Chapter 5

69 15 3
                                    

Carlotta

LONDON

Aku mengerjapkan mataku beberapa kali, entah kenapa mataku sangat sulit untuk dibuka, mungkin karena semalam aku tidur terlalu larut akibat pikiran tentang Sofia dan Harry yang berkecamuk di otakku.

Setelah mataku benar-benar terbuka, aku segera mengambil handuk dan berlari kecil ke arah kamar mandi yang ada di kamarku.

Seperti biasa hari ini aku menggunakan pakaian yang casual dan simple. Setelah berpakaian, aku sedikit mengoleskan make up di wajahku. Aku tidak seperti anak remaja perempuan lain yang menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk merias wajahnya.

Aku sudah siap dengan tas punggungku. Lalu segera turun ke bawah untuk sarapan.

Namun, saat aku baru menginjakkan kaki di anak tangga kelima, aku melihat pemandangan yang tidak biasa. Karena tidak percaya dengan apa yang kulihat, aku mengucek mataku dan kembali melihat ke arah meja makan.

Aku melihat Harry sedang berbincang dengan laki-laki yang sangat kucintai, ya dia adalah dadku. Aku tidak habis pikir. Apa yang harus ku katakan jika dad bertanya tentang Harry.

Aku melahkan kakiku dengan hati-hati karena perasaan takut yang tiba-tiba menyeruak.

Saat sudah sampai di anak tangga terakhir, tiba-tiba dad memanggilku.

"Good Morning my daughter" ucap dad sambil tersenyum.

Ada perasaan lega saat dad tersenyum padaku.

"Mo..morning dad" jawabku dengan gugup sambil menuju ke meja makan.

"Apa kau baik-baik saja, kau terlihat gugup sayang" ucap dad melihat ke arahku.

"Yeah seperti yang kau lihat aku baik-baik saja" ucapku sambil mengoleskan selai di rotiku.

Suasana hening selama beberapa menit, tidak ada yang memulai pembicaraan.

"Hmm..Carol" dad berdehem dan memanggilku yang membuat jantungku berdebar.

"Dad sudah mengetahui semua tentang Harry, kami sudah mengobrol cukup lama, dan dad berpikir bahwa Harry anak yang baik dan tidak berniat jahat, jadi dad mengijinkannya untuk tinggal disini, ya hitung-hitung untuk menemanimu agar kau tidak kesepian" sambungnya panjang lebar.

Aku hanya menatapnya sambil mendengarkan. Aku sangat lega saat mendengar dad mengijinkan Harry tinggal disini.

"Hmm, tumben sekali, biasanya dad tidak mudah percaya dengan orang baru" ucapku dengan nada meledek.

Dad hanya terkekeh mendengar aku yang sedang mengejeknya. Dan saat aku melihat ke arah Harry, dia sedang tersenyum sambil tetap memakan rotinya.

"Oh tidak senyuman itu bisa membuatku jatuh cinta padanya" ucapku dalam hati.

Namun, segera kutangkis pikiran itu jauh-jauh. Mungkin sekarang aku masih bisa menyangkal perasaanku tapi tidak tau untuk besok dan seterusnya.

Aku segera bangkit untuk berangkat ke sekolah.

"Dad aku berangkat ya" ucapku berpamitan.

"Tunggu Carol, hari ini dad akan mendaftarkan Harry di sekolahmu, jadi kita bisa berangkat bersama" ucap dad menghentikan jalanku.

"Kenapa Dad sangat baik pada Harry, setauku dad adalah orang yang sangat dingin kepada orang baru, tapi sifatnya sekarang berubah 180°" ucapku dalam hati.

"Ayo Carol kau tunggu apalagi" ucap Harry semangat sambil menarik tanganku dan membubarkan lamunanku.

Skip at school

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang