11

8.9K 564 22
                                    

"Kita mau kemana mi cha?" Ucap eunha ketika didalam mobil mi cha.

"Bersenang-senang. Kau ikut sajaa" ucap mi cha tanpa menoleh ke arah eunha.

Ketika sampai di tempat tujuan mi cha kedua yeoja itu tersenyum bahagia.

"Kita akan menghabiskan hari ini dengan bermain wahana ekstrem disini. Oke?" Ucap mi cha dengan senyum bahagianya.

"Ahhhh baiklah..aku senang sekali" ucap eunha.

Mereka mencoba banyak permainan.

....

Karena hari sudah sore menjelang malam. Eunha meminta mi cha mengantarnya pulang. Karena suaminya malam nanti pulang dan eunha belum memasak.

"Mi cha bisakah kita mengkahiri waktu bersenang-senang kita ini? Mungkin sebentar lagi jungkook pulang dan aku belum memasak untuknya" ucap eunha.

"Baiklahhh..aku tau kau punya tanggung jawab sebagai seorang istri" ucap mi cha terkekeh.

"Tapii..setidaknya kita makan dulu di restoran favorit kita disana kau bisa membeli makanan untuk jungkook juga kan?" Ucap mi cha lagi.

"Ahh itu benarr" ucap eunha dengan senyumnya.

~Choi Eunha POV~

Kami pergi ke restoran favorit aku dan mi cha. Sudah lama rasanya tidak pergi ke restoran itu.

Aku membuka pintu mobil saat kamu sampai di restoran itu. Ketika aku hendak masuk pemandangan yang menyakitkan ada di depan ku. Ya jungkook bersama lee ji un atau Iu ada di restoran itu. BERDUA. Aku menghentikan langkah ku seketika.

Yang membuat hati ku hancur adalah melihat mereka sangat dekat. Kalian tahu mereka pernah di kabarkan dekat. Dan tidak ada konfirmasi dari big hit.

'Apakah mereka sekarang sedang kencan?' Batinku. Tiba-tiba air mataku menetes.

"Ayo mas..." ucapan mi cha terpotong ketika melihat air mataku menetes.

"Kau kenapa eunha?"tanyanya khawatir. Aku hanya bisa diam dan terus melihat ke arah tempat duduk jungkook dan iu. Dan mi cha yang sadar akan arah tatapan mataku membulatkan matanya ketika melihat jungkook bersama iu disana.

"Eun...eunhaa gwenchana?" Ucap mi cha bergetar.

Aku sudah tidak tahan menahan air mataku.

"Ne. Jangan khawatirkan aku mi cha"ucap ku kemudian berlari sekencang-kencang nya meninggalkan mi cha dengan air mata yang terus menetes semakin deras.

"Eunhaaa...eunhaaa" teriak mi cha sambil berlari mengejarku. Beruntung ada taksi aku segera menghentikan taksi itu dan masuk kemudian meninggalkan mi cha yang berlari ke arahku.

Aku tidak tau tujuan ku kemana. Tiba-tiba aku terpikir satu tempat. Sungai han.

"Saya ingin ke sungai han" ucapku kepada supir taksi. Cukup lama waktu hingga aku sampai di sungai han.

Aku menatap langit malam tanpa bintang. Dan sungai han adalah saksi hancurnya hatiku malam ini. Aku menangis sejadi-jadinya. Aku meluapkan semuanya. Kepedihan hatiku.

Setelah puas meluapkan semuanya. Aku memutuskan untuk pulang ke apartement. Dengan mata yang masih sembab dan keadaan ku layaknya gelandangan.

Setelah membuka pintu apartement aku melihat jungkook sedang menonton tv dengan santainya. Dia langsung menoleh ke arahku ketika aku membuka pintu tadi.

"Hey!" Ucapnya.

Aku tak bicara sedikitpun dan memilih melewatinya tanpa menoleh ke arahnya.

"Yakk!! Kemana saja kauuu. Jawab aku" Ucapnya dengan sedikit berteriak.

"Apa pedulinya kau. Aku matipun mungkin kau tidak akan pernah peduli dan lebih memlih dia" ucapku kemudian masuk ke dalam kamarku dan membanting pintu dengan keras.


~Jeon jungkook POV~

"Apa pedulinya kau. Aku matipun mungkin kau tidak akan pernah peduli dan lebih memlih dia" ucapnya keras dengan menekan kata DIA. Kemudian dia membanting pintu dengan keras.

'Ada apa dengannya? Dia? Siapa?' Batinku.

Aku mematikan tv dan memilih masuk ke kamar dan tidur.

...

Sinar pagi menyelinap masuk ke kamarku dan tanpa sengaja membangunkanku.

Aku segera beranjak menuju kamar mandi karena hari ini aku akan latihan.

Setelah mandi aku segera bersiap-siap dan pergi ke dapur untuk sarapan. Aku terkejut ketika sarapan yang ku inginkan tidak ada.

"Aishhh! Kemana anak ituuu..kenapa dia tidak membuat sarapan untuk suami nya ini" ucapku kesal.

"Eunhaaaaa" ucapku dengan keras. Tapi nihil tidak ada jawaban sedikitpun.

Aku pun menuju kulkas untuk mengambil susu. Tapi aku melihat ada kertas yang tertempel di pintu kulkas.

Aku pergi. Tidak usah pedulikan aku lagi tuan jeon. Kau tidak perlu merasa bersalah karena ini.

~Choi eunha

Aku terkejut ketika membaca surat eunha. Tiba-tiba air mataku menetes dengan mudahnya.

'Apa salahku? Kenapa tiba-tiba dia pergi meninggalkanku?' Batinku.

My Idol is My husband (Jeon Jungkook ✖ Choi Eunha)COMPLETE EditedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang