Dream Guy

117 4 3
                                    

"Mama, Lea boleh gak bawa mobil atau bawa motor sendiri?" Ucap Ku pada Mama yang lagi memasak didapur. Mama menatapku dengan tajam dan Ia menggeleng keras menandakan tidak setuju.

"Gak boleh." Ujar Mama Ku singkat. Aku menatapnya jengah sambil menggerut kesal ya elah Ma pelit amet.

"Ma, ko gitu sih. lagian Lea dah besar juga males tiap hari di anter ma Ka Leo yang bikin Lea telat terus dihukum." Jelasku jujur meskipun Aku ragu mengatakannya dan benar saja Mama menatapku sambil melototkan matanya. Awas Ma keluar matanya hehe.

"Ko bisa, padahal kamu tiap hari dianter si Kakak tapi ko baru bilang kalau kamu suka dihukum."

"Lea kan takut Mama marah. Juga percuma bilang lagian Mama gak bakalan kasih kemauan Lea !"

"Tapi kamu kan gak bisa bawa mobil juga motor, lagian siapa yang mau ngajari kamu Lea? Papa kamu sibuk dikantor dan si Kakak kuliah banyak tugas pula."

"Lea bisa belajar sendiri dilapangan, lagian tau ko cara hidupin mobilnya. Boleh kan Ma?"

"Kamu tau cara hidupin mobilnya doang kan tapi cara belok kiri kanan juga atur gasnya gak bisa bukan. Nanti yang ada kamu nabrak orang yang lagi maen bola gimana, terus dikira orang gila gimana, karna bawa mobilnya ugal2an gak jelas gitu." Cetus Mama ku membuatku cemberut seketika. Ya elah malah bilangnya gitu cape deh.

Aku masih cemberut dengan perasaan kesal, tetapi seketika aku tersenyum puas dengan ide ku yang melintas tak karuan teringat Gina sahabatku. Aku putuskan meminta bantuan untuk mengajarkanku mengendarai mobil padanya.

"Ma, aku ada ide. Gimana kalo aku belajar mengendarai mobilnya sama Gina aja temen ku yang sudah bisa menggunakan mobil, boleh kan Ma ya ya ya Ma !" Saranku yang memelas kepada Mama. Tak lama Mama tersenyum dan menyetujui ide ku. Asik alam mahoy ey 😂😂.

***

"Tipe aku pengusaha Gin, kamu tau kan seorang Ceo itu tampangnya Beuh perfect end beast gitu" Kata ku yang merapihkan buku2 untuk ku masukan ke dalam tas karna sekarang waktunya pulang. Tinggal aku dan Gina yang masih dikelas lagian hari ini aku mau belajar motor sama Gina kalo mobil dia nolak katanya takut kewalahan. Yah gitu, tapi gak apa2 lah yang penting aku berangkat kesekolah kaga sama Kakak hahahha.

"Ya elah Le, kamu ko ngehayal banget sih pengen punya pacar kaya gituan yang ada di novel2. Set dah"

"Lah biarin napa, kan siapa tau cowok impin aku itu ada"

"Mending tuh yah, kamu cari cowok impin yang tipenya tentara aja deh kan bagus buat kamu biar gak takut lagi kaya cacing kepanasa."

"Aaaaaa, kamu mah jangan bikin ide cowok impin yang tipenya kaya begituan ihk. Dari pada gitu mending aku jomblo selamanya"

"Amin. Hahhhahaha"

"Yaaaaa, Gina kamu mah jahat ihk..."

"Biarin, welle...." aku segera mengejar Gina yang sudah berlalu meninggalkan ku. Huh dasar Gina kampret, seenak nya aja aminin aku kaya gitu. Ihk ngeselin banget sih tuh anak orang kalo aja dia gak ajarin aku bawa motor mungkin sekarang  udah aku gebukin pake batu berkilo2.  Hahaha sadis yah gpp lah sekali2 sadis ama sahabat kaya gitu😆

"Loh ko ninggalin sih, aduw." Aku mengaduh kesakitan dijidatku yang terkena punggung Gina karna dia berhenti dilorong tanpa aba2. Aku yang kesal akhirnya ingin sekali mencercanya namun sedetik itu aku urungkan, Gina melongo melihat sesuatuentah itu apa membuat aku terdiam dan mengarahkan pandanganku melihat apa yang Gina lihat sekarang. Dan

Wow..... wow plus wow baby, itu cowok impianku sumpah demi apa pun dia begitu mempesona pantas saja Gian jadi melongo gak jelas tau2nya ada cowok berpakai setelan jas mahal hitam kaya yang ada di film2 itu loh. Manis senyum nya ya allah Lea gak tahan.

"Hai dek, Kakak boleh tanya gak?" Kata dia dengan suara merdunya membuat aku dan Gina jadi menggila.

"Ahk, e.. iya ka boleh" Jawab Gina semangat setelah tersadar dari terpesonanya, tapi sebaliknya aku tetap diam masih mengagumi mahluk ciptaan tuhan yang bak dewa itu.

"Ruang TU dimana yah dek?" Tanya dia bingung sambil tersenyum. Manis Mak kaya gula jawa.

"Kakak lurus aja dari sini, belok kiri terus nanti ada ko ruangan TU disanah tertera jelas"

"Oke, thanks yah cantik. Kalo begitu Kakak duluan yah. Dah..."  Balas cowok itu sambil berlalu pergi meningglkan kami yang senyum2 tak menentu.

"Astagfirullah" Pekik ku dengan histeris membuat Gina terlonjak kaget.

"Hah. Kenapa Le?"  Ucap Gina bingung sambil menatap ku penasaran.

"Namanya, umurnya, propesinya, statusnya, tinggal dimana, dan nama Bapak dan Ibunya siapa? Kenapa aku tidak tanya dia aaaaa Mama cogan lewat tapi Lea gak tau siapa dia" Cerocosku tanpa memperdulikan Gina yang menatapku dengan horor.

Duk.... (anggap aja suara sentilan ala gina 😂😂)

"Aw, yaaaaa Gina.. kamu apa2n sih ko sentil aku. Waras gak sih kamu, sakit tau"

"Situ yang gak waras, pengen tau namanya ko semuanya ditanya kepo banget sih. Kalo pengen tau namanya jangan kaya mau ngelamar dia keles cape deh." Cibir Gina gemas membuat aku manyun dan akhirnya kami melanjutkan langkah yang sempat tertunda menuju parkiran tanpa aku menunggu jemputan Kak Leo lagi. HAHAHHAHA.

Itu cowok impian aku, tipenya sama kayanya moga aja jodoh ama dia. Amin hihihi

***

Aku sudah berada dimobil Gina dengan menatap lurus kedepan, tanpa menghiraukan Gina yang nyanyi2 gak jelas saat dia mengendarai mobilnya sekarang. Aku menatap Gina sebal, karna tak fokus kepada jalanan sekitarnya meskipun ini jalan yang kami lewati sepi tapi kemungkinan ada orang saja yang suka melintas dan benar saja didepan ada rombongan orang2 begitu banyakn, tubuhnya kekar2 meskipun sebagian ada yang gendut mereka berlari beriringan disiang hari. Aku kaget setengah mati karna Gina mengerem mobilnya secara mendadak membuat kepalaku terbentur kedepan.

Tanpa berpikir panjang aku mencerca Gina dan mengabaikan disekelilingku. Aneh ko Gian malah keliatan kagum begitu. Tapi tunggu dia kenpa yah? harusnya dia kaget dan ketakutan gara2 bawa mobil gak fokus terus mau nabarak orang2 itu. Aku pun mengalihkan pandanganku yang tadinya menghadap ke Gina sekarang beralih kedepan dan disitu sekumpulan orang2 berbadan kekar sedang melihat ke arah kami dengan tajam. Ya allah itu kan ...Glep.

***

Author Pov

Lea pingsan dengan wajah pucat pasinya saat menyadari yang dilihatnya adalah sekumpulan tentara berpakaian celana bawahan doreng yang khas ala TNI. Lain dengan Gina yang menatap sekumpulan itu dengan kagum, berbeda dengan Lea yang ketakutan setengah mati sampai membuat Gina panik karna sekarang Lea tak sadarkan diri.

"Omg, Lea" Jerit Gina kaget membuat salah satu tentara yang merupakan pemimpin pasukan itu menghampirinya.

Tok... tok...

Gina menoleh kearah kaca mobil yang diketuk oleh salah satu tentara itu. Tak berpikir lama2 dengan senang hati Gina membuka lebar kacanya meskipun dia dilanda ke gugupan.

"Hmmm, ada yang bisa saya bantu?" Tanya tentara manis itu langsung yang terheran dengan mobil yang ditumpangi berhenti secara tiba2 apa lagi dengan jeritan membuat dia curiga. Gina sadar bahwa tingkah lakunya sangat mencurigakan dengan mobil yang diberhentikan didepan para tentara itu.

"Maaf Pak, saya mau ambil hp yang jatuh kebawah kaki saya dan akhirnya saya berhentikan supaya gak menimbulkan kecelakaan" Modus Gina sambil memamerkan deretan gigi putihnya, tentara itu terdiam dan akhirnya mengangguk paham tapi....

"Aaaaaa"... Glep.

Suara jerit Lea yang terbangun dan pingsan lagi membuat Gina dan tentara itu kaget sambil mengelus dada mereka masing2.

"Hehe, maaf pak. Saya mohon ijin duluan soalnya teman saya takut Bapak. Selamat siang Pak" Cengir Gina polos dan pamit ke arah tentara itu yang tersenyum kikuk sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Aneh" guman Cowok manis yang menghampiri tentara lainya sambil berkomando lagi untuk meneruskan larinya setelah mobil honda jazz biru itu berlalu pergi meninggalkanya.

***

Vote dan komennya yah guys😊
maaf malam2 mengkagetkan kalian wkwkwk....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 20, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mr. Army  Or  Mr. CeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang