Memori Sekolah

4. Liburan bikin stres

MimomQ

Mimom, Nesha canteks dan unyuuks ini tadi ambil duit

Tbn ijn bsny jg lsg ngmbl ung mmom

Kan proses menjadi anak baekk mimooom

Y

Mimom, ulangan math aku dapet seratos lohh! Mangtaps kan?!!

Wtf? Good!!

Buset anjerrr! Emg mimom tau wtf itu apaan artinya?

Wow thats fantastic.
Read.

--

Ingin aku berkata kasar, namun ku cukup tahu diri.

"Nes! Di panggil Bu Ety, di suruh ke bawah tadi." Ucap Ime yang tiba-tiba ada di depan meja gue.

"Ngapain?" Ime cuma ngangkat bahunya acuh.

Dengan malas, gue berjalan ke luar kelas. Di luar, gue bertemu dengan Kevan a.k.a gebetan Shera. Dia manggil-manggil gue sambil teriak-teriak seperti orgil.

"Aynesha! Aynesha! Nes!"

Gue balik badan, "apose?"

"Shera mana?" Dia bertanya dengan cengiran khasnya itu. Mereka belum jadian sih, hanya sedang masa pendekatan alias PDKT.

"Di hatimu."

"Goblok! Serius woi!" Gemas Kevan.

"Kamu mau seriusin Shara, Kev? Wah, wah! Kabar gembira untuk kita semua, Kevan kini--"

"Gak guna nanya lo njir!" Dia sudah naik darah gengs.

"Oke, bye!" Gue dadah-dadah ke dia. Sedangkan dia menatap gue dengan tatapan membunuh tapi gue gak takut, hehe.

Ceklek.

"Manggil saya, Bu?" Tanya gue yang langsung asal masuk ke ruangan Bu Ety. Peduli setan dengan tatakrama.

"Iya. Duduk, Nak."

Gue duduk di depan meja Bu Ety. Lumayan kan buat ngadem. Di kelas itu kan kaga ada AC, hanya ada 2 kipas yang di bilang adem aja enggak.

"Aynesha Ibu mau ngomong,"

Itu ngomong njay.

"Selasa depan,"

Ada yang tidak beres.

"Kamu Ibu ajukan untuk,"

Sungguh, ku malas.

"Mengikuti lomba Matematika tingkat kecamatan di SMA Lamonjati,"

So bangsat.

"Jadi, kamu hari ini,"

Bau-bau tidak menyenangkan.

"Latihan di Lab Komputer,"

Lumayan.

"Mengerjakan latihan online, bersama,"

Pasti si curut.

"Remon, anak 11 IPA 1."

Kan bener. Gak tenang ini idup.

"Sekarang, Bu?" Tanya gue.

"Iya. Dan tolong ajak Remon juga ya Aynesha."