Agathari : 1

28 2 0
                                    

1. Bad Day

BRAK!!!

Agatha nekat melompat masuk. Maam Hazawa tersenyum manis. "Yosh! Tidak ada yang terlambat untuk hari ini." Ucapnya santai kemudian berlalu membiarkan membiarkan Agatha yang sudah terduduk ditanah dengan nafas yang ngos - ngosan setelah berlari gila - gilaan dipagi hari, dandanannya tampak acak - acakkan.

Rambut berantakan, baju yang kusut, bahkan Agatha tidak sadar kalo sebelah sepatunya entah terbang kemana?

Agatha mengikuti langkah Maam Hazawa dari ekor matanya, "Hampir saja!!" Agatha mendesah lega. Gila tuh guru! Jika Agatha terlambat sedetik saja untuk melewati gerbang sekolah yang hampir menutup, sudah pasti kakinya akan terjepit saat itu juga.

Agatha berdiri, membersihkan seragam serta tas punggungnya. Berjinjit mencoba mencari sebelah sepatunya yang hilang entah kemana? "Fvck!?!" umpat Agatha saat sadar kalo belakang roknya robek. Entah karena berlari seperti orang kesetanan atau karena dia melompat gerbang utama tadi.

DING.. DONG.. DING.. DONG..

" attention! Panggilan kepada siswi yang bernama Agatha Amelia kelas Akuntansi 2-B untuk segera ke Ruang Konseling. Diulangi untuk siswi bernama Agatha Amelia kelas Akuntansi 2-B--- "

Tepat saat Agatha baru saja mendaratkan bokongnya dikursi, pengumuman dari pengeras suara terdengar.

Agatha mengerang tertahan.

"Lo buat masalah apa'an lagi?" Agatha segera menolehkan kepalanya kekiri menatap gadis berparas cantik namun terkesan Angkuh, dengan mata yang panjang dan tajam. Dinda, salah satu sahabat dekat agatha.

Agatha menggeleng, "nggak tau!" jawab Agatha. Ia sendiri bahkan bertanya - tanya apa kiranya kesalahannya kali ini.

Padahal ini masih terlalu pagi untuk sebuah masalah. Pikir Agatha, mendesah kasar dengan mata terpejam.

Tepat saat Agatha berdiri dari kursinya, Maam Suryani masuk.

"Good morning Student!" sapanya

" Good morning Maam!! "

Maam Suryani tersenyum "Sekarang kumpulkan tugas kalian! Saya hitung sampai Lima. SATU!!" tukasnya tanpa basa - basi sedikitpun sembari memukul sisi meja yang kosong menambah kadar ketegangan seluruh murid.

Panik. Semua murid langsung kalang kabut memburu meja guru demi mengumpulkan tugas rumah mereka. Bunyi suara meja bertabrakan terdengar.

"LIMA!" Maam Suryani menyudahi hitungan nya. Saat semua murid berlari membawa tugas mereka walaupun harus bertubrukan dengan siswa lainnya atau bahkan meja sekalipun, salah satu murid disana masih diam membantu seraya mengumpat dalam hati. Ia Agatha.

Terkutuklah dirimu Nanda.

( Nanda Arsyinta )

Oke, semua ini salah Kakak sepupunya Nanda yang minta di jemput di bandara membuat Agatha harus bergadang sampai jam 4 subuh, padahal Nanda sampai di jakarta pukul setengah enam. Bisa dibayangkan betapa gondoknya Agatha saat itu, ia ingin sekali menjedotkan kepala nanda yang cantik itu -walaupun ia enggan mengakui jika nanda cantik- kedinding rumah, saking gaharnya. dan Nanda, ia masih terlelap enak dikasur yang empuk.

If you Do [니가 하면]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang