BAD DAY
---AGATHARI---
Agatha dan Ariel diproses diruang Konseling, setelah Maam Sintia menghentikan perkelahian mereka berdua -Agatha dan Ariel-. Sir Tama menggelengkan kepalanya tidak habis pikir dengan kelakuan bar-bar Agatha, kemarin ia nekat memanjat dinding -yang tingginya beberapa meter dari tanah- belakang sekolah padahal gadis itu menggunakan rok sekolah, dan sekarang ia bahkan berkelahi dengan laki – laki?! Masih bisakah Agatha disebut gadis manis? -seperti kabar burung yang beredar di SMK Kartika Harapan- saat masuk tadi dandanan Agatha benar – benar berantakan, Rambut yang Awut – awuta mencuat sana – sini, seragam yang compang – camping dan kusut, belum lagi wajahnya yang memerah entah karena terluka setelah dicakar Ariel, atau mungkin karena menahan marah dan kesal.
Kalo saja Maam Sintia tidak datang tepat waktu, kemungkinan terbesar Ariel akan terluka parah karena amukan Agatha. Cewek kalo ngamuk jelek loh? Mereka mukulnya membabi buta, apalagi kalo harga diri mereka dilecehkan. Fakta atau bukan?
Sedangkan Ariel, jangan tanya!? wajah lelaki itu memar tepat didekat mata kirinya, pipinya memerah dan beberapa kancing baju Ariel bahkan terlepas, terlebih lagi celananya yang sobek tepat ditengah – tengah alias selangkangan. You know what I mean, right? Belum lagi rambutnya yang biasanya rapi dan licin akibat minyak rambut kini berantakan bagaikan diterpa badai miring kiri miring kanan.
Agatha merasa kepalanya berdenyut – denyut sakit setelah dijambak oleh Ariel, wajah dan tangannya serasa perih dan dingin diwaktu yang sama akibat suhu udara pendingin ruangan. Setelah diselidiki alasan Ariel melakukan itu karena dirinya ingin membuktikan pada semua orang terlebih lagi Ari, Dimas dan Azka kalo dirinya bukanlah banci. Ia juga bisa bersikap normal layaknya anak pria pada umumnya. Seperti berpacaran, mengganggu anak gadis -seperti mengintip- tadi.
Yah, kalo dilihat dari sikap dan sifat Ariel jelas saja jika ia dipanggil Banci, karena lelaki itu sedikit....... Melambai, alias terlalu lembek. Awalnya Ariel tidak terlalu ambil pusing, -mungkin ia mengakuinya- tapi lama kelamaan Ariel mulai risih, apalagi dengan sikap Ari, Ari dan Azka pentolan sekolah mereka. Tapi bukankah setiap orang bebas mengekspresikan diri mereka sendiri? Gak adakan Undang – udang yang mengharuskan cowok HARUS kekar, dan cewek SELALU lembek?
“tapi kenapa malah gue yang loe jadiin kelinci percobaan?” tanya Agatha kesal menatap Ariel tajam, siap untuk menjedotkan kepala Ariel ke sudut meja. Walaupun ia kesal terhadap Ariel tapi, ia mengerti.
Ariel hanya menunduk menyesali perbuatannya dan meminta maaf berkali - kali. Mendengar itu, Agatha jadi dongkol sendiri dan marah kepada semua orang terutama Ari Dkk, sudah lama memang Agatha tidak suka dengan mereka dan cukup sudah. Kesabarannya sudah habis. Selama Agatha sekolah di SMK Kartika Harapan, ia tidak terlalu perduli dengan ketiga lelaki itu, apapum yang mereka lakukan ia tidak perduli, toh itu bukan urusannya.
Namun lama kelamaan ia menjadi benci dengan sikap kurang ajar, dan sok berkuasa mereka. Apalagi beberapa kali mereka mengancungkan hidung mereka didepan Agatha -maksudnya memperlihatkan sikap mereka- membuat Agatha kesal, karena mengganggu penglihatannya.
Sudah cukup kesialannya untuk hari ini.
Pertama, karena terburu – buru Agatha bahkan menelan busa Odol saat menyikat gigi,Kedua, Agatha bahkan tidak sempat sarapan pagi -Ia kelaparan- dan semalam ia juga tidak makan.
Ketiga, Sewaktu berangkat kesekolah anjing tentangga -yang sepertinya mempunyai dendam kesumat padanya- mengejarnya, membuat ia harus lari terbirit – birit takut digigit dan sialnya lagi tuannya malah tertawa terpingkal – pingkal. Sialan!
Keempat, terlambat -yang hampir membuat kakinya terjepit gerbang-
Kelima, rok yang robek.Keenam, membuat neraca lajur 10x yang bujubune banyaknya, karena lupa membuat PR.
Ketujuh, hukuman yang harus membantu Anak pertanian.
Dan lebih parahnya ia berkelahi dan itu semua akibat Ari Dkk yang merupakan prince Charming SMK Kartika Harapan. Ada lagi yang ingin menambahkan ke sialannya hari ini?
Dengan emosi yang membara, berkobar dan siap meledak, Agatha berjalan ke arah kantin dengan tergesah – gesa, tepat saat Ia keluar dari ruang korseling bell istirahat pertama berbunyi nyaring.
BRUK!?
“bangsat!!” Umpat Agatha kasar saat seseorang menabrak dirinya membuat handphone yang dipegangnya terjatuh menghantam lantai dengan bunyi yang cukup keras kemudian terlempar sedikit jauh saat orang lain tidak sengaja menendangnya.
“kalo mau syuting film india jangan disini, ini sekolahan. Bukan taman buat main kejar – kejaran. sialan” Agatha berteriak marah kearah Siswi itu, matanya menatap nyalang, orang – orang disekitar mereka mulai memperhatikan. Sedangkan kedua siswi itu menunduk takut. Bukan hanya karena Agatha kakak kelas, tetapi mereka juga mengakui kesalahan mereka.
“Ma-maaf kak!” cicit Keduanya dengan kepala yang tertunduk dalam. Agatha berlalu tanpa bicara lagi, seorang siswa memberikan Ponsel agatha dengan kepala tertunduk, yang langsung disambar gadis itu sedikit kasar bergumam terimakasih kemudian pergi.
Agatha mengedarkan pandangannya ke penjuru kantin, mencari keberadaan ketiga lelaki yang menambah daftar ke sialannya hari ini. Jika ia tidak bisa menemukan ketiga lelaki itu, ia akan mencari mereka keseluruh penjuru sekolah -walaupun ia harus menerima konsekuensi kakinya bakalan sakit- yang luas.
“AGATHA!!!” Panggil seseorang dari kejauhan, Agatha menoleh ia melihat sahabatnya Lisa melambai padanya serta tersenyum lebar.
“tunggu!” Balas Agatha acuh, kembali mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru kantin yang cukup ramai.
Lisa Mengernyit, “kenapa tuh anak?” tanya Lisa kepada dua sahabatnya, Dinda dan Keila hanya mengangkat bahu mereka tanda mereka juga tidak tahu kenapa hari ini Agatha bersikap aneh. Biasanya gadis itu akan selalu tertawa haha-hihi kesana kemari,menceritakan apa saja -yang penting mulutnya selalu terbuka-.
Agatha berjalan dengan tergesa – gesa beberapa kali Ia menabrak siswa lainnya yang dianggap nya angin lalu, tanpa meminta maaf atau sekedar menoleh. bahkan ia tidak perduli dengan umpatan yang ditujukan padanya saat ia melihat ketiga lelaki itu. Ari, Dimas dan Azka yang duduk dibagian belakang yang selalu menarik perhatian orang – orang karena kharisma mereka sendiri. Yang sialannya harus Agatha akui, ketiga lelaki itu mampu menarik perhatian orang – orang hanya dengan sikap mereka.
Ari dan Dimas duduk berseblahan sedangkan Azka Duduk didepan keduanya.
“Hahahaha!!” Azka tertawa lepas “lo liat gak gimana ekspresinya Ariel tadi? Hahaha” ia kembali tertawa.
“Kayaknya Ariel udah gak waras, Gue aja gak yakin sama kata – katanya., emangnya cewek mana yang mau?! Terkecuali dia cari cewek dari luar sekolah.” Dimas menimpali kemudian tertawa kecil bersama Azka, sedangkan Ari geleng – geleng ia juga tidak yakin apa Ariel bisa melakukannya?
SREG!! BRAK!!!
“Anjing!!” maki Dimas refleks begitu kuah bakso mengenai seragamnya. Tawa Dimas dan Azka terhenti, Ari langsung menoleh kearah Agatha sang pelaku. Ia menendang kaki meja sedikit kuat, disusul dengan gebrakan meja.
Agatha terdiam dengan kepala yang menunduk tangannya masih berada diatas meja, mencoba mengatur nafasnya yang tidak beraturan. Menahan gejolak emosi, yang sudah dibatas maksimal.
Seketika suasana kantin berubah menjadi hening. Agatha adalah orang pertama yang berani melakukan itu. Karena apa :
Dimas dan Azka adalah seorang Selebritis, yang bisa dibilang sifatnya bertolak belakang. Kalo Azka orang yang Frendly, banyak bicara, akrab dengan siapa saja, banyak bicara namun terkadang sangat menyebalkan. Entah karena Sikapnya yang kurang ajar tanpa pandang Gender, atau karena Sifatnya yang menyebalkan.
Lain lagi dengan Dimas, ia merupakan Selebgram terkenal. Dimas itu orangnya pelupa, kalo lo nyapa dia untung – untung kalo dia inget nama lo, kalo kaga? Teman sekelasnya aja dia gak inget nama-namanya, bahkan sesekali Dimas salah nyebut nama saking pelupanya. Itulah yang membuat nilai minus buat Dimas. Walau Dimas tampan, ia sama sekali gak terlalu suka sama cewek. Bukan karena Dimas benci tapi ia risih.
Sedangkan Ari adalah seseorang yang misterius namun diakui semua orang, bukan hanya kepintarannya namun juga kekuatannya. Sikap Acuh tak acuh, tertutup, dan tak banyak bicara membuat semua orang penasaran. Tidak ada seorangpun yang tahu asal usul keluarga Ari, dimana ia tinggal, bahkan nama yang terdaftar di sekolah saja, cuman Ari To, gak pake embel – embel nama tengah dan nama belakang.
Mereka terkenal sebagai Badboy sekolah, -penguasalah- karena tidak ada yang berani mengganggu ketenangan mereka. Karena setiap orang yang mengganggu mereka akan merasakan siksa dan kelamnya masa sekolahmu. Mereka bertiga tak akan segan – segan menghancurkan mental seseorang dimana dan kapan saja mereka mau.
Termaksud guru, sudah lebih dari tiga guru yang Resign karena menyerah dengan sikap mereka ditambah lima murid yang keluar dari sekolah karena tidak tahan,dan Itu semua hanya karena Ari Dkk.
Tidak ada yang berani menyentuh mereka. Bukan hanya karena prestasi mereka namun masih ada hal lain yang membuat semua guru bungkam akan sikap ketiganya yang semena – mena dan itu hanya beberapa guru yang tahu alasan yang sesungguhnya. Guru – guru bahkan sudah habis akal untuk menjinakkan ketiganya, Diberi hukuman pun tak akan membuat mereka jera malah membuat sikap mereka melambung tinggi ke puncak keberanian.
Tapi walaupun begitu, banyak orang yang menggemari mereka, mencoba dekat dengan mereka dan menjadi teman ketiganya. Tak ayal banyak juga yang membenci -iri- dengan mereka.
Karena itu Semua orang lebih memilih diam menghentikan kegiatan mereka dan melihat apa yang akan dilakukan Agatha dari pada harus mencampuri urusan ketiganya.
“Gila si Agatha dia ngapain?” tanya Keila Panik, Lisa dan Keila berniat menghampiri Agatha namun langkah mereka terhenti saat Dinda menahan tangan keduanya dan menggeleng pelan.
“Kita liat dulu!” Ujarnya Singkat. Dinda memang tipikal cewek yang berfikir sebelum bertindak, selalu tenang. Sedangkan agatha, selalu bertindak sebelum berfikir yang akhirnya menyesal di kemudian hari.
“GUE!!” itu yang pertama kali dikatakan Agatha setelah diam beberapa saat. Ketiga lelaki itu menatap Agatha bingung.
“maksud lo apa'an sih?” tanya Azka heran dengan kening yang terlipat “datang-datang langsung bilang, Gue! Apa'an coba?”
“Shit! Baju gue jadi kotor” Dimas menatap kameja putihnya yang berubah menjadi Coklat. Ia menatap Agatha tajam. Jika siswa lain di tatap Dimas dengan tatapan nyalangnya semua orang pasti akan berdiri gugup dan memilih lari menjauh sebelum kena masalah, tapi tidak dengan Agatha yang sudah emosi. Setakut – takutnya orang, sehormat apapun orang kepada orang lain tapi jika dirinya di rendahkan, siapa yang peduli? Bodo amat!!
Lagi pula itu cocok buat lo, sama – sama kotor! Batin Agatha jengkel. Ia melirik kearah Ari sekilas dari balik bulu matanya.
Agatha mengangkat kepalanya menatap ketiga cowok itu dengan pandangan datar. “gue.. “ ia berkata,lagi. “gue orangnya. Gue orang yang jadi sasaran Ariel! Puas lo? Hah? “ teriak Agatha Murka, mereka tercengang. Tuh cowok emang gak segan – segan nyari mangsa, dia malah milih Agatha, cewek manis Yang menjadi salah satu dari beberapa cewek yang jadi incaran disekolah. Ditambah lagi, ia pernah di tunjuk jadi Ketua basket , namun di tolaknya.
Ribet katanya, urus diri sendiri aja gak bisa gimana mau ngurus tim? Hell no itu yang di katakan Agatha sebagai alasannya untuk menolak tawaran guru.
Termaksud Dinda, Keila dan Lisa sahabat Agatha. Ketua Tim Voli, Ketua Klub Batminton dan salah satu perenang terbaik di SMK. Mereka bertiga akan menjadi kandidat Tim Nasional “ Kalian bertiga itu benar – benar sampah, gak guna, gak punya otak. Sialan! Puas kalian ngerendahin orang – orang lemah kaya Ariel? Gak ada kerjain lain apa?“
“kita gak pernah ngerendahin Ariel.” tukas Ari tidak suka terlihat dari keningnya yang mengernyit, apalagi saat Agatha marah – marah tidak jelas kepada mereka.
“Diam Lo! Lo yang paling parah Ari!”Desis Agatha sinis“ Lo tau gak mulut itu bisa jadi senjata paling Berbahaya didunia, ingat diatas Langit masih ada langit, mulut kalian bertiga itu perlu di ajarin supaya gak sembarangan ngatain orang”
“Eh, maksud lo apa'an sih? Siapa yang ngatain siapa?” tanya Azka
Agatha menatap Azka, “jangan bego! Tau gak karena kalian gue harus berantem sama Ariel, dan karena kalian Ariel juga di Skorsing!”
“itu bukan salah kita dong? Dia nya aja yang bego! “ Ujar Dimas tenang sembari membersihkan kameja sekolahnya yang kotor. Tanpa tanggung – tanggung Dimas membuka kameja sekolahnya meninggalkan kaus putih polos yang melekat ditubuhnya.
“Kalian Yang gak punya Otak!” Pekik Agatha
“lo kalo ngomong jangan sembarangan!?” Kata Ari dingin menusuk. Matanya menatap Agatha tajam. Sebenarnya Agatha juga tidak mau harus berurusan dengan Ari, entah di sengaja atau tidak. Karena apa? Karena ia hanya tidak ingin membuat hidupnya repot – repot dan sok jadi pahlawan -cewek berani istilahnya – mencampuri hidup orang lain. Hidupnya aja udah berantakan.
Tapi tidak dengan yang satu ini.
“gue gak ngomong sembarang, itu emang kenyataa—“
“Ariel emang Bancii!!” potong Ari membuat Agatha terdiam ”kita cuman ngomong apa adanya, salah dia tersinggung! Kita cuman main – main dan juga dia yang nantangin kita, bukan kita yang nantangin dia, jadi siapa yang salah?” Tambah Ari bertanya.
Nafas Agatha memburu, mereka berdua saling bertatapan selama beberapa detik. “cara kalian keterlaluan sialan, dan KARENA KALIAN GUE JADI KORBANNYA BRENGSEK!!!!”
BRAK!!!
Agatha menendang meja kali ini dengan kuat, bukan hanya membuat meja bergeser sedikit yang mampu menumpahkan kuas bakso tapi.. Membuat meja itu bergeser jauh. Agatha menatap Ari, Dimas, dan Azka Tajam, terpancar jelas kilatan amarah dari mata Agatha.
Kali ini agatha benar – benar tampak seperti penyihir, dengan dandanannya yang masih acak – acakkan -Bagaimana keadaannya setelah berantem dengan Ariel tadi.- Dada agatha naik turun, Azka refleks mengangkat tangannya ke udara sedangkan Ari dan Dimas melangkah Mundur dengan tenang.
“wow.. Calm down! Lo gak perlu nendang meja kayak gitu” Ujar Azka pendek dengan nada kalem, namun memperingatkan.
“Diam lo brengsek! Gue sarenin kalian lebih baik tutup mulut”
“lo siapa?” Tanya Ari mengernyit tidak suka di perintah.
“gue!! salah satu dari sekian banyaknya orang yang benci kalian ada disini” Ujar Agatha lantang dengan dagu yang terangkat tinggi, menantang. Ari mengangkat alis kanannya tinggi menatap Agatha dengan aneh.
“lo jadi cewek bener – bener ngeselin yah!!” Azka mulai tersulut emosi.
“Diem Lo!” Agatha langsung menyumpal mulut Azka dengan roti yang ada diatas meja membuat Azka melotot. Agatha menatap Ari dan Dimas.
“kalian itu bagaikan mimpi buruk! Salah satu kesialan dalam hidup gue.” Agatha berbalik pergi, namun langkahnya Terhenti saat mendengar perkataan Ari.
“kalo begitu, ini baru awal dari kesialan lo”
KAMU SEDANG MEMBACA
If you Do [니가 하면]
Teen Fiction" Aku mencintaimu tapi, aku tidak bisa memilikimu" -Agatha Amelia " Aku ingin memilikimu, tapi aku ragu untuk mencintaimu " -Ari Abraham If You Do, We can do it. Mencintai dan Memiliki'Mu' adalah sebuah pilihan.