Chapter 2

42 2 2
                                    

Ujian untuk masuk sekolah pun dimulai, dan ujian tersebut membuat kami harus bertarung satu lawan satu. 

"Kalian berdua, silahkan mulai pertarungannya"

Dan pertandingan pertama pun dimulai, dan yang akan bertanding adalah orang yang bernomor 4 dan 12. 

Mereka berdua pun kini saling berhadapan dan siap untuk menyerang 

Nomor 12 terlihat sedang merapalkan mantra, dan dalam sekejap tiba-tiba dia sudah berada di belakang nomor 4 dan terlihat tangannya menyentuh punggungnya dan nomor 4 pun langsung terpental cukup jauh.

"Ukkhh..." ucap nomor 4 yang berusaha bangkit

"Serangan berikutnya aku tidak akan menahan diri, jadi sebaiknya kau menyerah sebelum kau menyesal nanti" 

"Me-menyerah katamu? kau tau? aku paling benci dengan orang yang sombong sepertimu, aku benar-benar tidak suka. Rasanya... rasanya aku benar-benar ingin menghancurkan orang itu!!"

Pandangan nomor 4 tiba-tiba berubah drastis, yang tadinya terlihat seperti ketakutan kini terlihat menyeramkan. 

"Ohh, ternyata kau punya keberanian juga ya? baiklah akan ku akhiri dengan 1 serangan"

"Ikat dia!!" ucap nomor 12 yang mengangkat 1 tangannya ke depan 

Tiba-tiba muncul rantai dari dalam tanah yang dengan cepat mengikat nomor 4. 

"Apa kau begitu putus asanya sampai-sampai kau terus tersenyum seperti itu" ucap nomor 12

"Jadi ini satu serangan yang kau maksud?" ucap nomor 4 

"Tentu saja bukan bodoh, serangan yang kumaksud adalah serangan berikutnya. Hancurkan dia!!" 

Rantai itu terlihat mengikat tubuh nomor 4 dengan kuat dan semakin kencang namun tiba-tiba rantai itu membeku dan nomor 4 pun bebas dari ikatan tersebut. 

"A-apa? ba-bagaimana bisa?" ucap nomor 12 yang terlihat bingung dengan apa yang terjadi

"Jangan bilang dirimu itu sudah hebat jika kau masih menggunakan mantra yang panjang seperti itu" ucap nomor 4 

"kalau begitu akan kugunakan sihir terkuatku!! kau akan menyesal karena membuatku mengeluarkannya!!!  Matilah kau!!..." 

"Lamban" ucap nomor 4 yang sudah berada di depannya 

Tubuh nomor 12 pun membeku ketika tangan nomor 4 menyentuh tubuhnya 

"Baiklah kita akhiri ini" ucap nomor 4 yang terlihat membuat sebuah tombak Es dan langsung mengarahkannya ke nomor 12 

Ketika tombak itu sebentar lagi menyentuh tubuh nomor 12 tiba-tiba kepala sekolah langsung menghentikan hal tersebut. 

"Aku tidak bilang kalau kau harus membunuh lawan" ucap kepala sekolah yang menghilangkan es yang membekukan tubuh nomor 12  

Mereka pun Akhirnya kembali ke tempat awal dan pemenang pertandingan pertama dimenangkan oleh nomor 4.

"Baiklah, karena sekarang jumlahnya cukup 50 orang jadi akan kita lanjutkan saja. Biasanya tidak ada pertandingan pertama, tapi karena jumlah orangnya 51 orang jadi aku harus menghilangkan 1 orang. Oh ya maaf saja karena pemenang pertandingan tadi akan kembali bertanding, dan untuk peserta nomor 4 mohon maaf kalau harus membuatmu bertarung sekali lagi" ucapnya 

'Tidak masalah" jawabnya

"Baiklah, kalau begitu"

Kepala sekolah pun terlihat terbang di tengah-tengah kami semua lalu tiba-tiba semua orangpun menghilang dan muncul di sebuah tempat dengan lawan mereka masing-masing

"Baiklah, ingatlah ini. jangan membunuh lawan kalian, cukup buat dia tidak sadarkan diri atau buat dia menyerah, ah kalian juga bisa melukai lawan kalian tapi jangan sampai membuatnya sampai langsung terbunuh ya. Jika kalian sudah mengerti mari kita mulai ujian ini"

Pertandingan akhirnya dimulai, dan kali ini aku tidak tau siapa lawanku dan sekuat apa dia. Tapi jika dilihat dari penampilannya dia pasti lawan yang cukup kuat, ini benar-benar membuatku bersemangat. Kuharap dia lebih kuat dari yang kubayangkan...

~~Bersambung~~

Info:  

Sihir es : Sihir tingkat menengah tapi bisa menjadi sihir tingkat atas, tergantung pemakainya 

Kemampuan : 

-Bisa membekukan apapun, termasuk bisa membekukan waktu meski hanya sebentar (Hanya penyihir es tingkat atas yang bisa melakukannya)

-Membuat senjata, dll.

Terima kasih sudah membaca ^^

School Of  WizardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang