PAMAN (MxB)

#1

Cerita ini hanya menggunakan sudut pandang tokoh utama.

Pradana Putra Prasetyo - 37 (Bapaknya Kevin)

***

Aku menatap nasi gorengku dengan malas, pagi ini moodku sedang buruk.

"Di makan atuh nak, jangan diliatin aja", ucap bapak.

"Kei enggak lapar pak", ku tatap wajah bapak.

Di umur bapak yang sudah menginjak 37 tahun, bapak masih terlihat tampan dan juga gagah. Aku bersyukur ketampanan bapak menurun padaku.

Tidak heran jika kedua sahabatku yang otaknya sangat kotor begitu mendamba bapakku.

"Kamu kenapa nak? Masih pagi mukanya udah ketekuk gitu?", tanya ibuku yang sepertinya sudah siap untuk pergi mengajar.

"Ini loh bu, anakmu ini lagi bad mood katanya", ucap bapak di selingi dengan tawanya.

Ibu yang mendengar ucapan bapak pun ikut tertawa.

"Ibu sama bapak suka banget ngisengin anak sendiri", sungutku.

Aku mulai menyendokkan sesendok nasi goreng ke dalam mulutku.

"Ya lagian kamu pagi-pagi udah aneh", celetuk bapak sambil menikmati secangkir kopi dan tak lupa kepulan asap rokok yang keluar dari mulutnya.

"Kamu mau berangkat sama ibu atau bapak?", ibu bertanya padaku.

"Sama bapak aja", jawabku singkat.

"Yaudah kalau begitu ibu jalan duluan ya", ucap ibu lalu pamit.

'Cling'

Notif bbm dari hpku. Aku pun meraih hpku yang tidak jauh dari letak piringku.

'Selamat pagi calon anak tiri, bapak sedang apa?'

Tito sialan!

Aku pun tertawa membaca isi BBM dari Tito. Anak itu suka sekali berandai-andai menjadi pasangannya bapak.

"Pak, Tito nanyain", ucapku kepada bapak.

Bapak terkekeh seketika mendengar aku menyebutkan nama Tito.

Kebanyakan anak laki-laki lebih dekat dengan ibunya, namun aku cenderung lebih dekat ke bapak.

Sama bapak aku bebas bercerita apa saja, termaksud tentang kedua sahabatku -Tito dan Felix- yang gay melambai dan menyukai dirinya.