Aku benci hari ini (of course Tuesday). Hari ini akan diadakan pengumpulan rangkuman materi selama seminggu dan hafalan materi Skill, aku sangat tidak suka pelajaran Skill. Menurutku Skill itu rumit, apa lagi ditambah guru yang killer dan membosankan setiap mengajar. Aku sangat berharap agar tak masuk dalam jurusan Skill saat last test lusa.
Rizvan dan Thiqa sangat senang dengan pelajaran itu, setiap pulang sekolah di bus mereka selalu duduk bersebelahan memegang buku Skill untuk dihafalkan. Karena kerajinannya itu wajar saja jika mereka mendapat nilai terbaik di pelajaran Skill. Sepertinya Thiqa punya rasa terhadap Rizvan walau dia orang yang agak dingin.
●●●
"Van, tunggu!!" Teriakku dengan keras agar dia mendengar.
"Kenapa?!" Teriaknya balik.
"Aku mau nebeng. Males nih nungguin bus, lama." Jawabku dengan terengah-engah karena aku berlari ke arahnya.
"Dasar tukang nebeng. Busnya memang lama, tapi sampainya duluan bus dari pada aku." Jawab Novan, kayak gak mau ditebengin gitu.
Lalu aku mendorong sepedanya karena dia terlalu banyak bicara, ini sudah jam 07.00 am, sedangkan kelas masuk 07.16 dan kami mengendarai sepeda.
"Ayo van ngebut!! Udah 07.10 am ini, tinggal enam menit lagi gerbang sekolah akan ditutup. Ngebut van!!" Tegasku karena dia mengontel dengan santai, dia tetap terdiam tak menjawabku dan ontelannya hanya bertambah sedikit cepat.
●●●
Setibanya di sekolah, Zonk. Gerbang sudah tertutup rapat dan di luar gerbang hanya ada aku, Novan, dan dua anak lainnya yang berwajah lesu.
"Kan telat!!" Kataku dengan kesal.
"Makannya gak usah nebeng. Untung-untung mau aku tebengin, udah nebeng gak tau diri!!" Bentak Novan kepadaku dan aku hanya terdiam saja.
Lima menit kemudian kami yang ada di luar gerbang di panggil, kedua anak itu di panggil pertama karena mereka sampai bersamaan. Setelah itu aku dan Novan di panggil oleh Mr. Nibe, si guru Skill terkiller di Senior School West Zoelkyn.
Rasanya seperti di introgasi. Aku hanya terdiam karena ketakutan dan Novan menjawab semua pertanyaan Mr. Nibe. Hingga pada akhirnya, Novan di perintah untuk pergi dan menyiram semua pohon yang ada di sekolah. Aku tetap berada di ruangan, tetap terdiam dan masih merasa ketakutan.
"Lessa Charoline kelas 8e, benci pelajaran Skill dan apakah saudari benci saya?!" Tanya Mr. Nibe dengan suara yang di tinggikan.
"Ti..tidak sr, bukan begitu. Saya memang tidak suka pelajaran Skill, tapi saya tidak benci sr. Saya juga tak benci Mr. Nibe." Jawabku dengan gerogi.
"Silahkan keluar dan bereskan perpustakaan sekarang juga, Mrs. Rein akan mengawasimu disana." Perintah Mr. Nibe dan aku langsung bergegas pergi.
Selama aku membereskan perpustakaan aku selalu berfikir dari mana Mr. Nibe tau tentang ke tidak sukaan ku terhadap pelajaran Skill, bukankah itu cukup aneh? atau ada seseorang yang mengawasiku?
***
Jam kedua aku sudah memasuki kelas, untung saja Mr. Nibe belum masuk kelas. Novan sepertinya masih marah dengan perkataanku tadi, karena dia hanya diam saja melihatku saat memasuki kelas, bahkan tak melirikku sama sekali. Sedangkan Thiqa hanya bertanya mengapa aku bisa terlambat, Rizvan hanya menatapku dan Novan dari tadi.
Saat Mr. Nibe memasuki kelas dia mentapku dan Novan dengan sinis, aku hanya menunduk dan Novan terlihat biasa saja seakan tak terjadi apapun.
"Morning."
"Morning Mr. Nibe." Sekelas menjawab dengan serempak.
"Seperti biasanya, kumpulkan rangkuman materi kalian." Kata Mr. Nibe seperti biasanya.
Leader di setiap Cluster maju untuk mengumpulkan rangkuman materi yang telah kami kerjakan.
"Seperti biasanya, silahkan absensi pertama. Adnan Roy Walreyn maju ke depan."
Hingga akhirnya giliranku maju untuk hafalan.
"Leesa Charoline, Mrs. yang tadi pagi telat. Silahkan maju, lakukanlah hafalanmu dengan sempurna." Kata Mr. Nibe dengan nada suara yang mengejek.
"Baik sr. Saya akan berusaha lebih baik dari biasanya." Jawabku dengan rasa tak begitu yakin.
"Lakukanlah!" Perintah Mr. Nibe.
"Secret Skill adalah pelatihan penjurusan yang sangat rumit dan biasanya hanya orang cerdas yang dapat diterima di latihan penjurusan tersebut. Seperti namanya Secret Skill adalah kepandaian rahasia yang hanya dimiliki oleh orang yang mengambil pelatihan penjurusan tersebut, eemm emm (tiba-tiba lupa nih apa ya) emm.. pelatihan penjurusan Secret Skill berada di kota Rocklyn. Tak seperti pelatihan penjurusan pada umumnya, Secret Skill mengalami pelatihan penjurusan terlama dengan kurun waktu 4 tahun. Bla bla bla bla bla bla...." Hafalanku cukup lancar kali ini, hanya lupa 3 kali.
"Terima Kasih Leesa, pulang sekolah nanti tolong temui saya di kantor guru."
"Baik sr."
●●●
Teet.. Tet...
Bel pulang sekolah berbunyi. Novan masih marah denganku, pasti aku akan pulang jalan karena aku bakal nemuin Mr. Nibe dan Rizvan latihan basket."Qa, temenin aku yuk nemuin Mr.Nibe di kator guru." Pintaku kepada Thiqa.
"Aduh.. maaf banget nih sa, bukannya aku gak mau nemenin kamu. Tapi aku mau langsung pergi ke rumah nenekku, maaf ya sa."
"Yah.. emm yaudah, titip salam ya buat nenek kamu qa." Jawabku lesu.
"Iya nanti aku sampein, maaf ya qa. Aku pulang duluan ya, bye..." Pamit Thiqa kepadaku.
"Iya, hati-hati di jalan qa."
Thiqa melambaikan tangannya kepadaku dan aku melambaikan tanganku juga kepadanya. Lalu aku beranjak pergi menuju kantor guru, sesampainya disana aku hanya terdiam karena tak ada seorang pun disana.
"Hello?? Mr. Nibe?? ini aku Leesa."
Krik..krik.. tak ada suara, semuanya hening.
"Tau gitu kan aku gak kesini terus bisa pulang naik bus, Mr. Nibe ni nyebelin." Gumamku sendiri.
Lalu aku beranjak pulang, berjalan sendirian sedang memikirkan bagaimana cara aku meminta maaf kepada Novan. Karena tidak melihat jalan, tiba-tiba aku jatuh terpelset. Terpaksa aku pulang dengan kaki pincang dan aku terfikir untuk pergi ke rumah Novan dan meminta maaf kepadanya.
Tak disangka aku bertemu Novan di markas kami, dia sedang memanah target yang di letakkannya dekat pohon. Dengan sangat gugup aku datang menghampirinya.
"Novan?? It's me Leesa." Sapa ku kepadanya, dia menoleh dan hanya terdiam.
"Maaf van soal perkataanku tadi pagi, aku tak bermaksud begitu. Maafkan aku van, bisakah kita berbaikan??" pintaku kepada Novan dengan memelas.
"Sudah lupakan saja, lain kali jagalah ucapanmu." Ucap Novan kepadaku.
"Terima kasih sayang." Ucapku kepada sahabat tercintaku itu, lalu aku berlari memeluknya dari belakang.
"Lepaskan sa, ayo kita pulang sekarang sudah sore."
Sesampainya di rumah aku menemukan kotak hitam yang misterius, terdapat dua lubang di sisi kanan dan kiri kotak. Saat aku ingin membuka kotak itu, tiba-tiba kotak itu bergerak seperti ada benda hidup di dalamnya. Ksrsk..krsk...
###~
Part 2 segini dulu aja ya..
Memang sengaja belum ada konflik, mungkin part berikutnya ya kakak-kakak. Tolong kasih kritik dan saran ya kak...
Maklum amatir^^-shfone
KAMU SEDANG MEMBACA
My Real Adventure
De TodoTempat yang aku tinggali ini berada diatas awan, di bumi tempat yang kalian tinggali. Clouden World namanya... Bagaimana jika aku ingin pergi kebulan? atau turun ke bumi? atau bahkan pergi ke planet lain bersama dengan Clusterku??