1.5 Mauren

60 14 47
                                    

Gue berteriak sekeras mungkin, detik demi detik teriakan berhenti. Gue sangat lelah dan lemas. Gue terdiam, mulut terbata-bata ingin mengucapkan sesuatu, tapi sangat susah. Gue mulai memejamkan mata secara perlahan. Gue tertidur pulas.

langit sudah berganti menjadi gelap. keesokan harinya gue terbangun. Gue sedang ada dimana?? Itulah yang ada di pikiranku. Ruangan sangat hening sekali, namun berbeda dari sebelumya gue terlihat berenergi, gue memakan baju dress bewarna merah, dan gue memandang disudut ruangan itu ada sebuah cermin Gue mencoba berjalan mendekati cermin itu.

Gue sangat-sangat terkejut melihat diriku. Bukan karna dress merah ini yang begitu indah meskipun terlihat simple, tetapi kepalaku berambut. Apa yang terjadi??. Mungkinkah kutukan itu sudah berakhir gara-gara perempuan itu? Atau ini adalah kutukanku yang semakin kuat. Tapi tak apalah sekarang gue mulai senang, karna kepalaku sudah berambut seperti wanita pada umumnya. Ini adalah impian gue dari dulu untuk mempunyai rambut, sehingga gue bisa berpenampilan seperti model di majalah - majalah kesayangan gue. Gue sangat bahagia sekali, gue narsis dengan cermin itu, berbagai gaya dengan rambut yang indah ini. Gue seperti orang yang kalap akan kenikmatan. Namun kekalapan ini seketika berhenti.

"Mauren, selamat Pagi. Bagaimana keadaanmu?"

Gue terdiam dan mencari - cari sumber suara itu.

Dari mana suara itu? gue sangat bingung dan ternyata suara itu muncul dari speaker yang terletak di pojok ruangan ini. Gue bingung memikirkan dalam hati gue kenapa dia menyebut namaku Mauren.

"Sekarang nama kamu Mauren, lupakan namamu yang dulu."

Suara itu terdengar seperti perempuan tetapi laki-laki juga. Arrggh! gue gak bisa menebak suara itu, mungkinkah suara itu adalah perempuan yang membawa gue kesini, atau perempuan yang menyirami tubuh gue dengan darah.

"Bagaimana penampilan baru kamu? Sekarang saya sudah mengabulkan apa yang kamu inginkan. Rambut hitam yang panjang"

"Kamu Siapa? Aku tidak mengerti ini semua." ucap Nesa dengan terengah-engah.

"Kamu sudah bebas dari kutukan itu, Sekarang kamu lakukan apa yang aku mau."

"Gak, gue gak akan ngelakuin apapun, sebelum gue tahu siapa lo" ucapnya.

"Kamu tidak perlu tahu siapa saya yang jelas saya sangat mengenal diri kamu, jauh daripada orang tua kamu"

"Gue ga peduli, gue cuma mau tau apa yang sebenarnya terjadi". Ucapnya dengan sangat keras.

Gue marah dan memberontak gue meringis terengah - engah, mencoba membuka pintu dengan sekuat tenaga namun tak berarti apa - apa. Tiba - tiba sebuah pistol terjatuh dari langit - langit ruangan itu, gue terkejut. Ketika gue membawa pistol itu, gue tremor dan ada sebuah kata yang melekat di pistol itu "BUNUH".

-------------------------------------------------------------
Vote and coment
Kasih saran dan kritik'ya
Tunggu kelanjuta'ya oke..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CursedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang