Chapter 10

30 6 1
                                    

Author POV

Karena tidak tega membangunkannya, Niall menggendongnya untuk masuk ke dalam penginapan.

Saat pintu terbuka, muncul wajah kekhawatiran seorang ayah yang meninggalkan putrinya di pantai.

"Niall? Ada apa dengannya?"

"Dia tertidur di taxi saat perjalanan kesini"

"Baiklah, silahkan masuk, tidurkan saja dia di sofa itu"

Setelah masuk, Niall membaringkan Carol di sofa yang dimaksud.

"Dimana kamu menemukannya? Apa dia baik-baik saja?"

"Aku menemukannya di trotoar, ia tertidur saat di taxi"

"Terimakasih nak Niall, silahkan duduk sebentar, saya mau ambil selimut untuk Carol"

Setelah kepergian Mr. Payton aka Dad Carol, Niall hanya duduk sambil memerhatikan wajah damai Carol yang sedang tertidur pulas. Namun, tiba-tiba Carol terisak dalam tidurnya dan menggigil kedinginan.

Dalam isaknya ia beberapa kali menyebut nama Harry yang membuat Niall cemburu sekaligus khawatir dengan keadaan Carol yang mulai memucat.

"Hey.. kamu kenapa?"

Niall mengguncang-guncang tubuh Carol. Austin, Dad Carol yang melihat kejadian itu segera membantu Niall untuk membangunkan Carol.

Tiba-tiba Carol bangun terduduk dan peluh keringat memenuhi wajahnya.

"Kamu kenapa, nak?"

"Hanya mimpi buruk, Dad"

Carol kembali membaringkan tubuhnya karena merasa lemas dan pening di kepalanya.

"Apa yang kamu rasain? Kita periksain ke dokter ya?", tanya Niall khawatir sembari memberikan air putih untuk Carol.

Carol menggeleng lemah dan menghabiskan segelas air putih yang diberikan Niall.

Setelah semuanya kembali normal, Niall memutuskan untuk pulang. Tidak lupa ia bertukar nomor dengan Carol agar tidak terjadi lost contact untuk kedua kalinya.

+++

Disebuah ruang tamu penginapan, duduk lah seorang gadis yang didepannya ada dua orang lelaki tampan. Suasana hening hingga suara gadis itu memecahnya.

"Maaf.. gara-gara aku terhanyut dengan suasana dan menyandarkan kepalaku di bahu mu, Carol jadi salah paham"

"Tidak, ini bukan sepenuhnya salahmu. Mungkin ini saatnya untuk aku berpisah dengan nya dan kembali ke alam ku". Harry menundukan kepalanya, hal yang sama juga dilakukan Sofia.

"Zayn, bagaimana caranya untuk kembali?", tanya Harry dengan suara parau.

Zayn mengeluarkan sebuah kapur dari saku celananya.

Segera saja Harry mengambil kapur itu dan siap menggambar sebuah pintu di dinding, tapi tangannya tiba-tiba terhenti.

Ia menjatuhkan kapur itu dan berlari keluar.

"Hei!! Mau kemana??", teriak Zayn melihat Harry yang sudah berlari entah kemana.

+++

Mata tajam Harry menatap lurus ke arah sebuah penginapan dengan lampu di satu kamar masih menyala. Dengan tubuh yang basah dengan keringat bercampur air hujan ia masih berdiri dengan tegapnya.

Ketika melihat lampu sudah dimatikan oleh sang pemilik kamar ia segera menuju jendela dan membukanya dengan mudah.

Ia berjalan perlahan mendekat ke seorang gadis yang sedang tertidur dengan lelap. Harry berjongkok tepat di depan wajah Carol dan mengusap rambutnya. Ia terus memandangi wajah tenang Carol sembari tersenyum.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 30, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang