Adira terbangun dari tidurnya setelah alarm miliknya berdering dengan kencang. Dia akan pergi ke sekolah yang sudah menjadi rutinitasnya setiap 5 hari seminggu.
Hari ini dia sengaja bangun lebih awal, agar tidak terlalu buru-buru seperti kemarin. Hal yang pertama dia lakukan adalah membereskan tempat tidur, berdoa, lalu mandi. Setelah selesai bersiap dia turun menuju ruang tamu.
"Pagi ma,pa." Sapa Adira dengan senyum lebarnya. "Pagi juga sayang." Sapa kedua orang tuanya.
"Kok kalian rapih banget?" Tanya Adira. "Iya sayang, mama sama papa ada urusan penting sampe nanti malem. Jadi kamu naik taxi aja ya, maaf mama gak bisa anter kamu." Jelas Rina. "Yaudah deh, kalian cepet pulang ya." Jawab Adira dengan sedikit kecewa tapi masih berusaha untuk tetap tersenyum.
"Kita berangkat duluan ya sayang. Jaga diri kamu. Kalau ada apa-apa telpon mama." Sahut Rina. "Oke, kalian hati-hati ya." Balas Adira sambil mencium pipi kedua orang tuanya.Setelah orang tua Adira berangkat, Adira segera keluar dan mengunci pintu rumahnya. Dia harus sedikit berjalan ke depan karna di kompleks perumahannya jarang sekali ada angkutan umum lewat.
Di pinggir jalan dekat halte bus, Adira tampak kesal karena belum ada angkutan umum yang lewat. Mungkin karena dia kepagian.
Lalu sebuah motor ninja berwarna hitam berhenti di depan Adira.
Ketika sang pemilik motor membuka helmnya, Adira sedikit bingung."Hai." Sapa Adira berusaha ramah kepada cowok tersebut. "Mau bareng gak?" Ajak Julian. "Gak usah deh, gue nunggu taxi aja." Tolak Adira karena takut merepotkan. "Yakin? Nanti kalo ada abang-abang yang godain lo, jangan salahin gue ya." Sahut Julian datar.
"Ya-yaudah deh gue ikut! Tapi..." Jawab Adira sengaja menggantungkan kalimatnya. Yang ditanya hanya diam dan menaikkan salah satu alisnya. "Temenin gue sarapan dulu ya. Laper soalnya hehe." Jawab Adira dengan muka sok imutnya. "Yaudah naik. Pake helmnya." Suruh Julian.Dalam perjalanan, mereka terjebak macet yang cukup panjang. Kebetulan di pinggir jalan ada berbagai tempat jual makanan. Dimulai dari tukang bubur, soto, ketoprak, dll.
"Jul berenti deh. Kita makan bubur aja." Suruh Adira sambil menunjuk tukang bubur yang jaraknya tidak jauh dari mereka. Lantas Julian langsung memberhentikan motornya dan turun bersama Adira."Bang buburnya 1." Pinta Julian kepada tukang bubur itu. "Kok cuma 1? Lo gak makan?" Tanya Adira sambil duduk dikursi. "Gue udah makan tadi." Jawab Julian. "Btw lo bawa tugas yang kemaren kita buat kan?" Tanya Julian.
"Tenang aja gue ga bakal lupa kalo soal gituan." Jawab Adira sambil memperhatikan jalanan.Setelah 10 menit menunggu, pesanan Adira pun datang. "Ini neng buburnya."
"Makasih bang!" Sahut Adira semangat karna yang dia tunggu-tunggu kini datang. Tanpa basa-basi dia langsung memakannya dengan lahap.
"Lo kayak ga dikasih makan setahun tau Ra." Kata Julian sambil memperhatikan gadis cantik didepannya ini. "Bodo amat yang penting gue kenyang." Jawab Adira dengan mulut yang dipenuhi dengan makanan.
Julian hanya bisa tertawa melihat Adira yang bertingkah seperti anak-anak. Sepertinya mereka sudah lebih akrab dibanding sebelumnya."Selesai! Yuk cabut. Takut telat ntar." Suruh Adira setelah buburnya habis tanpa sisa. Dia segera bayar ke tukang bubur lalu menaiki motor Julian dan berangkat ke sekolah.
Jam sudah menunjukan pukul 6.50, 10 menit lagi bel masuk berbunyi. Sedangkan mereka masih di jalan dan terjebak macet.
"Kayaknya kita bakal telat nih." Sahut Julian tiba-tiba. "Maaf ya, gara-gara gue makan kita jadi telat." Jawab Adira merasa sedikit bersalah. "Kalo telatnya bareng cecan sih gue malah seneng." Sahut Julian dengan pedenya.Omaygat gue dibilang cecan sama cogan. Batin Adira ngefly. "Becanda, jangan ngefly duluan ya, haha." Jawab Julian dengan nada tertawa.
Kalian pasti tau rasanya jadi Adira. Udah terbang tinggi-tinggi, eh malah dijatohin!
"Yeh siapa juga yang ngefly." Adira berbohong.Yaps, pada pukul 7.05 mereka baru sampai di sekolah. Adira yang sebelumnya tidak pernah di marahi guru karna telat, sekarang dia akan merasakannya. Sedangkan Julian, dia tampak santai saja karna ketika dia sekolah di Australia, dimarahi guru sudah menjadi hobby nya di sekolah.
"Yah kan kita beneran telat! Gimana dong? Di gerbang ada kepsek lagi! Kalo dia tau kita telat pasti kita bisa di cincang." Sahut Adira dengan cerewetnya yang tiada berhenti.
"Bolos aja yuk." Ajak Julian dengan muka tak berdosanya.
"Situ ga waras ya?! Kan hari ini kita harus ngumpulin tugas bahasa indonesia ke Bu Eli!" Teriak Adira.
"Sstt.. Jangan teriak-teriak nanti kepsek denger." Sahut Julian sambil menutup mulut Adira dengan jari telunjuknya. "Kita kumpulin tugasnya besok aja." Sambungnya lagi."Gamau ah nanti julukan 'murid terdisiplin' gue ilang!" Bantah Adira sambil menyingkirkan tangan Julian dari mulutnya. "Lebay banget lo, cuma absen sehari doang. Makanya jadi orang jangan kealiman. Bandel dikit napa, biar ada pengalaman baru." Jawab Julian.
Setelah perdebatan panjang, mereka langsung pergi ke tempat lain setelah Adira mengatakan "Yaudah ayo bolos." dengan terpaksa.
![](https://img.wattpad.com/cover/106113931-288-k249302.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Of Love
RomanceAdira Raveena Talitha merupakan murid kelas XII yang menjadi salah satu murid kebanggaan guru-guru. Selain pintar, dia juga bersikap ramah ke setiap orang. Julian Adhlino Gavin merupakan salah satu bad boy di sekolahnya yang selalu menarik perhatian...