3

7 1 0
                                    

Diandra merasa sedikit heran saat melihat Arkan kembali dengan guratan amarah tercetak jelas di wajahnya. Diandra mengangkat bahunya acuh dan mulai memakan sop merah yang di berikan Ayah Tio.

Sementara Yudhi yang mengetahui alasan perang dingin Ayah dan sahabatnya hanya diam tak mau melakukan apapun. Karena bicara sama saja dengan memihak salah satu pihak.

"Di, kesana yuk?" ajak Yudhi berusaha menjauhkan Diandra dari kedua orang gila yang bertengkar.

Mereka menuju ke lantai dansa yang sudah di penuhi orang berpasang-pasangan. Tapi sebelum musik di putar, Dindra kembali ke pinggir lantai dansa.

"kenapa?" tanya Yudhi setelah menyusul Dindra ke pinggir.

"gila! Ini aku kamu ajak dansa?" Bisik Diandra sambil menunjuk lantai dansa yang penuh dengan orang berpasang-pasangan.

"Iya"

"Dansa? Yang kayak gitu?"

"nggak! Ngajak kamu salto! Ya dansa ogeb" Diandra mengerjapkan matanya berapa kali.

"oke kita dansa, tapi nggak pake pegang pinggang ataupun tangan! Ini pinggang sama tangan spesial buat mas mantan"

"sarap sumpah! Dansa ya gitu! Nggak mau pengangan tangan ya ngedance"

"oke kita ngedance aja"

"GILA!! DI-" tangan Diandra dengan cantiknya menampar mulut pahit Yudhi sebelum mereka menjadi perhatian orang-orang.

"Astagfirullah, tangan kamu asin tau nggak!"

"Salah sendiri suaranya nggak di rem! Liat tuh! Orang orang pada lihat sini" ujar Diandra setengah berbisik. Yudhi melotot garang lalu mengacak rambutnya gemas.

"Gila ya? Ada gitu orang yang di hidupnya mikirin mantan gitu?!"

"Ada kok, aku."

"Kapan mau maju kalau terus kejebak masa lalu??" sindir Yudhi lalu beranjak pergi.

"Maju kok, nih buktinya. Aku bisa nyusul kamu dan gak diem aja disana" ujar Diandra setelah bisa mengimbangi langkah lebar Yudhi.

"Diandra! Serius!" Diandra tersenyum kecut mendengar nada tegas Yudhi.

"someday, but not today. Gini ya Yudhistira, aku tuh masih muda banget. Masih banyak cowok lain yang bakal aku temuin, dan bukan hal yang nggak mungkin kalau hatiku berpaling. Dan jika hatiku tetap tidak berpaling berarti dia jodohku." ujar Diandra lalu berjalan pergi menjauhi Yudhi yang masih tertegun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 31, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Like A Old SongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang