergi duluan!" kata Idam pergi kearah temannya yang lain
"tunggu gue!" kata Aksa memasukkan hpnya di kantong celananya
Sampai disana, mereka tetap tidak melihat si Rais
"tuh anak dimana sih?" tanya Aldi
Mereka lalu duduk di tempat duduk milik sebuah tempat makan
"eh, jangan duduk disitu, ntar diusir lagi loh!" kata Aldi menunjuk mereka
"udah nggak usah takut!. Gue yang bayar, kalau datang pelayannya!"
Tak lama kemudian datang si pelayannya. Untung pelayan tersebut seorang cewek.
"permisi mas!. Mau makan apa?"
Mereka semua lalu berdiri dari tempat duduknya, kecuali Arda
"eh, jangan takut gue yang bayar!"
"benar?" tanya Idam
"iya"
Mereka lalu duduk sambil melihat ke Arda
"jangan takut!. Santai ajah!. mbak, saya mau air mineral tiga ajah!"
Semua lalu melihat Arda
"maaf mas, air mineral disini gratis atau tidak dijual"
"bagus lagi mbak, langsung ajah taruh semua disini!" kata Arda
"satpam tolong!. Disini ada orang yang mencurigakan!" kata si pelayan
Datamglah satpam itu dengan badan yang besar dan disertai dengan otot. Mereka berempat lalu melihat si satpam
"mampus kita!" kata Aldi melihat ke satpam
"ada apa?" tanya satpam
"mereka mau duduk, tapi nggak pesan makan!"
Satpam tersebut lalu mendekat
"eh..nggak saya pak!. Saya baru ajah mau beli es teh!" kata Aldi mengeluarkan dompetnya
Satpam tersebut lalu melihati Idam
"saya juga pak!. Saya juga mau beli es jeruk!. Mbak es jeruk satu yah mbak!"
Pelayan tersebut lalu mencatat pesanan Aldi, dan Idam. Satpam tersebut kembali melihat Arda, dan Aksa
"lo mau kabur nggak?" tanya Aksa kepada Arda membisik
"mungkin itu lebih baik!"
"yaudah. Kabur!' kata Aksa lari dari tempat duduknya
Mereka berdua lalu lari agak jauh dari tempat makan tadi
Pelayan, dan satpam tersebut lalu kembali ke tempat masing-masing. Aldi, dan Idam lalu menunggu pesananya. Datnglah pesanan itu.
"silahkan mas!" kata pelayang menaruh minuman yang dipesan
Pelayan tersebut lalu pergi.
"bro pinjam uang lo boleh nggak?. Uang gue kurang seribu nih!" kata Idam
"lo masih mending seribu, gue goceng!"
"terus kita mau apa?"
"tenang ajah, seribu sama goceng nggak masalah disini!"
"terus kita mau apa?. Kita mau ngutang?"
"kita bantu punggut sampah!"
Mereka lalu mengumpulkan sampah sebanyak mungkin yang ada di toko tersebut.
"ini mbak!" kata Aldi menaruh sampah tersebut diatas meja kasir
"apaan ini mas?"
"uang saya kurang enam ribu mbak!. Bisa nggak ditukar sama ini!"
Mereka lalu dilempar lagi sama satpam. Aldi terjatuh, dan Idam menabrak sebuah tembok. Idam lalu berjalan kearah Aldi untuk membantunya
"sini bro gue bantu!" kata Idam mengangkat Aldi naik
"makasih" kata Aldi memegang mulutnya yang terbentur dengan lantai.
"iya sama-sama. Arda sama Aksa mana yah?"
Dari kejauhan Aksa lalu memanggil mereka berdua
"Aldi!..Idam!" kata Aksa melambaikan tanganya
"itu dia" kata Aldi berjalan kesana
Mereka berempat lalu berkumpul lagi.
"si Rais belum ketemu?" tanya Aldi
"belum. Daritadi kita nungguin dia disini"
Aldi lalu melihat Rais yang sedang makan berdua dengan seorang cewek
"itu bukan Rais?" tanya Aldi menunjuk Rais
"oh iya, itu dia!"
Mereka lalu mendatangi Rais yang sedang makan.
"eh, kalian. Udah lama nunggu?" tanya Rais meletakkan sendok diatas piring
"lo darimana?. Kita udah lama nungguin lo!"
"gue dari putar-putar disekitar sini!. Dan ini kenalin si Raisa, pacar gue!"
Mereka lalu melihat Raisa. Mereka melihat Raisa, sampai-sampai mulut mereka terbuka lebar.
"oi..oi" kata Rais memukul tangan mereka
"apa?" tanya Arda melihat Rais
"kenapa sampai mulutnya begitu?" tanya Rais
Aksa lalu mendekati Rais
"bro, lo nggak sewa dia kan buat jadi khayalan lo?" membisiki Rais
"yah nggak lah!. Dia itu murni pacar gue. Gue baru ajah nembak dia!"
Tiba-tiba handphone milik Arda berbunyi. Arda lalu melihat hpnya
"Pevita. Dia udah nyampai?" kata Arda sambil memegang hpnya
"siapa Pevita?"tanya Aldi
"gue pergi sebentar dulu yah!" kata Arda pergi dari ruangan itu
"kemana?" tanya Idam
"ntar tunggu gue di mobil, kalau gue nggak ada!" kata Arda
Arda lalu pergi meninggalkan mereka.
"duduk dulu!" kata Rais menyuruh mereka duduk
Mereka lalu melihat Rais, dan Raisa
"kenapa lihat-lihat begitu?" tanya Rais
"nggak, gue cuman heran!"
"heran kenapa?"
"kok lo beliin pacar lo, tapi teman sendiri nggak di tawarin makanan?"
"yaudah pesan cepat!" kata Rais memberikan menu
"gitu dong!" kata Aksa mengambil menu di depan Arda
Mereka lalu berebut menu
"gue dulu!" kata Aldi merebut menu dari Aksa
"gue yang ambil!" kata Aksa merebut kembali
"eh, kalian ribut banget kayak anak kecil. Mending kasih ke fue!" kata Idam mengambil menu di depan mereka berdua
Mereka berdua lalu membiarkan Idam mengambil menu makanan duluan.
"saya ayam bakar sama milkshake satu!"
"pesan disana!. Lo mau suruh gue pesanin?"
"yah sekali-sekali!. Kan lo udah punya pacar!"
"yaudah tunggu. Tapi jagan godain pacar gue!"
"siap!"
Rais lalu berdiri dari kursinya
"tunggu!..tunggu!" kata Aksa menahan Rais pergi
"kenapa lagi?" kata Rais balik belakang
"gue belum pesan!"
"udah samain ajah!. tiga ayam bakar, tiga milkshake"
"yaudah serah lo deh, yang penting lo yang bayar!" kata Aksa
Rais lalu meninggalkan mereka berempat. Aksa terus menerus melihati pacarnya Rais.
"kenapa kak?" tanya Raisa
"kamu panggil saya kak?. Emang kamu kelas berapa?" tanya Arda tersenyum
"saya kelas dua SMA!"
Aksa lali ngepause gamenya, dan melihat Raisa
"eh..kamu serius kelas segitu?"
"iya. Aku serius!"
Datanglah Rais duduk disamping Raisa
"ada apa?"
"nggak!. Nggak ada apa-apa!"kata Aksa tersenyum
Datanglah pelayan yang membawa makanan.
"ini mas!" meletakkan makanan diatas meja
Sementara mereka asik makan, Arda dan Pevita sedang makan bareng di restaurant milik ayah Pevita.
"kamu kesini sendiri?"
"iya. soalnya teman-teman aku lagi di lantai atas ada janji sama pacar-pacarnya"
"oh gitu. Kamu sendiri nggak janjian?"
"aku udah janjian tadi sebelum kesini!. Katanya disekitar sini!'
"oh maaf yah aku udah ganguin kalian!. Nanti pacar lo cemburu lagi!"
"nggak lah!. Santai ajah!. aku kesini, karena pacar aku udah ada didepan aku!. Dan itu kamu!" kata Arda melihat Pevita
"ah, kamu bisa ajah!' kata Vita memperbaiki rambutnya yang ada didepan wajahnya
"aku serius!. Teman aku udah punya pacar semua!, tinggal aku yang belum!. Dan harapan aku cuman satu, agar aku nggak ditertawai sama teman aku. Dan itu kamu!. Kamu mau nggak jadi pacar aku?. Aku udah nggak gampang nangis lagi loh!" kata Arda tersenyum melihat Pevita
"kamu nggak usah nanya!, aku udah tau!"
"maksudnya?" tanya Arda dengan wajah binggung
"aku juga udah lama suka sama kamu!. Makanya aku selalu senang diajak ketemuan sama kamu!
"jadi kita pacaran sekarang?" tanya Arda
Pevita lalu menggangukkan kepala.
"yaudah, kamu sekarang pesan!. Banyak-banyka juga nggak apa-apa, nanti aku yang bayar!"
Pevita tersenyum melihat Arda yang begitu semangat mendapatkan cinta Pevita.
"mbak!..mbak!' kata Arda mengangkat tangan kearah pelayan
Pelayan tersebut lalu mendatangi mereka berdua
"ada apa mas?"
"saya mau jus stroberi satu. Kamu mau juga?" melihat Pevita
"iya aku juga!"
"jus stroberi dua yah mbak, makannya nggak usah!. Kamu mau makan?"
"nggak usah aku udah makan tadi!"
"itu ajah mbak!"
"tunggu yah mas!"kata pelayan meninggalkan mereka berdua
Mereka berempat lalu menunggu Arda di parkiran
"lama banget sih!." Kata Idam melihat jamnya
Dari kejauha si Arda nampak sedang berlari
"tuh dia" kata Aksa menunjuk Arda
"darimana?"
"buruan masuk!" kata Arda masuk ke dalam mobil
Mereka berempat lalu masuk ke dalam mobil. Yang mengendarai mobil adalah Idam. Diperjalanan, si Idam terus menerus melihati Arda yang asik main hp daritadi
"siapa sih?"kata Idam sambil memegang stir mobil
"kepo lo. Bawa ajah mobilnya!"
Dari belakang, Aldi mengintip yang sedang dilakukan Arda.
"Pevita yah. Kalian udah jadian?"
"yaiyalah!. Siapa dulu dong?"
"lo masih mending umur lo sama!. Si Rais dapat pacar kelas dua SMA!"
"masa?" tanya Arda
"enak ajah!. nggak!..nggak!. Dia bohong!. Gue udah tanya sendiri, katanya kelas tiga SMA!"
"tanya ajah sama Aksa, dia yang sebagai sanksi!. Benar nggak Aksa?"
"iya, gue lihat sendiri dengan mata kaki gue!" kata Aksa sambil melihat hpnya
"lo lapar yah?"tanya Rais
"gue nggak kenyang tadi makan!"
Diperjalanan, mobil mereka ditabrak dari belakang oleh orang tak dikenal
"waduh apaan tuh?" tanya Idam memberhentikan mobil
Idam lalu memarkirkan mobilnya di pinggir jalan
"eh..eh, hadang!. Nanti kabur lagi! Kata Rais memukul-mukul tempat duduk Idam
"nggak usah!. Dia udah parkir diseberang kok!"
"buruan turun!. Tunggu apalagi?" kata Aldi sambil keluar dari mobil
Hanya Aldi, Idam, dan Rais yang turun dari mobil. Aksa, dan Arda didalam mobil, karena mereka takut berurusan dengan orang lain. Ternyata yang keluar dari mobil adalah seorang cewek cantik yang bekerja disalah satu bank di Indonesia
"anak muda men" kata Aldi memukul pundak Idam
"time for modus. Lets go!" kata Idam menyebrang
Mereka bertiga lalu menyebrang ke seberang jalan, tempat mobil yang menabraknya
"maaf dek, saya tidak sengaja!" kata cewek itu
"nggak apa-apa kak!"
