02

173 23 1
                                    

-New Student-

"Yuki! Ayo bangun sudah jam berapa ini?",
Teriakan ibunya itu membuat ia mulai terbangun.

Yuki mulai mengedip-ngedipkan matanya. Dirinya terbangun, masih dengan tubuh malas-malasan.

"Yuki..., kenapa berantakan sekali disini? Apa yang telah kau lakukan semalaman?"

Lagi-lagi Yuki menjadi sadar dari kemalasannya itu dengan teriakan ibunya. Yuki melihat sekelilingnya, banyak sekali lilin berserakan. Senter yang masih tergenggam ditangannya.

'Oh-my-god... . Gue baru ingat!'

Batinnya dalam hati. Kedua tangannya berada di samping pipi, mukanya cemas.

"Ayo Yuki!, kamu sudah telat. Nanti ibu saja yang merapikan ini semua. Sudah kamu bersiap sekolah...",

Tanpa jawaban, Yuki pun langsung menuruti perintah ibunya.

***

Yuki berangkat dengan tergesa-gesa dengan sebuah sepeda hitam sederhana yang ia naiki.

Ciiiiiitttt ciittt

"Huuhh... syukurlah masih ada waktu 10 menit lagi",

Rem mendadak, Yuki langsung memasukkan sepeda nya kedalam sebuah sekolah megah bercat putih.

Sampai di kelas 10-2, suasananya memang ramai. Ada yang menerbangkan pesawat kertasnya bagi kaum lelaki. Ada juga yang sudah menjadi rutinitas mereka yaitu menggosip bagi kaum perempuan.

"Gaess, ada berita baru. Lo tau kan minggu kemarin tentang 'kasur goyang itu'. Pelakunya itu Beni sama Diraa gaess",

Salah satu dari kerumunan gosip itu ada yang memberikan info terbaru. Yang ada dibenak Yuki hanyalah 'Bullshit banget sih'.

Dengan gaya nya yang berlagak sok misterius, ia melewati semua kerumunan itu dengan santai. Ia mulai duduk di bangkunya yang paling pojok.

Ia melepaskan rangkulan tas yang ada di bahunya. Membuka buku diary nya, ia mulai menuliskan sesuatu. Rambut hitam panjang yang berponi itu membuat Yuki saat tertunduk terlihat menakutkan.

Ia menulis dengan tangan kirinya. Gerakan tangan saat ia menulis berlagak seperti orang sedang mencakar meja.

Sek kesrek sek...

"BAAAA!!"

Cewe berparas cantik, dengan tubuh yang elegan datang mengahampiri Yuki. Membuat Yuki berhenti menulis.

"Nulis apaan lo ki?"
Lirikan mata Tata merujuk ke sebuah buku diary yang berada dibawah kepala Yuki.

Kepala Yuki terangkat, namun rambutnya menutupi wajahnya yang terlihat hanyalah mata sebelah kirinya. Membawa kesan mistis darinya.

"Ta!, gue habis ngelakuin cara yang di situs itu. Dan cara itu berhasil ta!",
Logat suara Yuki menakutkan.

"Ntar dulu ki..., rambut lo dibenerin dulu dong. Ngeri lihatnya",

Fuuuhhh

Yuki mengeluarkan angin dari mulutnya membuat rambutnya mulai terbuka sedikit.

Tata memutar bola matanya sebal, "sama aja itu mah..., ya udah deh. Ntar, jadi cara yang di situs itu bener lo lakuin. Terus hasilnya apaan?", Tata mulai serius.

"Wahahaha, gila ta! Gua ketemu sama nenek nenek gitu!!!",
Suara misterius nya muncul lagi.

"Lo ga takut?"

"Takut sih sempet teriak keras juga trus langsung teler deh. Belum siap banget gue itu... tapi intinya gue akhirnya bisa ketemu hantu utuk pertama kalinya!", suara normal Yuki mulai muncul.

I am YukiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang