Kelar?

3.8K 255 27
                                    

[SPECIAL LAST PART]

.

.

.

Rumah keluarga Oh

"Gantengnya yang lagi ultah."

Serin yang sedang berbaring di ranjang Sehun memuji kakaknya yang sedang mencoba sebuah baju.

"Gue selalu ganteng btw."

"Gue mau nyela tapi omongan elu bener."

Serin mengerucutkan bibirnya. Kesal. Kakaknya itu memang terlalu tampan. Bahkan untuk sekedar berbohong pun dia tidak bisa.

"Cocok nggak?"

"Jelaslah! Gue yang pilih."

Serin menjawab dengan bangganya. Setelah perayaan ulangtahun penuh air mata kemarin.. yaelah 😂

Ya pokoknya setelah mereka ngerayain ultah berdua, paginya langsung pergi ke mall buat beli baju. Berdua juga.

"Satu lagi lo pilih buat si caplang ye?"

Sehun ingat kalau Serin membeli dua buah atasan. Semuanya kemeja motif polkadot dengan setelan jas semi-formal.

"Hem."

"Nggak kopelan tapi kan?"

"Kopelan."

"Dih! Ogah kalo gitu!"

Sehun berniat melepas bajunya tetapi Serin menghalangi aksi tersebut. Seperti seekor harimau yang menerkam mangsanya, Serin melompat ke arah Sehun. Dan sekarang mereka berdua berada dalam posisi yang.. emm..

"Ih kan gue udah pilih susah payah buat kado elu bang."

"Masa gue kopelan sama caplang lo kira gue homo?"

"Luarannya beda warna kok~ "

Sehun sudah melepas setelan jasnya, tapi kemeja itu masih menempel di badannya. Kancing bajunya sudah terbuka semua memperlihatkan absnya yang aduhai. Mupeng nggak lo pada 😆

"Kan katanya sohib~ Biar pada akrab nggak berantem mulu~~ "

Tangan Serin masih memegangi pakaian Sehun. Dia menariknya ke bawah agar Sehun tidak melepasnya. Wajah dan rambut Serin langsung mengenai permukaan kulit Sehun ketika adiknya itu merengek dan memohon sambil berusaha menggoyang-goyangkan badan Sehun yang lebih besar darinya. Benar-benar tidak ada jarak di antara mereka berdua. Wah.. kok gawat..

" Oke oke.. tapi lepasin gue sekarang."

"Beneran dipake?"

"Iya bawel."

"Beneran??? "

"I.YA."

Serin pun melepaskan Sehun dengan senyuman mengembang di wajahnya. Dia menang.

"Jangan pernah lo kayak gitu ke si caplang."

"Kenapa?"

"Bahaya."

"Ha?"

"Elo nggak ngerti perasaan cowok."

Serin merasakan hawa-hawa tidak enak setelah melihat perubahan wajah Sehun.

"Ati-ati naruh tangan elo. Ati-ati gerakin badan lo. Ati-ati.. pokoknya ati-ati. Jangan sembarangan."

"Lo mikir apaan sih bang!"

GRUP CHATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang