[ 4 ]

196 20 3
                                    



Ting tong.

Bel pagar rumah Irene di tekan Chanyeol.

"Silahkan duduk, tuan." Pembantu nya memersilahkan tamu Nona muda nya duduk di sofa tamu megah itu.

"Maafkan aku, tapi kami tak berani membangunkan Nona muda." Lanjut pembantu Irene.

"Yeh?" Agak kaget bagi Chanyeol mungkin baru kali ini mendengar semacam itu. Ah tapi jadi hal biasa saja, bila itu Bad Irene.

Cukup lama Chanyeol menunggu, hingga akhirnya Gadis cantik itu menuruni anak tangga rumahnya sambil menggendong kucing besar tersayangnya.

Park Kkone dan Rachel saling berlarian, dan langsung saling menjilati setelah beberapa hari tak bertemu.

"Yaa~ Park Kkone. Kau pintar sekali mencari pasangan. Dia sangat cantik." Chanyeol tersenyum sangat lebar.


Wajah Irene pun berubah seketika ketika melihat kucing Chanyeol, ada urat senyum yang berfungsi disitu.

"Lucu sekali." Irene mengelus kucing Chanyeol, begitu pula Chanyeol.

Chanyeol menatap gadis kecil yang baru kali ini Ia lihat tersenyum manis. Hingga membuat Irene merasa terganggu dengan pandangan Chanyeol.

"Kucing mu aku tahan."

Deg!

Wajah dingin membeku itu tiba - tiba mengeluarkan kata - kata menyeramkan lagi.

"Mwo?" Chanyeol terhenyak.

"Shireo?!" Sahut Irene menantang.

"Bagaimana bisa?"
"Aku tidak mau."

"Yak! Kau sudah bilang kemarin akan bertanggung jawab."

"Shireo?!" Bentak Irene.

"Bagaimana bisa aku berpisah dengan Park Kkone."

"Kau benar - benar Bastard, Bad Irene ! "

"YAK! KAU FIKIR MENGURUS KUCING HAMIL ITU MUDAH?"

"Dia butuh pejantannya bertanggung jawab berada di sisi nya."

"Kalau begitu di rumah ku saja."

"Biarkan Rachel bersama ku, aku bisa menjaga nya dengan baik."

"Andwe !"
"Kau boleh ke sini kapan saja, tapi Park Kkone harus tinggal di sini mempertanggung jawabkan perbuatannya."

"Jebal." Mohon Chan sambil mengeratkan pelukannya pada kucing kesayangannya.

Hanya di balas pelototan mata Irene sambil menggelengkan kepalanya. Chan memasang wajah memelas pun tak menggoyahkan keputusan Irene.

"Aku tidak akan membiarkan kucing ku kawin dengan kucing sembarangan, harus banyak pertimbangan, keindahan bulu, kecerdasan, keturunan.

"Semua itu hancur begitu saja, ketika insiden itu terjadi."

Marah Irene masih dengan mata yang menusuk, setajam lidah nya.

Bad IreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang