Chapter 2 - Meet him

42 9 0
                                    

Eleanor segera membuka pintu dan memasuki ruangan meeting .Namun siapa sangka jika hari itu ia bertemu dengan orang yang tidak pernah ia ingin temui , orang yang sempat menghiasi 4 bulan paling berharga dalam hidupnya dan juga orang yang berhasil mengubahnya menjadi sebuah mimpi buruk.
.
.
.
Dan orang itu adalah Callum Princeton.
---------------------------
Ketika mata Eleanor dan Callum bertemu waktu seaakan berhenti , seaakan memberikan sedikit jeda untuk Eleanor untuk mengontrol detak jantungnya yang berdegup seratus kali lebih cepat dari biasanya. Tapi , dengan cepat Eleanor mengontrolnya ,sehingga tidak seorangpun menyadari akan perasaan Eleanor . Kecuali Callum. Callum menyadari betapa kagetnya Eleanor Hamilton ketika melihatnya di ruang rapat itu .

"Maaf karena saya tidak datang tepat waktu , Mr Princeton." Katanya sambil menatap Callum dengan cepat , sebelum mengalihkan pandangannya ke arah lain dan duduk di kursinya.

"Bukan masalah Ms Hamilton . Mari kita mulai rapat ini sekarang , saya tidak memiliki banyak waktu." Ucap Callum sambil menyandarkan tubuhnya pada kursinya.

Setelah rapat selesai Eleanor segera pergi meninggalkan ruang rapat dan menuju ke toilet. Eleanor meletakkan kedua tangannya di atas wastafel untuk menopang tubuhnya .Oh come on Eleanor...kau harus bisa mengontrol perasaanmu . Kau harus segera melupakannya , harus. Setelah berhasil menenangkan dirinya , Elena merapihkan penampilannya , lalu keluar dari toilet.

Dug.

"Aw!" Eleanor refleks memejamkan mata karena ia merasakan kepalanya menabrak sesuatu yang berada tepat di depannya .

"Tunggu , mengapa jas abu abu ini terlihat sangat mirip dengan jas yang tadi Callum gunakan?" Batin Eleanor. Perlahan Eleanor mengangkat kepalanya untuk melihat orang yang berada di depannya .

Tepat di depannya Callum berdiri sambil menyunggingkan sebuah senyuman kecil di ujung bibirnya. " Hey Elle , it's been a while . 3 tahun sudah berlalu semenjak pertemuan terakhir kita bukan ?"
Tanya Callum sambil menatap mata Eleanor dengan tatapan meneliti .

"Kau banyak berubah Eleanor , kau semakin cantik." Ujar Callum dengan nada sedikit menggoda. Callum tidak berbohong dengan kata katanya barusan , Eleanor memang bertambah cantik .Meskipun Callum tau ada yang berbeda dengan diri Eleanor yang sekarang .

Eleanor yang ia kenal adalah Eleanor yang lemah. Eleanor yang tidak bisa berbuat apa apa selain menaati semua perkataan orang tuanya . Tetapi , sekarang Eleanor berbeda , ia terlihat lebih tegas , lebih berkuasa dan lebih kuat . Jujur saja , Callum lebih menyukai Eleanor yang sekarang.

Mendengar perkataaan Callum barusan , membuat jantung Eleanor berdegup kencang . Tapi , Eleanor tidak boleh membiarkan jantung terus berdegup kencang hanya untuk seseorang seperti Callum . He's a jerk. Meskipun Eleanor tahu bahwa ia masih mencintainya.

Sangat . Eleanor masih sangat mencintai Callum. Namun, Eleanor tidak sebodoh gadis gadis lain yang akan jatuh kepelukan Callum hanya untuk kata kata seperti itu. " Terima kasih atas pujian mu Mr . Princeton , tapi maaf aku harus pergi sekarang." Ujar Eleanor sambil melangkahkan kakinya untuk pergi . Tiba tiba tangan Callum mencengkram tangan Eleanor dengan kuat , dan ia membisikkan sesuatu tepat di telinga Eleanor

"Aku tahu kamu merindukanku Elle." Bulu kuduk Elena langsung berdiri mendengar perkataan Callum barusan.

Oh shit !
Apakah mungkin dia tahu bahwa aku memang merindukannya ? Batin Eleanor dalam hati.

"Berhentilah bermimpi Mr . Princeton." Ujar Eleanor sambil menepis tangan Callum dan melanjutkan langkahnya untuk pergi meninggalkan Callum yang masih berdiri ditempatnya. Semenjak pertama melihat Eleanor diruang rapat ,Callum tidak bisa mengalihkan pandangannya dari Eleanor . Baru kali ini Callum merasakan benar benar ingin membuat seorang wanita menjadi miliknya.

Jangan kira Callum mencintai Eleanor . Callum tidak mencintainnya . Callum tidak pernah benar benar jatuh cinta kepada wanita manapun . Selama ini ia hanya bermain main dengan para wanita one night stand nya ,tapi tidak ada satu wanita pun yang berhasil mengambil hatinya.

Di sebuah ruangan kerja yang mendominasi warna abu dan hitam , Callum duduk di kursi kerja nya .

Sial.

Sudah berjam jam Callum berusaha untuk fokus ke perkerjaannya yang masih menumpuk , tapi otaknya tidak bisa berhenti memikirkan Eleanor . "Apa aku jatuh cinta padanya?  Hell no ! , tidak mungkin aku aku jatuh cinta padanya!" Batin Callum dalam hati.

Knock.knock.

Tiba tiba terdengar ketukan di pintu ruangan kerja  Callum . Seorang pria dengan setelan jas berwarna biru tua berjalan memasuki ruangan kerja Callum . " Callum , apakah kau sudah menentukan perusahaan mana yang akan berkerja sama dengan kita?" Tanya pria itu . Tiba tiba saja sebuah ide licik melintas di otak Callum .

"Cole , beberapa hari yang lalu kau berkata bahwa perusahaan Hamilton sedang membutuhkan bantuan dari perusahaan kita bukan?"

"Iya , mereka memang sedang membutuhkan bantuan dari perusahaan kita , kondisi perusahaan Hamilton sedang memburuk. Meskipun sekarang sudah membaik semenjak anak tunggal Mr. Hamilton mengambil alih perusahaan ayahnya." Jelas Cole kepada Callum .

"Baiklah kalau begitu kita akan membantu perusahaan Hamilton." Ucap Callum sambil menyunggingkan sebuah senyuman kecil.

"Baiklah aku setuju dengan mu Callum , presentasi yang tadi di tampilkan oleh perusahaan Hamilton sepertinya cukup menarik perhatianmu ya?" Tanya Cole dengan nada penasaran.

Sejujurnya Cole sedikit bingung melihat Callum yang memutuskan kontrak kerjasama antar perusahaan dalam waktu yang sangat singkat. Biasanya , Callum akan memeriksa semua kekurangan maupun kelebihan perusahaan yang akan diajak berkerja sama dengan sangat teliti . Tapi ini baru 2 jam setelah rapat berakhir dan Callum sudah memutuskan bahwa ia akan berkerja sama dengan perusahaan Hamilton . Aneh , benar benar bukan Callum yang biasanya.

Cole adalah orang kepercayaan Callum . Callum sudah menggangap Cole seperti kakak kandungnya sendiri. Sebenarnya Cole tidak mempunyai orang tua , tadinya ia tinggal di sebuah panti asuhan .Sampai suatu hari , keluarga Princeton datang ke panti asuhan itu untuk menyelenggarakan sebuah kegiatan amal. Dan saat itu lah Callum bertemu dengan Cole. Semenjak hari itu Cole dan Callum menjadi semakin dekat . Sehingga Mrs. Princeton , ibu Callum memutuskan untuk mengadopsi Cole sebagai anaknya sendiri.

"Callum , kau yakin ingin membuat kontrak kerjasama dengan perusahaan Hamilton?" Tanya Cole kepada Callum yang masih duduk di kursinya sambil mengurus beberapa berkas lain yang belum sempat ia kerjakan.

"Ya aku yakin , tapi sebelum aku benar benar menyetujui kontrak itu , aku ingin bertemu dan berbicara langsung dengan pemegang perusahaan Hamilton,Eleanor Hamilton." Kata Callum  dengan santai , tanpa mengalihkan matanya dari tumpukan kertas yang masih ira harus selesaikan .

•••••••••••••••
Yey akhirnya chapter 3 selesaii❤️
Jangan lupa untuk meninggalkan comment dan vote ya teman - teman .
Terimakasihh😘
Love , yourstolenwishesx 💘

Disremember(ing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang