tatkala hati melintasi pikiran
menjamu angan yang kian melayang
meramu asa yang terus terbayang
lambat laun sesal terasa
hati bergeming bagai menara guncang
mematung dijalanan
melantunkan nada yang tak pernah usai
bagai ratapan sang teraniaya
menyapu angin dalam hening
bergeming dalam lara ketidakpastian hati
terpasung sedemikian rupa
memberi harapan yang kian semu
tempat hangat berubah dalam kegelapan
bagai lautan salju beku