Impressions

Salah Kaprah Hari Kartini

Ibuku dulu tak begitu....

Meskipun ayu, Ia tak berdandan berlebihan
Memang asli ningrat, tapi busananya anggun bersahaja
Dan walaupun kaya raya, ia tidak hobi pamer asesoris dan perhiasan mas-masan

Ia mengutamakan cita-cita!
Perjuangannya untuk mendobrak tradisi, sungguh menghabiskan energi.
Keinginannya agar perempuan bisa berdiri sejajar dengan laki-laki dalam memperoleh pendidikan,
Adalah perjuangan sampai mati!

Adakah kau mengerti?
Apa yang bisa kau teladani?
Dan apa yang telah kau lakukan sebagai penghormatan setiap peringatan hari kartini?

Saling berlomba untuk tampil cantik?
Berdandan menor dengan bedak tujuh lapisan?
Saling pamer kebaya model terbaru, padahal hasil menyewa!
Atau ajang unjuk aksesori terindah, padahal imitasi!

Apa pentingnya itu semua?
Bagian mananya yang mengingatkan kita akan segala kesusahpayahan yang ditempuh Raden Ayu untuk mampu mencerdaskan kaumnya?

Miris aku memikirkannya!

Pada hari itu, 
para perempuan rela bangun dini untuk antre di salon sejak jam tiga pagi untuk berdandan!
Mereka rela menghabiskan ratusan ribu hanya untuk tampil menawan beberapa jam!

Apakah semua itu menambah level kecerdasanmu?
Apa dengan begitu kau jadi makin pintar seperti yang dicita-citakan Ibu?

Tidak, tidak.
Sama sekali tidak!

Kalau begitu, lalu apa gunanya?

Coba sekarang kau bayangkan...
Bila Ibu masih ada, 
apa yang kira-kira akan Ia rasakan?
Saat melihatmu berangkat ke sekolah,
Hanya untuk tampil bak model yang hendak mengikuti kontes ratu kecantikan!

A.N.:
Aslinya mo di-update kemaren pas tepat hari Kartini,
Sayang itu listrik mati ga bisa diajak kompromi!

Mo di-update besok Senin sesuai jadwal, momennya dah terlewat lama--padahal ya cuma beda satu hari dari hari ini, lebayy ah.. haha..--
Ya udah, update sekarang saja mumpung nganggur, lagi libur!!!

Please share your thought, arigatou....

Picture taken from google, no hurt feeling ya... Haha.
#yey.libur.2.hari 

(282)