"Teng teng teng..."
Nante POV
Bel berbunyi menandakan waktu istirahat pun mulai usai.
Kami pun begegas meninggalkan kantin dan segera menuju kelas melanjutkan pelajaran tadi.
Di perjalanan.
"Hey anton ada apa tadi?" Aku bertanya penasaran.
"Sudahlah jangan di bahas ayo kita ke kelas kita sudah terlambat!" Seru Antónimo.
"Tapi aku masih penasaran dengannya"
Anton memegangku dan ia berkata."Diam! Sudahku bilang jangan membahasnya kau anak baru disini jadi diamlah jangan banyak bacot!" Dengan nada yang kasar dia berteriak padaku yang seakan bukan dirinya sendiri.
Aku pun terdiam olehnya aku sampai syok mendengar perkataanya.
Kami pun masuk ke kelas.
Di dalam kelas sudah ada guru dengan tampang yang galak melihat ke arah kami yang baru saja datang bersamaan.
"Hey kalian kenapa terlambat?" Guru itu meneriaki kami.
"A.. a.. anu pak kami tadi..." Vardy menjawab.
Tiba-tiba Antónimo menimbrung jawaban Vardy.
"Ini pak tadi anak baru ini gak tau kemana, kami kira dia nyasar maklum anak baru. Makanya kami mencarinya tadi. Ternyata dia malah makan pak di kantin sendirian." Antónimo pun menerangkan kepada guru killer ini.
"Ohhh jadi gitu." Sambil mengangguk.
"Hey bocah baru kenapa kau malah santai-santai aja makan di kantin kan bel sudah berbunyi kenapa kau tak segera pergi ke kelasmu." Guru ini membentakku.
"Bukan begitu pakk." Aku mencoba menjelaskan.
"Sudahlah kau baru saja kau masuk sekolah ini kau sudah berbuat onar dasar bocah tak berguna." Dia memarahiku.
"Tapi gini pak."
"Apa lagi hah? Sudah kalian duduk saja." Dia pun memarahi kami.
Kami pun duduk di bangku masing masing.
"Dasar bocah baru."
"Baru juga masuk sekolah udah dapat masalah songong banget yah."
"Pindahan dari mana sih."
"Dasar tak tau malu."
Terdengar sayup-sayup kalimat-kalimat yang memojokanku, aku tak bisa berbuat apapun, apalagi aku anak baru disini aku masih belum kenal dengan orang-orang di kelas ini. Aku pun tertunduk malu mendengar ocehan teman-teman kelasku.
Padahal aku tau kejadiannya bukan seperti itu, Anton telah berbohong pada guru. Mungkin dia berbohong agar tak terlalu di marahi oleh guru yang satu ini aku tak beranggapan dia berbuat jahat padaku.
Author POV
Guante panggilan untuk guru killer ini, sedang menerangkan seribu materi-materi yang tak pernah mereka pahami. Murid-murid pun terlihat ngantuk mendengarkan ocehan guru ini.
Ada yang tiduran, gambar-gambar di kertas, lempar-lempar potongan penghapus dan lain sebagainya. Yah kalian tau lah kelakuan anak sekolah jika gurunya kaya gitu.
Tapi, Guante ini guru yang kejam dan tak kenal yang katanya "maaf tapi...". Ketika dia berbalik badan semua orang dengan sigap langsung duduk dengan tegap sambil dahi mereka di kerut-kerutkan seperti orang yang sedang berpikir. Yah meraka tau bahwa Guante menyukai murid-muridnya untuk berpikir meski kita tau kita tak mengerti apa yang di sampaikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ubed's Story [ Rocinanté ]
Misterio / Suspenso[CERITA SEDANG DI REVISI ULANG] Dia pergi kehadapannya dengan tergesa-gesa berlari terbirit-birit. "Hey kau apa yang akan kamu lakukan?" Ujarnya. "Aku ingin mengakhirinya!" Dengan tatapan kosong dia berkata. "Apa yang akan kau akhiri?" Dia gelisah m...