"kok lo manggil kak sih?" tanya Rais membisiki Idam
"supaya romantis!. Udah, lo tenang ajah!"
"saya lagi buru-buru tadi, jadi saya nabrak deh!. Mas mau minta berapa disaya?. Nanti saya bayar deh!"
"kayaknya mahal deh!. Tapi kalau mbak mau, kasih saya nomor telephone mbak ajah!" kata Idam
Cewek tersebut lalu mengambil hpnya
"gampang banget!" kata Idam membisiki Aldi
Setelah mencatat, dia lalu memberikan nomornya kepada Idam
"ini mas!. Kalau mas mau minta uang, nanti saya transfer, mas tinggal kasih rekening mas ajah!"
"mbak nggak usah repot-repot!. Mbak hati-hati ajah, saya sudah senang!" kata Idam pergi dari tempat itu
Mereka bertiga lalu naik kedalam mobil
"yes, gue dapat!. Akhirnya gue udah punya pacar!" kata Idam dengan suara keras
"eh, tunggu dulu!. Diakan belum tentu mau terima lo. Lo main terima ajah!"kata Aldi
"bilang ajah lo cemburu!. Tinggal lo sama Aksa yang belum!"
"enak ajah!. paling besok gue dapat!"
Pada saat mereka sedang asik berbicara, Arda yang duduk disamping Idam seperti orang cacingan yang sedang memegang hp
"lo kenapa daritadi ketawa sendiri begitu?" tanya Idam
"nggak!. Gue nggak apa-apa!"
Mereka lalu pulang ke rumah. Sampai di parkiran, bapak yang punya mobil, lalu menagih mereka uang sewa
"mas!" kata bapak itu dari kejauhan
"mati kita!" kata Aldi hendak mau lari
"tenang!. Jangan takut!. Ini keahliab gue!"
Sampailah bapak tersebut kedepan mereka
"kalian mau bawa lari mobil saya yah?"
"nggak pak! Kami cuman pakai seperti biasa saja!. Tidak ada niat buat begituan pak!. Lagipula dompet saya di bapak kok!"
"iya memang dompet kamu disaya, tapi ini nggak ada isinya!" kata bapak itu
"yaudah pak, bapak nanti saya kasih uangnya besok ajah!. kayaknya kalau sekarang udah tutup!"
"yang dua puluh empat jam ajah!"
"ya..tapi pak banyak begal diluar sana!"
"yaudah, saya tunggu kamu besok yah!. Ingat!"
"iya pak..iya"
"assalamualaikum" kata bapak itu pergi
"waalaikumsalam pak!" jawab Rais
"untung ajah!" kata Aldi
"udah masuk!" kata Rais membuka pintu
Mereka lalu masuk kedalam kos-kosan mereka. Mereka lalu duduk di depan tv, sedangkan Idam diatas kulkas, karena kosnya sempit.
"yes" kata Idam tersenyum sambil melihat hpnya
"kenapa?" tanya Aldi
"gue diajak jalan sama tuh cewek!"
"serius?"
"iya serius!. Ini, lo lihat ajah!" kata Idam memberikan hpnya
Aksa lalu mendekati Aldi untuk melihat hp
"bukannya lo yang ajak jalan?" tanya Aksa
Idam lalu mengambil hpnya dari tangan Aldi
"sama ajah!"
Aldi lalu mengeluarkan hpnya
"lo mau apa ngapain?. Mau cari cewek juga?" tanya Idam yang duduk di atas kulkas
"iya, gue juga mau cari!"
"mau cari dimana?"
"toko online"
"emang ada?" tanya Idam
"adakan!"
Aldi lalu mengetik judulnya yaitu "cewek" didalam pencarian toko online tersebut
"ada nggak?" tanya Aksa sambil memainkan gamenya
"ada gue dapat!"
"masa?' tanya Rais
"iya. nih gue bacain detail iklannya yah!"
Mereka lalu mengelilingi Aldi, untuk mendengar secara simak tentang ceek yang dijual itu
"nih!. Dijual cewek cantik, badan lumayan, tinggi pas!. Harga pas gan. Dijamin bikin asoy geboy. Itu detailnya"
"itu dijual?"
Aldi lalu membacanya lagi
"nggak, disewa" kata Aldi
"yah" kata mereka serentak
"lagian siapa juga mau jual istri sendiri?' tanya Arda
Aksa lalu keluar dari game
"mending gue cari di instagram!" kata Aksa
"cara nembaknya?"
"yah, suruh ketemuan!"
Aksa lalu membuka sembarang nama di instagram, dan mendapatkan seorang cewek cantik secantik Taylor swift
"eh, ini cantik nggak?" kata Aksa memperlihatkan fotonya kepada semua sahabatnya
"wih, lumayan!" kata Rais
"siapa namanya?"tanya Arda
"nggak tau, gue nggak bisa baca!. Namanya pakai bahasa lain-lain gitu!. Kayak bahasa thailand!"
"shitt. Ladyboy. Lo mau sama cewek asli cowok?"
"emang benar yah, kalau thailang terkenal dengan ladyboy?"
"cari ajah di google, kalau nggak percaya!" kata Aldi
"banar!. Google ajah tau, masa lo nggak!" kata Idam
"padahal cantik sekali!. Sayang benar, kalau nggak dipacari!"
keesokan harinya, mereka semua sedang tidur. tinggal Arda seorang diri yang baru bangun, dan siap untuk lari pagi
"eh..eh, mau ikut nggak?" kata Arda membangunkan Rais
"kemana?" tanya Rais dengan wajah yang masih mengantuk
"kita ke taman sebelah jogging!"
"naik apa?"
"namanya ajah lari pagi. Yah jalan kaki lah"
Rais lalu bangun. Mereka berlima lalu siap untuk lari pagi di taman sebelah.
"lo tumben mau lari. Biasanya lo masih tidur, kalau jam segini!"kata Rais
"gue ada janji sama Pevita, untuk datang kesini!"
"bro, itu bukan Pevita yah?" kata Aldi menunjuk ke Pevita
"oh iya, itu dia!" kata Arda berlari ke arah si Vita
Arda lalu menghampiri si Pevita yang sedang duduk sendiri di taman
"hai" kata Arda duduk disamping Pevita
"oh hai. Kamu baru datang?" tanya Pevita
"nggak, aku baru ajah putar-putar disini, sambil nungguin kamu!. Lagi ngapain?"
"aku lagi ngetik sebuah novel, buat adek aku yang masih kelas tiga SMA"
"kamu udah punya adek?"
"iya. kalau kamu?"
"aku..aku belum punya adek. Tapi aku pasti berusaha!"
"berusaha bagaimana?" tanya Pevita dengan wajah binggung
"yah..berusaha!. berusaha berdoa terus, supaya diturunkan adek yang baik gitu!"
"ohh..."
"judulnya apaan?. Mau aku bantu?"
"judulnya aku belum nentuin, tapi kalau jalan ceritanya, aku udah hafal banget!'
"kamu suka yah, nulis novel?"
"suka banget!. aku belajar novel, dari seorang komedian yang bernama Raditya dika. Dia itu motivator aku banget!. sayang hewan, dan humoris lagi"
Arda lalu melihati si Pevita
"kenapa?" tanya Pevita
"aku..aku, cuman mau nanya!. Kamu mau nggak aku bikinin novel?" tanya Arda
"novel apaan?"
"yah novel, novel yang mengandung unsur komedi, romantis, dan lain-lain, kayak Raditya gitu!"
"aku mau banget. itu akan jadi hadiah terspesial aku minggu depan!"
"kamu ulang tahun minggu depan?"
"iya. kamu datang yah!"
"pasti..pasti aku datang!"
Sementara sahabatnya yang lain sedang berlari mencari cewek cantik.
"Aldi, lo mau cewek cantik nggak?"
"mana?"
"itu!" kata Rais menunjuk seorang cewek yang sedang lari
"tapi bagaimana caranya?"
"lo tanya sama Idam!. Dia jago dalam hal modus!"
Aldi lalu pergi ke arah si Idam, yang sedang asik membalas chat dari cewek yang menabraknya kemarin
"bagaimana caranya?"
"caranya apaan?"
"caranya supaya dapat dia" kata Aldi menunjuk ke cewek yang dibilang Rais tadi
"lo pura-pura ajah nabrak dia, dan bantu dia berdiri!, udah, itu ajah!"
"hebat lo!. Makasih yah bro!" kata Aldi berlari ke arah cewek itu
Kenapa si Aldi?" tanya Aksa kepada Rais
"dia mau nembak cewek!. Lo mau gue cariin?"
"nggak dulu deh!. Gue nggak mau sakit hati. Karena sakit hati pasti ada didalam sebuah kata percintaan" kata Aksa seperti membaca puisi
"sok bijak lo!"
Pada saat mereka sedang asik berbicara, mereka mendengar suara cowok yang sedang berantem
"sini lo!" kata cowok tersebut dari kejauhan
Idam lalu melihat Aldi, yang hampir dipukul oleh cowok itu
"eh, bukannya itu Aldi?" tanya Idam menunjuk ke rah Aldi
"iya itu dia!. Ayo kita kesana!" kata Rais sambil berlari ke arah Aldi
Pada saat Aldi hampir dipukul sama si cowok cewek itu, datang Idam yang menahan tangan cowok tersebut, yang hampir mengenai wajah Aldi. Dia lalu membalas pukulan itu!. sementara Idam sedang berkelahi, mereka lalu lari.
"lari!..lari!" kata Aksa merangkul Aldi berjalan
"woi, tunggu gue!" kata Idam lari ke arah mereka
Mereka lalu lolos, tapi sayangnya ada luka dibagian siku Aldi. mereka lalu duduk di sebuah kursi taman yang memanjang
"duduk dulu!" kata Aksa membantu Aldi duduk
"aduh sakit banget" kata Aldi meniup sikunya yang luka
"emangnya lo ngapain, sama bisa di pukul begitu?"tanya Rais
"katanya lo suruh nembak, yah gue nembak!"
"terus?"
"yah terus, datang cowoknya. Yah gue dipukul!"
"makanya, lihat-lihat kalau mau nembak cewek!. Langsung main nembak ajah!"
"gue udah malas nyari cewek!"
Pada saat mereka sedang asik bicara, datang seorang cewek yang bernama Anggun. Anggun adalah mantan Arda sewaktu SMA. Mereka pernah berpacaran selama satu hari atau dua puluh empat jam. Mereka pacaran layaknya apotik buka sehari.
"Aldi" kata Anggun menunjuk Aldi
"Anggun yah!" kata Aldi menunjuk balik
"kenapa siku kamu?" tanya Anggun
"nggak apa-apa kok!. Duduk dulu!" kata Aldi berdiri dari kursi
"nggak usah!. Aku mau ke mobil dulu, ambil kapas. Tunggu yah!" kata Anggun pergi
Idam lalu melihat Aldi
"kenapa lo?" tanya Aldi
"lo kenapa nggak nembak dia ajah!"
"dia itu mantannya si Arda. Gue nggak mungkin pacarin dia!"
"gue tau lo ada dendam sama dia. Tapi lihat!. Dia jauh-jauh ke mobilnya, buat ambilin lo kapas doang!"
"yah bagus, kalau nggak ada pacarnya, kalau ada gimana?"
"yah, lo berkelahi lagi, sama pacarnya"
Anggun pun datang membawa kapas, dan betadine. Dia secara perlahan menaruh betadine ke tangan Aldi, kemudian tutup dengan kapas.
"mendingan?"
"mendingan kok. Walaupun masih sakit!. Lo kesini sama siapa?"
"gue diantar sama supir gue. Kalau kamu?" tannya Anggun balik
"aku disini jalan kaki. Sekalian olahraga"
"Ardanya ikut juga?"
"Arda..Arda lagi disana, duduk sama pacarnya"
Anggun lalu tertunduk cemberut
"eh..sorry, gue nggak bermaksud buat lo sedih!" kata Aldi memegang belakang Anggun
"nggak kok!. Aku senang, dia udah dapat yang lebih baik dari aku"
"emangnya kamu belum punya pacar?"
"belum" kata Anggun melihat Aldi
"bro langsung!. Jangan kasih ampun!" kata Rais membisik
"lo kira neraka!" kata Idam membisiki Rais
"kamu mau nggak?"
"mau apaan?" tanya Anggun terlihat binggung
"mau nggak jadi..."
"come on, you can do this" kata Rais dibelakang Aldi
"mau nggak jadi pa...pa..pacar aku?" tanya Aldi
"jadi pacar kamu?" tanya Anggun
"iya, jadi pacar aku"
"iya, aku mau"
"kamu terima aku, bukan karena terpaksa kan?"
"yah nggaklah!. Aku putusin Arda, karena aku lebih suka sama kamu!"
"jadi kita sekarang udah pacaran?"
"iya" kata Anggun tersenyum melihat Aldi
Datanglah Arda
"hai. Darimana?" tanya Arda kepada temannya
Arda belum melihat, kaalu ada Anggun yang sedang duduk di sebelahnya. Dia pun heran, karena semua melihat dia
"kenapa lihat-lihat?"
Arda pun melihat Anggun disana.
"Anggun" kata Arda menunjuk Anggun
"Arda" kata Anggun, langsung memeluk Arda
"udah, pinjamin ajah sebentar!" kata Rais mengejek Aldi
"iya. udah!" kata Arda melepas pelukan Anggun
"kamu masih marah sama aku?" tanya Anggun
"nggak kok!. Nggak!. Justru aku mau minta maaf ke kamu!. Maaf kalau aku udah salah ngertiin kamu!"
"iya nggak apa-apa kok!"
Mereka berempat lalu pulang ke kos-kosan mereka
"gue nggak nyangka!. Hari ini gue ketemu banyak banget orang yang pernah ada dalam hidup gue!" kata Arda tersenyum sendiri
"mungkin udah jadi bagian dari Aldi juga" kata Rais yang duduk disamping Arda
"maksudnya?"
"si Aldi, udah pacaran sama Anggun tadi di taman"
"nggak, gue nggak yakin dia mau pacaran sama gue!"
"maksudnya?" tanya Idam melihat Aldi
"daritadi, dia nggak balas-balas chaat gue. Dia juga tadi di taman, kayaknya dia masih suka sama Arda!"
"udah, jangan berpikir negatif dulu!. Mungkin, karena dia terlalu rindu"
Idam lalu berdiri
"gue mau pergi dulu!"
"lo mau kemana?" tanya Aldi
"gue mau jalan sama cewek yang nabrak kita kemarin!"
"sekalian yah, lo beliin kita makanan!"
"udah beres!> kunci mobil mana?" tanya Idam melihat Rais
"mobil udah dibalikin tadi!. Gue juga tadi sempat singgah dirumahnya buat bayar!"
"terus gue naik apa?" tanya Idam
"yah, kan masih banyak tranportasi umum!. Lo bisa naik ojek online, ojek offline. Lo tinggal milih ajah!"
"pesanin gue satu, gue ntar tunggu didepan!" kata Idam masuk kamar

Raditya Dika Is MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang