"Apa pendapatmu tentang jodoh?" tanyamu selasa berikutnya. Tampaknya kamu masih belum bisa move on dari novel yang kau ceritakan sebelumnya. Aku belum selesai membacanya tapi ku rasa ini pembahasan yang cukup menarik. Aku pura-pura berpikir.
"Hmm entahlah. Mungkin orang yang udah ditugaskan oleh Tuhan untuk mendampingi kita."
"Gimana caranya kita bisa tahu bahwa seseorang itu bener-bener jodoh kita?" tanyamu lagi. Aku tidak tahu, Ra. Aku tidak tahu bagaimana caranya mendeteksi jodoh dan aku juga tidak tahu kenapa kamu tiba-tiba begitu bersemangat membahas jodoh.
"Aku juga gak ngerti Ra. Jodoh itu misteri kan ya?"
"Menurutmu gimana?" Tanyaku.
"Aku gak tahu juga sih Yan. Mungkin gak kalo dua orang yang berjodoh sudah dipertemukan jauh sebelum mereka dilahirkan? Mereka sudah saling mengenal dan bahkan merencanakan pertanda bagi pertemuan mereka nanti sebelum kembali dibuat amnesia." Aku tersenyum.
"Pertanda kayak yang di anime 'Your Name' itu ya?"
"Eh? Emang gimana pertandanya? Aku belom nonton."
"Jadi, mereka itu bisa saling tahu karena ketika mereka saling berlewatan, ada bel yang bunyi." Kamu mengangguk-angguk.
"Tapi itu klise banget. Kayak gak mungkin terjadi di dunia nyata gak sih?" Aku mengangguk. Semua hal tentang pertanda dan jatuh cinta memang klise.
"Tapi gak ada yang gak mungkin di dunia ini loh, Ra. Siapa tahu aja nanti kamu ketemu jodohmu dengan cara kayak gitu. Ada bel bunyi." Kataku berniat menggodamu, tapi kamu justru menanggapinya dengan serius.
"Kenapa?"
"Apa yang kenapa?"
"Kok tiba-tiba ngomongin jodoh? Kamu ketemu orang yang ada pertanda kayak gitu ya?" kamu salah tingkah. Jadi dugaanku benar? Seperti apa pertanda yang kau temukan itu? Dan siapa orangnya?
"Enggak. Gak mungkin lah. Cuma perasaanku aja kayaknya."
"Siapa?" tanyaku. Tapi kamu mengibaskan tangan.
"Gak penting." Aku berharap itu benar-benar tidak penting. Aku memang tidak tahu banyak urusan jodoh, Ra. Yang ku tahu, jodoh itu urusan Tuhan. Urusanku hanyalah berdoa bahwa kamu jodohku.
---
"Jo, apa pendapat kamu tentang jodoh?" tanyaku di sela-sela mendengarkan penjelasan kakak senior. Jo menoleh kemudian menautkan kedua alis.
"Dalam rangka apa lo nanya-nanya jodoh?" balasnya.
"Ya gak apa-apa, pengen tahu aja gimana pandangan kamu." Aku menjawabnya dengan wajah yang sengaja dibuat sepolos mungkin. Seperti yang kau tahu juga, Jo selalu punya pendapat untuk setiap hal dalam hidup, jadi aku yang masih penasaran denganmu akhirnya memutuskan bertanya pada Jo.
"Hmm apa ya?" Jo tampaknya mulai tertarik.
"Kalau menurut buku yang gue baca nih ya, jodoh itu emang udah ditetapkan sama Tuhan. Tapi, bukan berarti kita harus diem aja. Kita sebagai manusia juga harus ikhtiar untuk menemukannya."
"Ikhtiar?"
"Iya, kalo dalam pandangan agama itu semacam memperbaiki diri dan mencoba mengenal orang yang kita inginkan dengan ta'aruf."
"Ta'aruf? Harus banget?"
"Ya, itu mah kembali ke orangnya masing-masing lah." Aku mengangguk-angguk.
"Terus, ada tandanya gak kalo seseorang itu beneran jodoh kita?"
"Hmm, katanya sih kalo yang namanya jodoh itu biasanya dipermudah. Jadi, kalau misalnya lo nih mau ta'aruf sama seseorang, terus dalam prosesnya gak ada halangan berarti ya bisa jadi itu bener-bener jodoh lo."
"Oh, gitu."
"Tapi kembali lagi, kalo dalam pandangan agama, lo harus rajin-rajin shalat istikharah biar dapat petunjuk dari Tuhan apakah orang itu bener jodoh lo."
"Hmm, serius banget ya." Aku diam sejenak.
"Btw, berat banget pembicaraan kita. Kenapa? Lo pengen ta'aruf sama seseorang?" aku cepat menggeleng. Aku waktu itu masih belum paham betul konsep ta'aruf. Aku cuma tahu pacaran dan aku tahu itu sebenarnya dilarang agama.
"Hmm, kalo jodoh bisa ketemu pake pertanda kayak yang di anime 'Your Name' itu kamu percaya nggak?"
Jo berpikir sejenak kemudian mengangguk mantap.
"Percaya."
Aku ingin bertanya lagi tapi Jo sudah fokus menghadap ke depan.
---
Laptop sudah kembali dan begitu juga lanjutan Episode :)
Semoga suka yaa :)
![](https://img.wattpad.com/cover/103067113-288-k830531.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Episode
Roman pour AdolescentsBagiku, setiap pertemuan denganmu adalah sebuah episode yang dialognya selalu ku tunggu. Cover by : @irishiraa