13

10K 550 21
                                    

Author POV

Jungkook duduk disamping eunha sambil memegang tangannya.

"Maafkan aku eunhaa..harusnya aku bicara padamu dan menjelaskan semuanyaa..maafkan aku eunha" ucapnya. Tanpa sadar air matanya menetes.

Flashback

"Jungkook-ah apa kau ingin tahu alasan eunha pergi dari rumah" ujar yonggi yang duduk disamping jungkook.

"Ne hyung .. tlong ktakan padaku"

"Baiklahh...eunhaa tadi sempat bicara walaupun dia dalam keadaan mabuk .. dia melihat mu bersama iu direstoran hanya berdua"

"Aku rasa eunha benar-benar cemburu jungkook-ah" lanjut yonggi.

"Aku tidak hanya berdua bersama iu noona aku juga bersama teman-temanku yang lain hyungg"

"Kenapa kau jelaskan itu padaku? Jika kau mencintai istrimu jelaskan pada nya dan buktikan bahwa kau mencintainya .. bukan mencintainya dalam diam" ucap yoongi sembari berjalan menuju  pintu.

~Choi eunha POV

Aku terbangun karena sinar matahari yang masuk ke kamarku..tapi tunggu..

'Sejak kapan aku pulang dan berbaring dikamar ku' batin ku

aku menoleh kesamping dan melihat jungkook terbaring disampingku dengan tangannya yang mengenggam tanganku.

'Jungkook? Apakah ini benar-benar jungkook?'  Batinku.

Aku menatap wajahnya...dan aku kembali teringat kejadian kemarin saat aku melihat dia bersama iu. Aku mlepaskan genggaman tangannya. Namun itu justru membuatnya terbangun dan membuka matanya.

"Kau sudah bangun" ucapnya dengan suara khas orang bangun tidur.

Aku tidak menjawab. Aku memilih untuk beranjak dari tempat tidur ku untuk membersihkan diri di kamar mandi. Tapi tangan jungkook berhasil menahan ku.

"Maafkan aku eunha" ucapnya.

Aku tidak menjawab dan memilih tidak menatap wajahnya.

"Sekali maafkan aku jeon eunha" ucapnya dengan suara yang bergetar.

Deg...

'Jeon eunha? Benarkah dia mengatakan jeon eunha' batinku.

"Jung..." aku mencoba memberontak tapi dia memeluk ku dengan erat .. aku mencoba melepaskan pelukannya namun aku tidak punya kekuatan untuk melawan kekuatan nya. Aku diam tidak membalas pelukannya. Aku merasa bahuku saat ini basah. Jungkook menangis. Seorang jeon jungkook yang bisanya cuek dan jutek kni memelukku dan menangis karena ku.

"Oppa"ucapku lirih...

"Maafkan aku eunha aku bisa menjelaskan segalanya..sekali lagi maafkan aku" ucapnya yang masih terisak dipelukanku.

Aku mencoba melepaskan pelukan itu dan menatap wajahnya. Dia menggenggam tanganku.

"Dengar aku baik-baik..iu bukan siapa-siapa ku di restoran itu bukan hanya aku dan dia disna juga ada teman-temanku yang lainnya..aku hanya mencintaimu eunha" ucapnya .

Degg....

'Apa yang baru dia katakan? Dia mencintaiku. Apakah ini mimpii tuhan apkah ini mimpi' batinku.

"Jungkook...apa yang baru kau katakan itu benar?" Ucapku.

"Ya benar. Itu sangat benar aku mencintaimu." Ucapnya.

"Tapi selama ini kau cuek kau jutek apa itu yang kau sebut cinta?"

"Maafkan aku eunha .. aku maluu .. aku maluu mengatakan bahwa aku mencintaimu karenaa dulu aku benar-benar tidak mencintaimu tapi sekarang akuu...sangat mencintaimu eunha" ucapnya.

"Aku mohon maafkan aku eunhaa" ucapnya lagi.

"Buktikan jika kau mencintaiku" ucapku.

"Baiklahh" ucapnya sembari mendekat ke arahku.
Jungkook semakin mendekatt dann...

Cuppp

Jungkook menempelkan bibirnya. Aku membulatkan mataku. Aku tidak percaya seorang jeon jungkook menciumku sekarang. Awalnya bibirnya hanya menempel namunn akhirnya bibirnya bergerak dan mulai melumat bibirku. Aku hanya bisa diam tapi kemudian aku membalas lumatan yang jungkook berikan. Ciumann ini membuatku mabuk. Jungkook perlahan membuka satu persatu kancing bajuku dan selanjutnya semua terjadi. Hari itu menjadi hari yang panjang dengan pemersatuan kami.


Alohaaa👋
Author kambekk
Sebelumnya author mau mnta maaf gra" baru bisa update sekarang biasa lahh gue lagi sibuk
Dan juga maafkan klo ini chap tergaje dan pendek soalnya masih nyempetin bkin ini pdhal sibuk bngt*kok jd curhat sih tor
Ok laa abaikann..vote dan komen yaa dan tunggu aja next chap nya
mkasiii❤

My Idol is My husband (Jeon Jungkook ✖ Choi Eunha)COMPLETE EditedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang