Cuaca kota Jakarta pagi ini sangat cerah. Matahari sudah mulai muncul untuk menyinari bumi.
Namun terlihat seorang siswi memakai seragam putih abu-abu tampak buru-buru ingin pergi ke sekolah.
Adira terlambat bangun dan karna jalanan macet, dia memutuskan untuk tidak naik kendaraan umum. Mungkin jalan kaki lebih baik pikirnya.
Adira Raveena Thalita merupakan seorang gadis cantik dengan rambut hitamnya yang dibiarkan terurai sebahu yang berumur 18 tahun.
Dia selalu menjadi murid kebanggaan guru-guru disekolah karna dia bisa mengikuti pelajaran dengan sangat baik.
Tepat jam 7.00 Adira sampai di gerbang pintu sekolah. Untungnya dia tidak terlambat hari ini.
Kalau terlambat mungkin dia bisa dihukum oleh kepala sekolah untuk membersihkan toilet atau sebagainya.
Setelah sampai, Adira pun langsung naik ke kelasnya dengan nafas yang tidak teratur karena dia sedikit berlari tadi.
Karena dia sangat terburu-buru, dia menabrak seorang cowok yang tidak dikenal."Santai aja kali. Gak usah buru-buru gitu."
Adira bingung dengan orang asing dihadapannya ini. Dia memperhatikannya dari atas sampai bawah.
Dia belum pernah bertemu dengan cowok ini sebelumnya. "Anak baru ya? Kok gue ga pernah liat lo." selidik Adira.
Bukannya menjawab cowok itu langsung pergi seenak jidatnya. Anak baru aja sombong, gimana kalo udah lama sekolah disini. ogah dah gue ketemu dia lagi. Batin Adira kesal.
Tanpa berpikir panjang dia langsung masuk ke kelas yang sudah ramai dengan teman-temannya karna bel baru saja berbunyi.
Hari Senin, seharusnya menjadi hari untuk melakukan kegiatan upacara bendera tetapi karena lapangan sedang diperbaiki, seluruh siswa langsung mengikuti pelajaran di kelas.
Pelajaran pertama yaitu fisika, yang sangat disukai oleh Adira. Dia merupakan salah satu anak kesayangan Pak Tono dan dia selalu mengerjakan tugas yang diberikannya.
"Anak-anak, sebelum memulai pelajaran saya ingin memperkenalkan murid baru kepada kalian semua. Semoga kalian bisa berteman baik dengannya. Silahkan masuk nak" suruh Pak Tono.
Seluruh murid penasaran dan langsung melihat ke arah pintu. Seorang siswa dengan santainya masuk ke kelas dengan gaya yang brutal.
Baju dikeluarin, satu kancing atas dibiarkan terbuka, rambutnya yang acak-acakan, dan dengan gayanya yang sok cool itu lantas menarik perhatian siswi-siswi di kelas.
"Ih gila ganteng banget tu cowok. Calon gebetan gue tuh!"
"Nanti gue harus minta id linenya nih."
Ya kira-kira itulah sekilas percakapan yang didengar Adira tentang murid baru itu. Hampir seluruh siswi di kelas memujinya.
"Hai nama gue Julian. Gue pindahan dari Australia. Gue pindah karena bokap nyokap gue punya proyek penting disini, jadi gue dipindahin." jelas Julian.
Seketika kelas menjadi ricuh setelah penjelasan singkat dari Julian.
Apanya yang istimewa dari cowok ini coba? Ini matanya pada katarak ato begimana. Gumam Adira.
"Baik, silahkan duduk di kursi kosong paling belakang. Anak-anak sekarang kerjakan tugas yang akan saya berikan di papan tulis."
Dengan semangat 45 Adira langsung membuka buku tulisnya dan menulis soal yang ada di papan tulis.
Sedangkan beberapa siswi lain sibuk memperhatikan Julian dan bahkan ada yang modus dengannya.
Tak terasa bel istirahat sudah berbunyi, seluruh siswa segera mengumpulkan tugasnya ke meja guru dan satu persatu murid-murid berhamburan ke luar kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Of Love
RomanceAdira Raveena Talitha merupakan murid kelas XII yang menjadi salah satu murid kebanggaan guru-guru. Selain pintar, dia juga bersikap ramah ke setiap orang. Julian Adhlino Gavin merupakan salah satu bad boy di sekolahnya yang selalu menarik perhatian...