[6]

909 50 2
                                    


I hope you believe in love,

Because I believe in you.


-Be Brave-



Seminggu kemudian, aku dan Tom memutuskan untuk menggelar acara resepsi pernikahan yang sebelumnya aku tolak mati-matian. Pesta bertema kebun menjadi pilihan. Resepsi pesta pernikahan kami jatuh kepada sebuah hotel tak jauh dari apartemen Tom dan tempat kerja kami, tentunya. Ballroom hotel yang luas bermandikan cahaya dan bunga-bunga indah serta warna-warna khas musim gugur.

Bila musim gugur adalah awal dari cerita sedihku, maka musim gugur juga yang telah membawa bahagiaku. Mempertemukanku dengan Tom, rival sekaligus rekan kerjaku. Lelaki dingin, berwajah runcing tampan dan minim ekspresi. Dialah lelaki yang sedang tersenyum kepadaku saat ini.

Setelah pesta berakhir, Tom membawaku ke sebuah tempat tak terduga. Sebuah negara di benua Asia, Indonesia, negara tersebut memiliki dua musim. Hanya dua musim yaitu musim panas dan hujan. Awalnya, kupikir Tom akan membawaku ke sebuah pulau terpencil hingga hanya ada aku dan dia

Well, wanita memang menyukai hal-hal yang berbau romantis kan? Dan menurutku, berdua saja di sebuah pulau terpencil, jauh dari kejenuhan kota dan pekerjaan adalah sebuah keromantisan tak terhingga. Ditambah lagi, aku adalah penyuka laut.

Perjalanan panjang nan melelahkan akhirnya mengantar kami sampai ke sebuah pulau di negara tersebut. Aku sangat terpukau mendapati diriku bisa berada di pulau ini. Pulau seram. No! Pulau ini bukan pulau terpencil, terdapat banyak kota kecil disini. Tom, mem-booking sebuah tempat wisata di pulau itu untuk bulan madu kami, yaitu Pantai Ora.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Berlatar belakang gunung binaya dan taman manusela, menjadi nilai plus tersendiri selain biota laut yang memukau. Oh, dan jangan lupa pasir putih yang membingkai bibir pantai tergolek pasrah dicumbu sang matahari yang muncul perlahan dibalik punggung gunung binaya. 

Sinar bulan manjamah air laut teduh, bayangan sang bulan dapat kulihat dengan jelas dibalik jendela bungalow terapung. Ditemani harmonisasi melodi alam disetiap pagi dan petang. Luar biasa memukau.

***

Kapan sebuah cinta akan menghampirimu atau dengan cara apa sehingga sebuah kebahagiaan mau menyapamu. Tak ada yang tahu. Cinta dan kebahagiaan terlalu abstrak untuk digambarkan.

Begitu pula ketika sesuatu yang kau dapatkan tak sesuai dengan harapan, atau sesuatu yang terjadi tidak sesuai dengan keinginan. Terluka? Tentu saja, semua orang pasti merasa terluka bila demikian. Ingin melupakan? Rata-rata orang berpikir seperti itu, termasuk aku. Seolah melupakan sebuah luka adalah hal mudah.

Namun, kau akan merasa lebih tersakiti bila tak melupakannya?

Terkadang, kau harus merasakan sakit, membiarkan ketakutan menjamah jengkal demi jengkal jiwamu. Sehingga kau menyelami rasa sakit dan takutmu mencari jalan keluar. Karena harapan selamanya bermuara kepada sesuatu yang tak pernah bisa ditebak. Membuncah seriak buih. Kemudian menyisakan kejernihan.

Karena mengingat luka, sama artinya dengan mengevaluasi diri dan memupuk harapan. Ingatlah lukamu.

Terimaksih, Albert. Telah mengisi masa remajaku dengan berbagai warna. Kuharap, kau juga bahagia. Aku tak tahu apakah perasaanku dulu kepadamu adalah sebagian dari rasa cinta atau obsesi karena terbiasa bersamamu. Namun, satu hal yang kutahu pasti adalah; bahwa cinta akan datang dengan caranya sendiri dan sangat, sangat tidak terduga. Tergantung padamu, apakah kau mau meraih kebahagiaan atau mendiamkannya hingga kebahagiaan itu pergi.

"Aku sangat mencintaimu Mrs. Felton."

Merupakan kalimat pertama yang kudengar ketika mataku terbuka menjamah pagi meninggalkan jejak ilusi sang mimpi.

Itu adalah kalimat terampuh yang mampu memompa keluar semua semangatku, setiap menit dalam tarikan nafasku Bersama suamiku satu-satunya, Tom Felton.

Aku bahagia.

Cinta telah menemukanku. Aku meraih bahagiaku dari sejumput harapan yang kupinta hampir ditiap kebisuan malam. Aku menemukan Tom, dari sebuah keberanian untuk menunggu sekaligus membunuh perasaan semu.


Tamat.


Thank you gengs :*

18/02/2017

19/02/2019

luv,

Be Brave [FELTSON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang