1.2

86 20 48
                                    

Seharian gue hidup sendirian di rumah yang besar ini, stok makanan yang menipis bahkan mungkin hanya cukup sampai nanti malam. Seharian gue cuma diam aja sambil memikirkan keadaan mayat kedua orang tua gue. Gue bener - bener stress. Gue mengambil sebuah pisau, gue berpikir untuk memutilasi tangan gue sendiri, gue membanyangkan kembali enaknya daging manusia meskipun itu tangan gue sendiri. Tapi gue belum siap melakukanya gue ga mau memakan daging manusia, hidup gue udah lebih baik dari sebelumnya. Gue teriak dan melempar pisau itu kearah jendela dengan keras. Kaca jendela itu pun pecah dan pisaunya terhempas keluar rumah.

Keesokan harinya, gue mulai merasakan kelaparan, melihat persediaan makanan udah gak ada, karna tidak ada yang pergi berbelanja. Tapi gue masih tidak ingin keluar dari rumah ini. Gue mencoba untuk kuat dan lebih baik tidur.

3 jam kemudian

Bangun tidur terasa lapar, sakit sekali perut gue sampai untuk berdiri pun susah, gue memaksakan diri untuk memandang ke luar lewat jendela kamar gue, gue melihat banyak orang yang sibuk dengan aktivitasnya dan hari itu pun cukup cerah, sehingga banyak anak - anak yang bermain disekitar rumah gue. Gue melihat seorang laki - laki berambut pirang terlihat tampan dengan jaket casualnya membeli sebuah makanan yang terlihat sangat lezat. Gue memegang perut gue karena semakin sakit tidak tahan untuk tetap berdiri, namun perhatian gue teralihkan dengan seorang perempuan berkulit hitam berambut panjang sedang berdiri sambil merokok di pojok jalan.

Gila dia memandang guedengan  begitu tajam dari kejauhan, gue langsung menutup jendela kamar dengan sebuah kain. Gue berdiam di meja makan, perut terasa sakit sangat sakit. Namun gue hanya minum segelas air putih. Tubuh gue semakin lemas dengan pandangan yang mulai tidak jelas, tubuh gue terjatuh ke lantai.

Matahari sudah tenggelam, hari berganti menjadi malam, rumah gue sangat gelap. Gue terbangun dengan lesu.

"Arrghh" gue meringis kesakitan. Cacing di perut gue bertubi - tubi memberikan alarm kelaparan. Gue pun bangun dan menyalakan setiap sudut lampu di rumah gue. Gue mencoba bangkit berjalan tapi tak kuasa, gue sangat kesal, emosi melanda, gue berjalan dengan terengah-engah sekuat tenaga menuju dapur dan mengambil pisau. Tanpa berpikir panjang gue berlari kesakitan pergi ke Gudang.

Gudang yang sudah bau busuk gue merasa tidak enak tapi gue tetap ingin melakukan yang bisa buat gue kenyang. Gue membuka mayat yang hanya tertutupi oleh kain. Gue merasa lapar dan berharap masih ada daging yang bisa gue santap, dan ternyata mayat itu masih utuh hanya saja bau busuk. Tanpa memikirkan hal itu gue melahap daging orang tua gue sendiri, untuk pertama kalinya lagi gue memakan daging manusia, dan gue sangat merindukanya. Ini adalah daging ternikmat yang gue makan setelah bertahun - tahun gak memakanya, darah yang mengalir di tangan gue membuat gue semakin bergairah, gue hisap darahnya dari ujung ke ujung. Kemudian, gue memotong-motong tubuhnya dan menyimpan di Freezer untuk persediaan makan.

----------------------------------------------------------

Mohon beri kritik dan sarannya.

#coment #vote

#hilangkan jejak

CursedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang