P R O L O G!

38 5 1
                                    

Typo bertebaran!

----- AGATHARI -----

Suara Derap kaki cukup membuat Agatha berjengkit kaget bahkan hampir menjerit, dengan cepat Agatha membekab mulutnya sendiri. Jantungnya serasa di tarik keluar dengan paksa dan dilemparkan begitu saja kembali kerongga dadanya saking ketakutannya dia. Agatha terengah, tangan kanannya terangkat mengelus dadanya sambil mencoba mengatur nafasnya yang pendek – pendek.

Mereka disini. Apa yang harus gue lakuin?

Agatha semakin panik. Tanpa berfikir panjang lagi, gadis itu berlari menaiki tanda darurat. Pintu terbuka dengan Paksa hingga menabrak dinding dibelakangnya meninggalkan suara hentaman keras yang menggema.

Agatha langsung berlari memburu sebuah pintu bertuliskan TOILET, tepat didepan toilet tersebut tertulis sebuah tanda peringatan ‘ DIPERBAIKI ‘. Nafas Agatha memburu, bahkan bernafaspun susah seolah – olah ada tangan tak kasat mata yang mencekiknya membuatnya tidak bisa bernafas bebas.

“ Anjing! “ Maki Agatha kenapa dia harus berakhir disini? Seharusnya ia mencari tempat yang lebih stategis bukannya malah masuk kedalam ruangan yang mudah dicurigai! Agatha Bodoh! 

“ Siapa Kau? “ pertanyaan itu membuat Agatha langsung menoleh. Syok, tentu saja. Sekitar 8 orang menatap Agatha dengan waspada, semua Senjata atau Pistol berukuran lebih kecil mengarah langsung kearah Agatha.

“ Se-se- selamatkan a-aku!! “ Hanya itu yang bisa diucapkan Agatha dalam keadaan seperti ini. Wajah gadis itu menjadi Pucat seketika, seakan – akan darahnya disedot keluar dalam hitungan detik dengan cepat. Jantungnya memompa lebih cepat dari sebelumnya membuat Agatha semakin sulit bernafas dan tenggorokannya malah semakin kering yang menimbulkan rasa sakit ketika menelan. Gadis itu Refleks Mengangkat tangannya ke udara.

“ apa yang kau lakukan disini? “ tanya seorang lelaki lainnya. Mereka semua menggunakan setelah Jas lengkap.

“ Se- se-.. “ ada jeda sejenak, Agatha menelan ludahnya dengan perasaan takut seolah gerakan sekecil apapun bisa membuat mereka menarik pelatyk pistol tersebut. “ Se-selamatkan Aku!! “ Ia mengucapkannya, Lagi. bibirnya bergetar, semakin banyak keringat yang keluar dari permukaan kulit Agatha membuat kulit Putihnya tampak mengkilat, bibirnya yang terkadang merah kini tak berwarna.

Ketakutannya melebihi ketakutannya saat di kejar – kejar orang berjas tadi, karena mereka tidak mempunyai senjata Api. Ditodong pistol tepat didepan wajah seorang gadis sepertinya, siapa yang tidak takut? Hidupnya bagaikan berdiri diujung jurang.

“ Kalian semua! Turunkan sejata kalian. “ Seseorang berjalan dengan pelan membelah kerumunan 8 orang lelaki yang bersetelah jas itu, yang langsung diidahkan mereka. “ seorang lelaki tidak boleh menodongkan senjatanya kearah wanita yang tidak bersenjata. “ Ucap lelaki itu dengan nada kalem. Tidak ada nada menggoda sama sekali.

Agatha melebarkan matanya, Kaget “ Tidak mungkin! “ Gumamnya tidak percaya.

Ari, lelaki itu berdiri disana. Dengan gayanya yang Alwasy be Stay Cool dan angkuh, menatap Agatha santai dengan senyum tipis yang lebih menyerupai seringai licik untuk Agatha. “ Mundurlah! Dia orang yang ku kenal “ Perintah Ari. Sedangkan tubuh Agatha semakin bergetar hebat. Ini yang dinamakan, Keluar dari Kandang Buaya masuk mulut Singa.

Sudah jatuh tertindis tangga pula, kesialan yang tidak ada Tiganya. 

Suara langkah kaki yang tergesah – gesah terdengar semakin dekat. wajah Agatha berubah pias. Gadis itu menatap Ari memohon. “ Tolong! Se- se- selamatkan aku! “ Ucap Agatha dengan bibir yang bergetar. Mata gadis itu menatap Ari kemudian menatap kearah suara langkah kaki tersebut terdengar. Gadis itu bahkan sudah lupa dengan apa yang dilakukannya kepada Ari akhir – akhir ini disekolah.

“ Kenapa gue harus nolongin elo? “ Tanya Ari sengaja mengulur waktu. Sedangkan suara langkah kaki itu semakin mendekat, Agatha malah semakin panik. Jika orang – orang itu menemukannya maka tamatlah sudah nasib mereka. Agatha tidak akan bisa melaporkan semuanya. beruntung jika salah satu dari mereka selamat, bagaimana jika tidak?

Membayangkannya saja sudah membuat Agatha merinding.

Agatha menatap Ari dengan berani, “ Jawab aja! Mau nolongin apa enggak? “ Pekik Agatha tertahan nyaris berteriak waktunya tidak banyak lagi. dan laki – laki ini masih sempat menggodannya, bukan. Lelaki itu sengaja membuat Agatha semakin panik, karena itu merupakan kesenangannya sendiri.

Lelaki itu Psycopath!

Tanpa menjawab pertanyaan Agatha, Ari maju melangkah dengan pelan, seolah – olah Ari memperhitungkan setiap langkah yang diambilnya untuk berjalan kearah Agatha yang semakin gelisah. “ Kalian semua berbalik! “ Tanpa diperintah dua kali semua Bodyguard Ari berbalik memungguni Ari dan Agatha.

“ Apa yang bisa lo kasih buat gue?  “ Tanya Ari dengan wajah tanpa ekspresi khas dirinya. “ Gue gak pernah nolongin orang lain tanpa mendapatkan sesuatu yang setimpal?! “ Tambahnya dengan gayanya yang Pongah.

“ apa?!! “ Agatha menatap Ari tidak percaya, apa baru saja ia meminta Imbalan yang sepadan? lelaki sialan. Ari benar – benar tidak memiliki rasa kasihan terhadap sesama jangankan kasihan perduli saja tidak. Biadap. Rahang Agatha mengeras, tangannya meremas Dress Putih yang dipakainya. disaat genting begini ia malah mengajaknya untuk tawar menawar? Dasar Gila!

“ Bagaimana? “ Tanya Ari setelah berhenti satu langkah didepan Agatha. Pikiran Agatha mulai kacau balau. Pikirannya malah bercabang kemana – mana, saat ia ingin memfokuskan dirinya dipembicaraannya yang ada malah suara langkah kaki yang memenuhi isi kepalanya. “ Oke gue trima! Selama lo gak Minta ML apapun itu gue trima. “

Ari menyeringai. “ Good Girl! Lo udah buat pilihan yang bagus. “ Tanpa pikir panjang lagi Ari melangkah mendekati Agatha, menarik pinggang gadis itu hingga menempel padanya, Agatha kaget tidak menyangka Ari akan melakukan ini. Belum sampai disitu saja....

SREG!!

Agatha refleks memekik sesaat setelah Ari merobek baju yang dipakai Agatha yang hanya terbuat dari Kain Tipis Shifon berwarna Putih, memperlihatkan Leher dan dada bagian atas Agatha. Agatha menatap marah kearah Ari yang diacuhkan olehnya. Seolah – olah apa yang dilakukan Ari itu tidak mengganggunya, dasar laki – laki gak bermoral.

If you Do [니가 하면]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang