-Kimy&Nathan-FOUR

13 6 0
                                    

Kimy menguncir rambutnya menjadi satu. Setelah memakai jaket hitamnya ia keluar dari kamarnya. Malam ini ia berniat pergi keclub dengan temannya. Namun baru beberapa langkah dari pintu,p ia mendengar suara pecahan yang berasal dari dilantai bawah. Siapa lagi jika bukan ulah kedua orang tuanya. Semakin mendekati tangga ia bisa mendengar jelas teriakan teriakan yang membuatnya muak.

"JANGAN SALAHKAN AKU!! SEHARUSNYA KAMU YANG BISA MENGURUSNYA. KAMU ITU WANITA. SEHARUSNYA KAMU ITU JADI IBU RUMAH TANGGA YANG BAIK!!"

"CIH. MEMANGNYA KAU BISA MENJADI SEORANG LELAKI YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS KELUARGANYA? NGACA MAS!!! KAMU ITU CUMA BISA NGURUSIN SELINGKUHAN KAMU DAN MENAMPUNG ANAK-"

BRAK.

"JANGAN PERNAH KAU BERBICARA SEPERTI ITU DIRUMAH INI!!!"

"KENAPA MAS? KAMU TAKUT HUH?" wanita itu tertawa keras melihat raut wajah marah bercampur takut suaminya itu. Sedangkan lelaki itu kini sedang menahan amarahnya agar tak melakukan hal yang akan ia sesali kemuadian hari. Setelah melempar vas bunga dengan keras. Lelaki itu berjalan dengan perasaan jengkel kearah tangga yang disana terdapat Kimy sedang berdiri mematung. Sejenak lelaki itu berhenti menatap anak perempuannya itu. Pandangannya yang sebelumnya tajam, berubah menjadi lembut saat melihat anaknya itu.

"Kamu mau kemana malam malam begini?" Tanya lelaki itu datar. Kimy mendengus melewati lelaki itu tanpa menjawab pertanyaannya. Ia terlalu malas untuk berbicara pada lelaki yang disebut papanya itu.

__________

Kimy menggeliat dari tidurnya. Ia menutup telinganya mendengar ocehan sahabatnya itu. Ya. Tadi malam sepulangnya dari club ia tak pulang kerumahnya. Melainkan kerumah sahabatnya sejak masih SMP. Ia terlalu malas untuk pulang jika harus dihadapkan dengan pertengkaran orang tuanya.

"Woii.. kebo! Bangun lo."

"Apaan sih Bell? Gue masih ngantuk." Ujar Kimy malas dengan suara khas orang bangun tidur.

"Udah cepetan bangun lo! Atau gue siram pake air." Ancaman Bella membuat Kimy langsung bangun dari posisinya. Kimy jadi mengingat kejadian waktu Bella menyiramnya dengan air waktu itu. Kimy kira itu hanya akal akalan saja agar Kimy lekas bangun. Ehh... malah beneran, dan Bella nggak pernah nanggung nanggung dengan ancamannya. Satu emberpun waktu itu membasahi Kimy. Dan jangan lupa juga dengan kasur Bella yang basah akibat ulahnya sendiri yang membuatnya dimarahi oleh ibunya karena membangunkan Kimy dengan cara seperti itu dan membuat kasurnya basah.

"Apaan sih? Lagian ini hari Minggu Bella...." keluh Kimy namun tak digubris oleh Bella. Dengan cekatan Bella menarik Kimy masuk kekamar mandi untuk segera mandi. Sementara Bella menunggu dibawah, untuk membantu ibunya menyiapkan sarapan.

*

Kimy berjalan menuju ruang makan. Disana sudah ada ibu dan ayah Bella dengan pakaian santainya. Kelihatannya ayah Bella tak berangkat kerja mengingat ini sudah jam delapan fikir Kimy. Dan jangan lupakan kehadiran Bella juga yang sedang lahap memakan roti bakarnya.

"Pagi sayang." Kimy tersenyum menanggapi sapaan tante Arin -ibunya Bella-. Ia merasa bahagia jika berkumpul dengan keluarga Bella. Meskipun Kimy bukanlah bagian dari keluarga mereka. Orang tua Bella memperlakukannya sama seperti anaknya sendiri. Tak jarang pula ia selalu bisa merasakan kehangatan keluarga saat berada diantara mereka.

"Kalian mau pergi kemana? Kelihatannya sudah rapi." Tanya Arin disela sela sarapan mereka.

"Mau ngajak Kimy jalan jalan ma. Bosan dirumah terus. Kan mumpung Kimy ada disini bisa aku ajak jalan jalan." Jawab Bella sambil tersenyum lebar.

"Ohh... tapi hati hati ya."

"Tenang aja ma. Kan ada bodyguard hehe....." Tunjuk Bella pada Kimy menggunakan dagunya yang membuat mereka berempat terkekeh pelan.

Kimy&NathanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang